Kamis, 04 Juni 2015

Gaya Kepemimpinan Apa Jika Anda Pemimpin di Organisasi

Tulisan di bawah J

TULISAN

Ceritakan gaya kepemimpinan apa yang anda terapkan apabila anda dipercaya menjadi seorang pemimpin di sebuah organisasi.

BEBERAPA TEORI

Sumber  :  https://duniatugasasri.wordpress.com/2013/06/11/teori-dan-arti-penting-kepemimpinan/

1. Tipe Otokratis

Seorang pemimpin yang otokratis ialah pemimpin yang memiliki kriteria atau ciri sebagai berikut: Menganggap organisasi sebagai pemilik pribadi, Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi, Menganggap bawahan sebagai alat semata-mata, Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat, Terlalu tergantung kepada kekuasaan formalnya, Dalam tindakan pengge-rakkannya sering mempergunakan pendekatan yang mengandung unsur paksaan dan bersifat menghukum.

2. Tipe Militeristis

Perlu diperhatikan terlebih dahulu bahwa yang dimaksud dari seorang pemimpin tipe militerisme berbeda dengan seorang pemimpin organisasi militer. Seorang pemimpin yang bertipe militeristis ialah seorang pemimpin yang memiliki sifat-sifat berikut : Dalam menggerakan bawahan sistem perintah yang lebih sering dipergunakan, Dalam menggerakkan bawahan senang bergantung kepada pangkat dan jabatannya, Senang pada formalitas yang berlebih-lebihan, Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahan, Sukar menerima kritikan dari bawahannya, Menggemari upacara-upacara untuk berbagai keadaan.

3. Tipe Paternalistis

Seorang pemimpin yang tergolong sebagai pemimpin yang paternalistis ialah seorang yang memiliki ciri sebagai berikut : menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa, bersikap terlalu melindungi (overly protective), jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan, jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil inisiatif, jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan daya kreasi dan fantasinya, dan sering bersikap maha tahu.

4. Tipe Karismatik

Hingga sekarang ini para ahli belum berhasil menemukan sebab-sebab mengapa seseorang pemimpin memiliki karisma. Umumnya diketahui bahwa pemimpin yang demikian mempunyai daya tarik yang amat besar dan karenanya pada umumnya mempunyai pengikut yang jumlahnya sangat besar, meskipun para pengikut itu sering pula tidak dapat menjelaskan mengapa mereka menjadi pengikut pemimpin itu. Karena kurangnya pengetahuan tentang sebab musabab seseorang menjadi pemimpin yang karismatik, maka sering hanya dikatakan bahwa pemimpin yang demikian diberkahi dengan kekuatan gaib (supra natural powers). Kekayaan, umur, kesehatan, profil tidak dapat dipergunakan sebagai kriteria untuk karisma. Gandhi bukanlah seorang yang kaya, Iskandar Zulkarnain bukanlah seorang yang fisik sehat, John F Kennedy adalah seorang pemimpin yang memiliki karisma meskipun umurnya masih muda pada waktu terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat. Mengenai profil, Gandhi tidak dapat digolongkan sebagai orang yang ‘ganteng”.

5. Tipe Demokratis

Pengetahuan tentang kepemimpinan telah membuktikan bahwa tipe pemimpin yang demokratislah yang paling tepat untuk organisasi modern. Hal ini terjadi karena tipe kepemimpinan ini memiliki karakteristik sebagai berikut : dalam proses penggerakan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia itu adalah makhluk yang termulia di dunia, selalu berusaha mensinkronisasikan kepentingan dan tujuan organisasi dengan kepentingan dan tujuan pribadi dari pada bawahannya, senang menerima saran, pendapat, dan bahkan kritik dari bawahannya, selalu berusaha mengutamakan kerjasama dan teamwork dalam usaha mencapai tujuan, ikhlas memberikan kebebasan yang seluas-luasnya kepada bawahannya untuk berbuat kesalahan yang kemudian diperbaiki agar bawahan itu tidak lagi berbuat kesalahan yang sama, tetapi lebih berani untuk berbuat kesalahan yang lain, selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses dari padanya, dan berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.

TULISAN PENULIS

Dalam sebuah organisasi tentu seorang pemimpin dan bawahannya akan bekerjasama untuk mencapai tujuan dari organisasi tersebut. Jika saya berada dalam sebuah organisasi sebagai seorang pemimpin, tentu saya memilih gaya kepemimpinan dengan Tipe DEMOKRASI karena dengan tipe ini sangat tepat untuk organisasi modern. Tipe demokrasi ini memiliki karakteristik sebagai berikut :

Senang Menerima Kritik dan Saran Bawahan

Saya mengutip kata-kata bijak :

“Kesalahan akan membuat kita dewasa, kesalahan akan membawa kita lebih bijak”.

Apabila pemimpin melakukan suatu kesalahan, maka tentu wajib bawahan mengingatkan dan membenarkan. Seorang pemimpin harus menerima kritik dan saran dari bawahannya, karena tidak semua yang kita pikirkan itu baik dimata orang lain. Dengan menerima kritik dan saran akan membuat seorang pemimpin lebih dewasa dan lebih bijak dalam pengambilan keputusan.

Menghargai Pendapat Bawahan

Menurut pendapat saya, pemimpin yang baik adalah seorang pemimpin yang bisa menghargai pendapat bawahannya. Dengan kita mendengarkan pendapat orang lain, kita dapat mengetahui pola pikir orang dan dengan pendapat orang lain, pemimpin akan lebih mudah mengambil keputusan karena pendapat itu merupakan suatu masukan, inspirasi dari bawahannya terhadap pemimpin.

Kepentingan Bersama Bukan Kepentingan Pribadi

Menurut Pendapat saya, seharusnya pemimpin tidak mengutamakan kepentingan pribadinya dalam bidang apapun. Dalam sebuah organisasi tentu mempunyai suatu tujuan, dan untuk mencapai tujuan tersebut pemimpin dan bawahan harus saling bekerja sama, artinya kepentingan organisasi adalah kepentingan bersama.


Sekian tulisan tentang kepemimpinan, meskipun sedikit semoga bisa bermanfaat buat para pembaca. Hehe J


Penulis  :  Moh.Syairi

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPEMIMPINAN

Pendapat Penulis di bawah J

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPEMIMPINAN

Dalam melaksanakan tugas kepemimpinan mempengaruhi orang atau kelompok menuju tujuan tertentu, kita pemimpin, dipengaruhi oleh beberapa factor. Factor-faktor itu berasal dari diri kita sendiri, pandangan kita terhadap manusia, keadaan kelompok dan situasi waktu kepemimpina kita laksanakan. Orang yang memandang kepemimpinan sebagai status dan hak untuk mendapatkan fasilitas, uang, barang, jelas akan menunjukkan praktek kepemimpinan yang tidak sama dengan orang yang mengartikan kepemimpinan sebagai pelayanan kesejahteraan orang yang dipimpinnya. Factor-faktor yang berasal dari kita sendiri yang mempengaruhi kepemimpinan kita adalah pengertian kita tentang kepemimpinan, nilai atau hal yang kita kejar dalam kepemimpinan, cara kita menduduki tingkat pemimpin dan pengalaman yang kita miliki dalam bidang kepemimpinan.

Hadari (2003;70) menjelaskan bahwa unsur-unsur dalam kepemimpinan adalah
  1. Adanya seseorang yang berfungsi memimpin, yang disebut pemimpin (leader).
  2. Adanya orang lain yang dipimpin
  3. Adanya kegiatan yang menggerakkan orang lain yang dilakukan dengan mempengaruhi dan pengarahkan perasaan, pikiran, dan tingkah lakunya
  4. Adanya tujuan yang hendak dicapai dan berlangsung dalam suatu proses di dalam organisasi, baik organisasi besar maupun kecil.

Sejalan dengan pendapat Hadari tersebut, Poernomosidhi Hadjisarosa (1980;33) selanjutnya merinci faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku kepemimpinan yang tidak dapat dilepaskan dari sifat kepemimpinan itu sendiri. Faktor-faktor tersebut, adalah sebagai berikut:

1. Dapat menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain
  • Harus menguasai bidang kerjanya
  • Bersikap ulet
  • Diimbangi dengan keluwesan

2. Melalui orang lain
  • Mampu berorganisasi
  • Mampu berkomunikasi
  • Bersikap manusiawi

3. Dalam kerangka tanggungjawab
  • Melakukan tanggungjawab secara proporsional
  • Dapat dipercaya
  • Berjiwa stabil

4. Disertai dengan kepribadian
  • Dapat memelihara dan mengembangkan entusiasme
  • Bersikap tanggap
  • Dan tenang

5. Dan pengendalian ke dalam
  • Bersikap obyektif
  • Mampu mengkoreksi diri
  • Merasa dapat diganti

6. Dengan keseimbangan dalam pertimbangan
  • Keseimbangan antara keuletan dan pengertian
  • Keseimbangan antara pengetahuan dan tindakan
  • Kesimbangan antara kemajuan dan etika

7.  Dan kelebihan dalam wawasan
  • Dalam membawakan produktivitas kerja pegawai
  • Dalam menjangkau gambaran masa depan
  • Ketangguhan dalam menghadapi tantangan berat

Menurut Teori Perilaku untuk menentukan faktor-faktor yang menentukan perilaku atau gaya kepemimpinan pada hakekatnya berhubungan dengan gaya pemimpin tersebut berhubungan dengan bawahan. Hubungan antara pemimpin dengan bawahan tersebut dapat bersifat
  1. Berorientasi pada tugas (task oriented sryle) dan
  2. Berorientasi pada bawahan (employee oriented style).

Selanjutnya yang dimaksud perilaku kepemimpinan dalam penelitian ini adalah sifat pemimpin, dan dari perilaku (gaya) pemimpin yang bersangkutan dalam mempengaruhi orang lain yang menjadi bawahannya untuk mencapai target atau sasaran perusahaan yang menjadi tanggungjawabnya

Untuk lebih mengarahkan tentang pengertian kepemimipinan yang dimaksud dalam penelitian ini, maka kiranya diperlukan suatu pengertian kepemimpinan pendidikan. Hal ini diharapkan dapat mempermudah untuk memahami secara mendalam dan lebih khusus mengenai kepemimpinan di bidang pendidikan. Tim dosen MKDK Pengelolaan Pendidikan ”Akdon” (1994: 102) mengemukakan tentang pengertian kepemimpinan pendidikan, yaitu :

Kepemimpinan pendidikan adalah suatu kualitas kegiatan-kegiatan dan integrasi di dalam situasi pendidikan. Kepemimpinan pendidikan merupakan kemampuan untuk menggerakan pelaksanaan pendidikan, sehingga tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dapat tercapai secara efektif dan efisien.

Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan pendidikan merupakan kemampuan dari seorang pemimpin pendidikan untuk mampu menggerakkan seluruh sumber daya pendidikan, baik sumberdaya manusia maupun non manusia untuk digerakkan, dibina, dan diarahkan dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya secara optimal sampai mampu mewujudkan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya. Faktor yang paling penting dalam kegiatan menggerakan orang lain untukk menunjukan kegiatan manajemen sekolah adalah kepemimpinan (leadership), sebab kepemimpinan yang menentukan arah dan tujuan, memberikan bimbingan dan menciptakan iklim kerja yang mendukung pelaksanaan proses manajemen kepala sekolah secara keseluruhan. Kesalahan dalam kepemimpinan dapat mengakibatkan gagalnya organisasi dalam menjalankan misinya. Selain itu, kepemimpinan kepala sekolah merupakan motor penggerak bagi sumber dan alat-alat (human resources), sehingga tujuan dapat dicapai secara efektif dan efisien. Keberhasilan kepala sekolah dalam melaksanakan kepemimpinannya bukan hanya ditentukan oleh tingkat keterampilan tehnik saja (technical skill), akan tetapi lebih banyak ditentukan oleh keahliannya dalam menggerakkan orang lain yang sering disebut dengan manajerial skills.

PENDAPAT PENULIS

“Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi”.
Dari pengertian diatas sudah jelas bahwa pemimpin adalah orang yang mempengaruhi orang lain untuk mencapai suatu tujuan dalam organisasi. sudah di jelaskan diatas bahwa factor-faktor yang mempengaruhi perilaku seorang pemimpin adalah dapat menyelesaikan suatu masalah, berkepribadian baik, mempunyai pengetahuan atau wawasan yang luas, dan lain sebagainya. Dalam pelaksanaan kepemimpinannya bukan hanya ditentukan tingkat keterampilannya saja, akan tetapi juga ditentukan oleh keahliannya dalam menggerakkan orang lain (Managerial Skills).


REFERENSI




TEORI DAN ARTI PENTING DARI KEPEMIMPINAN

Pendapat Penulis di bawah J

TEORI DAN ARTI PENTING DARI KEPEMIMPINAN

TEORI KEPEMIMPINAN

Teori kepemimpinan pada umumnya berusaha untuk memberikan penjelasan dan interpretasi mengenai pemimpin dan kepemimpinan dengan mengemukakan beberapa segi antara lain : Latar belakang sejarah pemimpin dan kepemimpinan Kepemimpinan muncul sejalan dengan peradaban manusia. Pemimpin dan kepemimpinan selalu diperlukan dalam setiap masa. Teori-teori dalam Kepemimpinan diantaranya adalah :

Teori Sifat

Teori ini bertolak dari dasar pemikiran bahwa keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh sifat-sifat, perangai atau ciri-ciri yang dimiliki pemimpin itu. Atas dasar pemikiran tersebut timbul anggapan bahwa untuk menjadi seorang pemimpin yang berhasil, sangat ditentukan oleh kemampuan pribadi pemimpin. Dan kemampuan pribadi yang dimaksud adalah kualitas seseorang dengan berbagai sifat, perangai atau ciri-ciri di dalamnya.

Ciri-ciri ideal yang perlu dimiliki pemimpin menurut Sondang P Siagian (1994:75-76) adalah:
  • pengetahuan umum yang luas, daya ingat yang kuat, rasionalitas, obyektivitas, pragmatisme, fleksibilitas, adaptabilitas, orientasi masa depan
  • sifat inkuisitif, rasa tepat waktu, rasa kohesi yang tinggi, naluri relevansi, keteladanan, ketegasan, keberanian, sikap yang antisipatif, kesediaan menjadi pendengar yang baik, kapasitas integrative
  • kemampuan untuk bertumbuh dan berkembang, analitik, menentukan skala prioritas, membedakan yang urgen dan yang penting, keterampilan mendidik, dan berkomunikasi secara efektif.

Walaupun teori sifat memiliki berbagai kelemahan (antara lain : terlalu bersifat deskriptif, tidak selalu ada relevansi antara sifat yang dianggap unggul dengan efektivitas kepemimpinan) dan dianggap sebagai teori yang sudah kuno, namun apabila kita renungkan nilai-nilai moral dan akhlak yang terkandung didalamnya mengenai berbagai rumusan sifat, ciri atau perangai pemimpin justru sangat diperlukan oleh kepemimpinan yang menerapkan prinsip keteladanan.

Teori Perilaku

Dasar pemikiran teori ini adalah kepemimpinan merupakan perilaku seorang individu ketika melakukan kegiatan pengarahan suatu kelompok ke arah pencapaian tujuan. Dalam hal ini, pemimpin mempunyai deskripsi perilaku:
  • Perilaku seorang pemimpin yang cenderung mementingkan bawahan memiliki ciri ramah tamah,mau berkonsultasi, mendukung, membela, mendengarkan, menerima usul dan memikirkan kesejahteraan bawahan serta memperlakukannya setingkat dirinya. Di samping itu terdapat pula kecenderungan perilaku pemimpin yang lebih mementingkan tugas organisasi.
  • Berorientasi kepada bawahan dan produksi perilaku pemimpin yang berorientasi kepada bawahan ditandai oleh penekanan pada hubungan atasan-bawahan, perhatian pribadi pemimpin pada pemuasan kebutuhan bawahan serta menerima perbedaan kepribadian, kemampuan dan perilaku bawahan. Sedangkan perilaku pemimpin yang berorientasi pada produksi memiliki kecenderungan penekanan pada segi teknis pekerjaan, pengutamaan penyelenggaraan dan penyelesaian tugas serta pencapaian tujuan. Pada sisi lain, perilaku pemimpin menurut model leadership continuum pada dasarnya ada dua yaitu berorientasi kepada pemimpin dan bawahan. Sedangkan berdasarkan model grafik kepemimpinan, perilaku setiap pemimpin dapat diukur melalui dua dimensi yaitu perhatiannya terhadap hasil/tugas dan terhadap bawahan/hubungan kerja. Kecenderungan perilaku pemimpin pada hakikatnya tidak dapat dilepaskan dari masalah fungsi dan gaya kepemimpinan (JAF.Stoner, 1978:442-443).

Teori Situasional

Keberhasilan seorang pemimpin menurut teori situasional ditentukan oleh ciri kepemimpinan dengan perilaku tertentu yang disesuaikan dengan tuntutan situasi kepemimpinan dan situasi organisasional yang dihadapi dengan memperhitungkan faktor waktu dan ruang. Faktor situasional yang berpengaruh terhadap gaya kepemimpinan tertentu menurut Sondang P. Siagian (1994:129) adalah
  • Jenis pekerjaan dan kompleksitas tugas;
  • Bentuk dan sifat teknologi yang digunakan;
  • Persepsi, sikap dan gaya kepemimpinan;
  • Norma yang dianut kelompok;
  • Rentang kendali;
  • Ancaman dari luar organisasi;
  • Tingkat stress;
  • Iklim yang terdapat dalam organisasi


ARTI PENTING KEPEMIMIPINAN

Pengertian

Kata pimpin mengandung pengertian mengarahkan, membina atau mengatur, menuntun dan juga menunjukkan ataupun mempengaruhi. Pemimpin mempunyai tanggung jawab baik secara fisik maupun spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari yang dipimpin, sehingga menjadi pemimpin itu tidak mudah dan tidak akan setiap orang mempunyai kesamaan di dalam menjalankan ke-pemimpinannya.
Kepemimpinan hanya dapat dilaksanakan oleh seorang pemimpin. Seorang pemimpin adalah seseorang yang mempunyai keahlian memimpin, mempunyai kemampuan mempengaruhi pendirian/pendapat orang atau sekelompok orang tanpa menanyakan alasan-alasannya. Seorang pemimpin adalah seseorang yang aktif membuat rencana-rencana, mengkoordinasi, melakukan percobaan dan memimpin pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama-sama.

Latar Belakang Sejarah Kepemimpinan

Pada dasarnya suatu kepemimpinan muncul bersamaan dengan adanya peradaban manusia yaitu sejak zaman Nabi dan nenek moyang disini terjadi perkumpulan bersama yang kemudian bekerja sama untuk mempertahankan hidupnya dari kepunahan, sehingga perlu suatu kepemimpinan. Pada soal itu seorang yang dijadikan pemimpin adalah orang yang paling kuat, paling cerdas dan paling pemberani. Jadi kepemimpinan muncul karena adanya peradaban dan perkumpulan antara beberapa manusia.

Sebab-Sebab Seseorang Menjadi Pemimpin
  1. Seseorang ditakdirkan lahir untuk menjadi pemimpin. Seseorang menjadi pemimpin melalui usaha penyiapan dan pendidikan serta didorong oleh kemauan sendiri.
  2. Seseorang menjadi pemimpin bila sejak lahir ia memiliki bakat kepemimpinan kemudian dikembangkan melalui pendidikan dan pengalaman serta sesuai dengan tuntutan lingkungan. Untuk mengenai persyaratan kepemimpinan selalu dikaitkan dengan kekuasaan, kewibawaan, lingkungan dan kemampuan.

PENDAPAT PENULIS TENTANG KEPEMIMPINAN
Pemimpin adalah keterampilan mempengaruhi, membina, menuntun, mengurus orang lain. Biasanya seorang pemimpin mempunyai tingkat pengaruh dilingkungan atau diorganisasinya. Seorang pemimpin harus memiliki kecerdasan, kemampuan (skill), disiplin, dan lain sebagainya. Karena dengan syarat tersebut diharapkan seorang pemimpin bisa mengarahkan, memberi, meyelesaikan masalah diorganisasinya.
Seperti itulah kira-kira menurut pendapat saya. Semoga bermanfaat buat para pembaca. J Wassalamualaikum wr wb

REFERENSI



URL       :  http://ekoif.weebly.com/teori-kepemimpinan.html     (03 juni 2015 19:25)