Selasa, 22 November 2016

Analisa Website E-Government Provinsi Dan Kabupaten Bali - Tugas Analisa Kinerja Sistem


===================================================
Anggota Kelompok 2 :

Moch Kemal Jaya Negara (15113541)

Moh. Syairi (15113580)

Muhammad Ramli (16113074)

Ratnasari Sari (17113316)

Yusuf Fadhilah (19113635)

===================================================


ANALISIS E-GOVERNMENT PROVINSI  DAN KABUPATEN BALI
NILAI BOBOT UNIT ANALISIS E-GOVERNMENT DAN KATEGORISASI

Unit Analisis E-Government telah memiliki bobot nilai begitu juga dengan kategorisnya. Bobot nilai yang diberikan disesuaikan dengan penilaian berdasarkan analisis yang dilakukan. Berikut tabel unit analisis E-Government dan kategorinya.


Analisa Nilai Bobot Unit Analisis dan Ketegorinya

Pada tabel 1, unit analisis yang pertama yaitu informasi menu utama dalam website, jika kita lihat pada unit tersebut, nilai tertinggi diperoleh pada website Provinsi Bali, dan pada urutan kedua diperoleh website Kabupaten Badung dan terkecil pada Kabupaten Gianyar. Penilaian tersebut diperoleh dari hasil analisa dan perhitungan pada masing-masing kategori yaitu potensi daerah, komoditas utama dan kualitas sumber daya manusia pada masing-masing daerah. Selisih nilai bobot antara Provinsi Bali dan Kabupaten Badung tidak terlalu jauh, akan tetapi selisih nilai Kabupaten Gianyar terpaut jauh dengan kedua website Bali dan Badung. Hal ini dikarenakan pada website Kabupaten Gianyar untuk kategori komoditas utama dan kualitas sumber daya manusia tidak diinformasikan secara lengkap dibandingkan kedua website lainnya, dan tentu saja perolehan nilai pada masing-masing ketegori tersebut sangat kecil.

Unit selanjutnya adalah Informasi tambahan dalam fasilitas website, hasil perolehan nilai bobot tertinggi yaitu pada website Provinsi Bali, sedangkan nilai terkecil diperoleh Kabupaten Gianyar. Hasil nilai ini berdasarkan penilaian pada masing-masing kategori yaitu Tahap I meliputi informasi dalam bidang pendidikan, Tahap II meliputi informasi dalam bidang perniagaan dan terakhir Tahap III meliputi informasi mengenai kegiatan pemerintahan atau diluar pemerintahan. Selisih antara ketiga nilai pada masing-masing website tersebut, tidak terlalu jauh, karena pada ketiga website sudah memberikan informasi secara terbuka mengenai kegiatan pendidikan, perniagaan dan kegiatan pemerintah atau non-pemerintah.

Kemudian selanjutnya unit penyediaan hubungan diantaranya hubungan pemerintah dengan masyarakat (G2C), pemerintah dengan bisnis (G2B) dan pemerintah dengan pemerintah (G2G). Pada penilaian tersebut perolehan nilai tertinggi yaitu pada website Kabupaten Gianyar, sedangkan urutan kedua pada Kabupaten Badung dan terkecil adalah Provinsi Bali. Hubungan G2C pada ketiga website terbilang sangat baik, karena pada masing-masing website pemerintah daerah (Pemda) tersedia forum, kontak, email, dan media sosial yang aktif sehingga bisa terhubung langsung dengan masyarakat. Hubungan G2B pada ketiga website yaitu adanya pengurusan surat perizinan membangun usaha, ketersediaan biro-biro khusus untuk menangani usaha-usaha kecil atau koperasi, sedangkan untuk hubungan G2G dapat dilihat dari kegiatan-kegiatan pemerintah dan non-pemerintah.

Unit aksebilitas adalah mengenai performa kecepatan akses suatu website. Pada ketiga website rata-rata kecepatan akses kurang dari 10 detik, hal ini dapat dinilai bahwa website mempunyai performa kecepatan yang baik. Selanjutnya untuk unit design website, perolehan nilai tertinggi yaitu pada website Provinsi Bali dan kedua pada Kabupaten Badung dan terkecil adalah Kabupaten Gianyar. Selisih antara ketiga nilai bobot tersebut juga tidak jauh berbeda, penilaian tersebut didapat dari kategori animasi, grafis dan teks lengkap pada website. Rata-rata untuk kategori animasi dan grafis, pada ketiga website terdapat lengkap dan tidak terlalu menggunakan warna yang mencolok, sehingga memberikan kenyaman secara visual, akan tetapi untuk kategori kelengkapan teks pada website Provinsi Bali dan Kabupaten Gianyar masih terdapat halaman yang hanya terdapat judul atau halaman kosong saja, hal ini memberikan kesan link zonk karena halaman kosong.

Dan untuk unit analisi yang terakhir adalah jumlah tingkatan informasi, tingakatan ini terbagi menjadi beberapa tingkat dinataranya, Tingkat 1 yaitu persiapan, meliputi pembuatan situs informasi di setiap lembaga Pemda, Tingkat 2 pematangan, meliputi pembuatan situs informasi public yang interaktif dan user interface, Tingkat 3 pemantapan, meliputi pembuatan situs transaksi pelayanan publik dan pembuatan interoperabilitas aplikasi dan data dengan lembaga lain, dan Tingkat 4 pemanfatan, meliputi pembuatan aplikasi untuk pelayanan yang bersifat G2G, G2B dan G2C yang terintegrasi. Pada website Provinsi Bali memperoleh nilai terkecil pada kategori ini, karena mempunyai nilai yang kecil pada tingkat 3 dan tingkat 4 karena applikasi pelayan public kurang atau sedikit sekali. Hal ini berbeda pada pada kedua website lainnya yaitu Kabupaten Badung dan Kabupaten Gianyar yang mempunyai applikasi pelayan public pada websitenya, seperti contoh pelaporan pelanggaran, dan membayar pajak, dan pengurusan surat izin.

Kesimpulan hasil analisis dari tabel 1 adalah dapat dilihat dari total keseluruhan nilai bobot pada masing-masing website. Dalam perolehan nilai tertinggi yaitu pada website Kabupaten Badung dan urutan yang kedua adalah website Provinsi Bali dan urutan terakhir adalah website Kabupaten Gianyar. Penilaian ini berdasarkan hasil kategori penilaian yang sebelumnya sudah dianalisa diatas.



UNIT ANALISIS E-GOVERNMENT PADA PEMDA BALI


Analisa Unit Analisis Website E-Government

Menurut Inpres 3/2003 tentang kebijakan dan strategi nasional pengembangan E-Government “Pengembangan E-Government merupakan upaya untuk mengembangakan penyelenggaraan kepemerintahan yang berbasis atau menggunakan elektronik dalam rangka meningkatkan kualitas layanan publik secara efektif dan efisien. Melalaui pengembangan E-Government dilakukan penataan sistem manajemen dan proses kerja di lingkungan pemerintah dengan mengoptimasikan pemanfaatan teknologi informasi. Pada setiap situs website pemerintah daerah minimal mempunyai konten Selayang Pandang, Pemerintah Daerah, Geofrafi, Peta Wilayah dan Sumberdaya, Peraturan Daerah, dan Buku Tamu (KOMINFO, 2003).

Dari Tabel 2 diatas berdasarkan data-data yang ada antara Provinsi Bali, Kabupaten Badung dan Kabupaten Gianyar, jika kita lihat berdasarkan unit analisis Selayang Pandang, ketiga website pemerintah daerah tersebut memiliki persamaan yaitu tidak terdapatnya motto pada masing-masing website. Untuk kategori analisis lainnya seperti sejarah, lambang, arti lambang, lokasi dalam bentuk peta dan visi misi sudah terdapat informasi lengkap pada website Kabupaten Badung dan Kabupaten Gianyar, akan tetapi untuk website Provinsi Bali tidak ada informasi mengenai arti lambang dan lokasi dalam bentuk peta.

Pada unit analisis Pemerintahan Daerah (Pemda), website Provinsi Bali tedapat  informasi mengenai struktur oraganisasi yang berada di Pemda bersangkutan, namun meski terdapat struktur oraganisasi pada website tidak diinformasikan lebih lanjut mengenai identitas seperti alamat, telepon, email, biodata, dan lainnya dari pejabat daerah. Hal yang sama juga terdapat eksekutif dan legislative pada website Kabupaten Badung, bedanya masih terdapat identitas nama, alamat, telepon dari pejabat daerah, sedangkan untuk informasi biodata pejabat tidak ada dalam website. Untuk website pada Kabupaten Gianyar kebalikan dari website Provinsi Bali yaitu tidak ada informasi mengenai struktur organisasi eksekutif dan legislative, akan tetapi pada ditemukan informasi mengenai identitas dan biodata pemimpin atau pejabat yang bersangkutan.

Unit selanjutnya adalah Geografi yang meliputi topografi, demografi, cuaca iklim, sosial ekonomi, budaya dan informasi statistic. Jika kita lihat pada Tabel 2, pada website Kabupaten Badung mempunyai data kelengkapan yang lebih dibandingkan kedua website lainnya. Semua kategori analisis pada Kabupaten Badung pada unit Geografi sudah ada pada website. Untuk website Provinsi Bali hanya terdapat informasi topografi, sosial dan ekonomi dan budaya daerah, sedangkan Kabupaten Gianyar hanya terdapat informasi sosial ekonomi, budaya daerah dan informasi mengenai statistik numeris.

Kemudian selanjutnya adalah unit peta wilayah dan sumber daya. Pada ketiga website tersebut, mempunyai kesamaan yaitu tidak terdapatnya bentuk peta sumber daya, sedangkan untuk untuk ketegori peta wilayah, hanya terdapat pada website Kabupaten Badung dan Gianyar saja. Pada unit yang kelima yaitu terdapatnya peraturan atau kebijakan daerah, hanya ada pada website Kabupaten Badung saja, sedangkan untuk kedua website lainnya yaitu Provinsi Bali dan Kabupaten Gianyar tidak ada pada website. Dan pada unit terakhir yaitu buku tamu, pada ketiga website ini mempunyai kesamaan yaitu tidak terdapat buku tamu dalam website dan kebalikan untuk kategori forum yaitu masing-masing website terdapat forum untuk menyampaikan pendapat atau saran.

Kesimpulan dari hasil analisis tabel 2, bahwa website Kabupaten Badung memiliki konten yang lebih lengkap dibandingkan website Provinsi Bali dan Kabupaten Gianyar. Penilaian ini berdasarkan jumlah total data unit dari tabel 2 diatas yang meliputi, selayang pandang, pemerintah daerah, geofrafi, peta wilayah dan sumberdaya, peraturan daerah, dan buku tamu. Hasil yang diperoleh oleh Kabupaten Badung memperoleh total 17 dari 21 konten yang harus dipenuhi, nilai total tersebut merupakan paling tinggi dibandingkan kedua website lainnya. Urutan kedua hasil diperoleh pada website Kabupaten Gianyar, sedangkan yang hasil total yang terkecil diperoleh website Provinsi Bali.


KESIMPULAN AKHIR

Kesimpulan dari hasil analisis dari Provinsi Bali, Kabupaten Badung dan Kabupaten Gianyar berdasarkan data analisa dan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa, secara keseluruhan Website pemerintahan Kabupaten Badung memiliki total nilai keseluruhan yang lebih tinggi dibandingkan website Provinsi Bali dan Kabupaten Gianyar. Berbeda dengan Provinsi Bali dan Kabupaten Gianyar, data kedua website ini berbanding terbalik yaitu pada Total Nilai Bobot dan Kategori website Provinsi Bali menempati urutan kedua, sedangkan untuk Total Unit Analisis menempati urutan terakhir. Begitu juga yang dialami pada website Kabupaten Gianyar Total Nilai Bobot dan Kategori menempati urutan kedua, sedangkan untuk Total Unit Analisisnya menempati urutan terakhir. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3 berikut.


Pada Tabel 3 diatas menunjukkan ketiga website Pemda tersebut sudah dikatakan baik dan sesuai panduan KOMINFO 2003. Salah satunya adalah website Kabupaten Badung termasuk website yang paling baik, karena perolehan nilai yang paling tinngi dalam kualitas dan kuantitas website.


SARAN

Seperti yang sudah disampaikan pada kesimpulan diatas, bahwa ketiga website Pemda mempunyai kualitas dan kuantitas yang berbeda-beda. Saran dari kami yaitu, agar ketiga website Pemda tersebut meningkatkan kualitas seperti informasi tambahan, hubungan kepemerintahan, jumlah tingkatan informasi, pelayanan dan lain sebagainya. Dan tidak hanya kualitas saja yang ditingkatkan akan tetapi juga secara kuantitas seperti buku tamu, peta wilayah dan sumber daya, motto pada website, biodata pejabat pemerintahan dan lain sebagainya.

Senin, 14 November 2016

Pengantar Telematika | Lanjutan -Tugas 2

Pengantar Telematika | Lanjutan -Tugas 2
Pengantar Telematika | Lanjutan -Tugas 2

Soal :
Jelaskan peranan jaringan komputer yang berkaitan dengan bagian telekomunikasi pada layanan telematika!

Jawab
Pengertian Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri dari dua atau lebih komputer yang saling terhubung satu sama lain melalui media transmisi atau media komunikasi sehingga dapat saling berbagi data, aplikasi maupun berbagi perangkat keras komputer.
Peranan jaringan computer dalam penyebarluasan layanan telematika merupakan peranan yang sangat berperan penting dalam penyebarannya, karena dengan adanya jaringan computer suatu system telematika dapat diakses secara bersamaan, dimanapun dan kapanpun dan setiap sistem telematika dapat bekomunukasi satu sama lain.

Soal :
Sebutkan  dan  jelaskan  aplikasi  apa  saja  yang  bermunculan  dengan  semakin luasnya  jangkauan  telekomunikasi  dan  semakin  banyaknya  perangkat telekomunikasi!

Jawab
  • Applikasi Media Sosial : Sosial media secara umum bisa di artikan sebagai situs yang menyediakan wadah bagi penggunanya untuk saling berinteraksi secara online. Di media sosial user bisa saling berinteraksi dengan pengguna lain, atau mungkin malah menjalin hubungan bisnis dengan orang dari berbagai kalangan. Contoh : Facebook, Twitter, Instagram, dll.
  • Applikasi Belanja : konsumen tidak perlu lagi meluangkan waktu yang banyak untuk pergi melakukan aktivitas berbelanja. Dengan tersedianya layanan telekomunikasi yaitu e-business dan e-comerce. Contoh : Lazada, Tokopedia, OLX, dll.
  • Applikasi Pemerintahan : Salah satu contoh applikasi pemerintahan adalah Pemerintah Surabaya menerapkan e-procurement. Dengan adanya e-procurement yang dikembangkan pemerintah Surabaya http://www.surabaya-eproc.or.id maka masyarakat Surabaya bisa lebih mudah untuk mengetahui projek yang sedang ada dan mereka bisa lebih mudah untuk mengetahui projek yang sedang ada dan mereka bisa lebih mudah  untuk ikut didalam lelang tender projek tersebut.

Soal :
Berikan contoh proses yang berkaitan dengan arsitektur client-server dan arsitektur peer-to-peer pada layanan telematika!

Jawab
  • Client-Server : merupakan pembagian kerja antara server dan client yg mengakses server dalam suatu jaringan. Jadi arsitektur client-server adalah desain sebuah aplikasi terdiri dari client dan server yang saling berkomunikasi ketika mengakses server dalam suatu jaringan. Contoh : pencarian barang di situs toko online seperti OLX, Lazada, dll. Ketika konsumen (client) membeli barang server akan merespon atau memberikan aksi.
  • Peer to Peer : adalah suatu teknologi sharing (pemakaian bersama) resource dan service antara satu komputer dan komputer yang lain. Contoh : pada situs www.kbagi.com penyimpanan file sekaligus pemakaian file secara bersama atau hak akses file public.


Sumber Referensi


Minggu, 02 Oktober 2016

Pengantar Telematika (Telekomunikasi Informatika)

Pengantar Telematika (Telekomunikasi Informatika)
Pengantar Telematika (Telekomunikasi Informatika)

1.   Jelaskan  peranan  Telematika  dalam  penyampaian  informasi  dalam  kehidupan sehari-hari! Berikan contohnya dalam bidang pendidikan!

Jawab
  • Peranan telematika (Telekomunikasi Informatika) sebagai alat bagi warga untuk dapat saling berkomunikasi dan menyebarkan atau mendapatkan informasi. Dalam kehidupan sehari-hari peranan telematika juga dapat memudahkan warga berinteraksi satu sama lain tanpa terhalang jarak, tentunya penyebaran informasi juga akan lebih mudah. Salah satu contoh telematika adalah internet.
  • Contoh dalam bidang pendidikan adalah E-Learning, Pendidikan terbuka dengan metode belajar jarak jauh dengan media internet. Contoh lain dari telematika adalah perpustakaan elektronik atau E-Perpus.


2.   Sebutkan dan jelaskan komponen-komponen apa saja yang menunjang layanan telematika!

Jawab

Dalam hal ruang lingkupnya  pengkajian Hukum Telematika dapat terbagi dua komponen.  Komponen yang pertama berkaitan dengan komponen yang terkait dengan sistem, misalnya perangkat keras, perangkat lunak, prosedur, manusia dan informasi.  Komponen yang kedua adalah berkaitan dengan fungsi-fungsi telekomunikasi, misalnya input, proses, output, penyimpanan, komunikasi.  Kedua komponen tersebut dikenal dalam 4 komponen yaitu:

a.  Content, yaitu substansi dari data yang dapat merupakan output/input dari penyelenggaraan sistem informasi yang disampaikan kepada publik.
b.  Computing, yaitu suatu sistem pengolah informasi yang berbasiskan sistem komputer yang merupakan computer network yang efisien, efektif dan legal.
c.  Comunication, yaitu keberadaan sistem komunikasi dari sistem interconnection, global interpersonal, computer network.
d.  Community, yaitu masyarakat sebagai pelaku intelektual.


3.   Sebutkan hal-hal apa saja  yang didapat dari perkembangan layanan telematika, jelaskan!

Jawab

Hal yang didapat dari berkembangnya layanan telematika adalah berupa dampak positif dan dampak negatif.

Dampak postif dari berkembangnya layanan telematika :
  • Kemudahan dalam memperoleh Informasi secara cepat. Informasi yang diperoleh dapat bersifat real time artinya pada saat itu juga. Selain itu informasi yang diinginkan dapat diperoleh secara langsung pada sumbernya.
  • Kemudahan dalam memperoleh data. Dengan adanya perkembangan telematika kita dapat memperoleh data dan Informasi dari berbagai sumber, baik dari dalam negeri maupun luar negeri tanpa terhalang oleh jarak.
  • Penghematan Waktu. Orang tidak perlu lagi mengorban waktu untuk mengantri lama dalam melakukan transaksi keuangan tetapi cukup dengan melakukan transaksi melalui internet atau ponsel genggam.

Dampak negatif dari berkembangnya layanan telematika :
  • Adanya cyber crime.
  • Penyebaran virus komputer.
  • Membuat manusia menjadi makhluk unsocial, tidak bersosialisasi secara langsung melainkan hanya dengan teknologi.


4.   Bagaimana  menghindari  dampak  negatif  dari  perkembangan  telematika? Jelaskan!

Jawab

Untuk menghindari dampak negatif dari perkembangan telematika Sebagai berikut :
  • Menggunakan teknologi informasi sesuai dengan kebutuhan dan mengurangi kegiatan yang terus menerus  mengacu pada produk teknologi informasi, sehingga sulit untuk bersosialisasi.
  • Pengguna informasi harus lebih selektif dalam memilih informasi apa saja yang didapat dari internet dan mencari tahu kebenaranya sebelum mengambil informasi tersebut, sehingga kita dapat menghindari hal-hal yang dapat merugikan kita sebagai pengguna layanan telematika.


Sumber Referensi

http://maidzolaola.blogspot.co.id/2016/09/tugas-1-pengantar-telematika_27.html, diakses 1 Oktober 2016 jam 11:51.

http://candra-r.blogspot.co.id/2016/09/pertanyaan-seputar-pengantar-telematika.html, diakses 1 Oktober 2016 jam 11:49.

http://wahyudisaputro.blogspot.co.id/2016/09/pengantar-telematika-1.html, diakses 1 Oktober 2016 jam 12:05.

http://robby.c.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/40502/Konvergensi+Telematika.pdf, diakses 1 Oktober 2016 jam 11:28.


Minggu, 19 Juni 2016

Contoh Artikel Penulisan Ilmiah (SPOK, Gambar, Rujukan) || Bahasa Indonesia 2

Memanfaatkan Media Sosial Untuk Meningkatkatkan Produktifitas Dalam Bisnis

            Internet sebagai new media memberikan dampak positif maupun negatif pada penggunanya. Keberadaan  internet  sebagai  new media  yang  mulai  banyak  digunakan masyarakat untuk berkomunikasi dan untuk keperluan lainnya. Teknologi internet berkembang dengan pesat telah mengubah pola perilaku, komunikasi, interaksi dan gaya hidup manusia yang bersifat tradisional. Internet telah menyatukan dunia seakan-akan dunia tidak mempunyai batas lagi (Situmorang, 2012).


Gambar 1 Lima Negara Asia Pengguna Internet Terbanyak
Sumber : Internet World Stats, 2015

Gambar 1 menunjukkan bahwa di Asia,  pengguna internet terbanyak adalah China, sedangkan yang paling sedikit adalah Vietnam. Pada posisi kedua pengguna internet terbanyak diduduki oleh India dan diikuti posisi ketiga yaitu jepang. Di Indonesia sendiri, jumlah pengguna internet masih jauh berada dibawah China, India dan Jepang. Dapat disimpulkan bahwa, sudah banyak masyarakat yang mulai menyadari manfaat internet dan menggunakannya. Semakin berkembangnya teknologi internet, maka pengguna inetrnet akan terus meningkat.

Berkembangnya teknologi internet, tidak terlepas dari teknologi komunikasi yang juga terus berkembang berupa perangkat seluler yang dikenal dengan telepone cerdas (smart phone). Pengguna internet dengan perangkat smart phone tersebut, kebanyakan mengakses media sosial baik itu berupa Facebook, Twitter, Google+ dan lainnya. Para pelaku bisnis menjadikan internet sebagai peluang untuk memasarkan produk atau jasa mereka, tidak hanya di Indonesia tapi bisa menjangkau pasar yang lebih luas lagi. Meningkatnya daya saing antar pelaku bisnis menuntut para pelaku bisnis untuk meningkatkan, mendesain ulang dan memodifikasi strategi bersaingnya (Maharani dkk, 2012). Salah satu faktor untuk  menunjang proses tersebut, dengan sarana penggunaan teknologi informasi salah satunya yaitu media sosial. Usaha Kecil Menengah (UKM) di Indonesia memiliki peluang besar untuk terus berkembang dan memberikan kesempatan usaha bagi mereka yang menyukai dunia wirausaha (Hasbiansyah dkk, 2015). Peluang memasarkan produk dan jasa melalui media sosial untuk kedepannya akan semakin diminati masyarakat.

Banyak media sosial yang dapat digunakan para pebisnis untuk memasarkan produknya, salah satu yang paling banyak digunakan adalah Facebook. Pada umumnya alasan pebisnis lebih menyukai media sosial Facebook karena, media ini pengguna internet meluangkan waktu yang cukup banyak setiap harinya, tentu saja hal ini berpotensi menjadi sasaran bisnisnya (Maryani, 2014). Selain dapat dijadikan sebagai sarana pemasaran produk, media sosial juga bisa dijadikan sebagai sarana interaksi dengan pelanggan yaitu melalui iklan yang ditayangkan.




Daftar Pustaka

Habibullah 2013, 'Pemanfaatan Media Sosial Untuk Usaha Kesejahteraan Sosial',
Informasi, Vol. 18, No. 1, diakses 11 Mei 2016,
<http://puslit.kemsos.go.id/jurnal-penelitian/209/pemanfaatan-media-sosial-untuk-usaha-kesejahteraan-sosial.html>.
Hasbiansyah, O., Maryani, A., Rachmawati, I., Zulfebrigs 2015, 'Pelatihan Pemasaran
Online Dikalangan Pengusaha Kecil Menengah', Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian (SNaPP) bidang Sosial Ekonomi dan Humaniora, Lembaga Penelitian Pengabdian Masyarakat, Universitas Islam Bandung (UNISBA), Bandung, diakses 11 Mei 2016,
<http://prosiding.lppm.unisba.ac.id/index.php/sosial/article/view/1307#.VzKcs9KLTIU>.
Internet World Stats, 2015, ‘Internet Users in The Top 20 Countries’, Miniwatts
Marketing Group, diakses 19 Juni 2016, <http://www.internetworldstats.com/top20.htm>.
Maharani, Ali, dan Astuti 2012, ‘Faktor-Faktor Pengaruh Media Sosial Terhadap
Keunggulan Bersaing : Studi Kasus Coffee Toffee Indonesia’, Jurnal Teknik POMITS, Vol. 1, No. 1, Hal. 1-6, diakses 11 Mei 2016,
<
http://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/article/view/2049/627>.

Maryani, A 2014, ‘Komunikasi Dikalangan Perempuan Pebisnis Online’, Prosiding
Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian (SNaPP) bidang Sosial Ekonomi dan Humaniora, Lembaga Penelitian Pengabdian Masyarakat, Universitas Islam Bandung (UNISBA), Bandung, diakses 11 Mei 2016,
<http://prosiding.lppm.unisba.ac.id/index.php/sosial/article/view/615/pdf#.VzKc09KLTIU>.
Situmorang, J, R., 2012, ‘Pemanfaatan Internet Sebagai New Media Dalam Bidang

Politik, Bisnis, Pendidikan Dan Sosial Budaya’, Jurnal Administrasi Bisnis, Vol.8, No.1: hal. 73-87, diakses 11 Mei 2016.


Minggu, 15 Mei 2016

Contoh Artikel Rujukan Penulisan Ilmiah || Bahasa Indonesia 2


Memanfaatkan Media Sosial Untuk Meningkatkatkan Produktifitas Dalam Bisnis

            Internet sebagai media baru memberikan dampak positif maupun negatif pada penggunanya. Keberadaan  internet  sebagai  media  baru  yang  mulai  banyak  digunakan masyarakat untuk berkomunikasi dan untuk keperluan lainnya. Teknologi internet berkembang dengan pesat telah mengubah pola perilaku, komunikasi, interaksi dan gaya hidup manusia yang bersifat tradisional. Internet merupakan kumpulan jaringan komputer yang saling terhubung antara komputer dengan komputer lainnya.

Berkembangnya teknologi internet, tidak terlepas dari teknologi komunikasi yang juga terus berkembang berupa perangkat seluler yang dikenal dengan telepone cerdas (smart phone). Pengguna internet dengan perangkat smart phone tersebut, kebanyakan mengakses media sosial baik itu berupa facebook, twitter, Google+ dan lainnya. Para pelaku bisnis menjadikan internet sebagai peluang untuk memasarkan produk atau jasa mereka, tidak hanya di Indonesia tapi bisa menjangkau pasar yang lebih luas lagi. Salah satu faktor untuk  menunjang proses tersebut, dengan sarana penggunaan teknologi informasi salah satunya yaitu media sosial. Usaha Kecil Menengah (UKM) di Indonesia memiliki peluang besar untuk terus berkembang dan memberikan kesempatan usaha bagi mereka yang menyukai dunia wirausaha (Hasbiansyah dkk. 2015). Peluang memasarkan produk dan jasa melalui media sosial untuk kedepannya akan semakin diminati masyarakat.

Banyak media sosial yang dapat digunakan para pebisnis untuk memasarkan produknya, salah satu yang paling banyak digunakan adalah facebook. Pada umumnya alasan pebisnis lebih menyukai media sosial facebook karena, media ini pengguna internet meluangkan waktu yang cukup banyak setiap harinya, tentu saja hal ini berpotensi menjadi sasaran bisnisnya (Maryani, 2014). Selain dapat dijadikan sebagai sarana pemasaran produk, media sosial juga bisa dijadikan sebagai sarana interaksi dengan pelanggan yaitu melalui iklan yang ditayangkan.

Interaksi yang dilakukan pebisnis lebih banyak dilakukan di media sosial karena lebih interaktif. Di dalam media sosial pebisnis dapat terhubung  secara secara langsung dengan pelanggan. Melalui media sosial tersebut, pebisnis juga dapat mengirim gambar-gambar menarik dan kelebihan-kelebihan produknya sebagai upaya menarik pelanggan. Pebisnis dapat mengekspresikan pikiran dan perasaannya melalui kata-kata, kalimat, dan simbol yang memiliki makna melalui gambar, warna dan rancangan gambar produk yang ditampilkan melalui media onlinenya (Maryani, 2014).

Pesan  yang  disampaikan  di  media sosial tidak saja berkaitan dengan aktivitas bisnis, tetapi juga pesan yang menginspirasi dan informatif untuk menarik pelanggan yang kemudian jadi strategi. Melalui pesan-pesan positif, pebisnis membangun reputasi diri dan bisnisnya dan ini menjadi strategi komunikasi bisnis yang potensial dalam membangun kepercayaan pengguna internet lainnya.

Dengan membangun komunikasi yang positif, pebisnis dapat lebih mendapat perhatian pelanggan dan kepercayaan dari pelanggannya sehingga mereka lebih mudah memutuskan  untuk membeli produk yang ditawarkan melalui media sosial atau situsnya. Bila ingin mengembangkan bisnis yang berumur panjang, diperlukan hubungan yang baik dengan pelanggan terbaik mereka. Dengan menggunakan media sosial dan internet, pelanggan dapat menghubungi perusahaan setiap saat (Maryani, 2014).




Daftar Pustaka

Habibullah 2013, 'Pemanfaatan Media Sosial Untuk Usaha Kesejahteraan Sosial',
Informasi, Vol. 18, No. 1, diakses 11 Mei 2016,
<http://puslit.kemsos.go.id/jurnal-penelitian/209/pemanfaatan-media-sosial-untuk-usaha-kesejahteraan-sosial.html>.
Hasbiansyah, O., Maryani, A., Rachmawati, I., Zulfebrigs 2015, 'Pelatihan Pemasaran
Online Dikalangan Pengusaha Kecil Menengah', Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian (SNaPP) bidang Sosial Ekonomi dan Humaniora, Lembaga Penelitian Pengabdian Masyarakat, Universitas Islam Bandung (UNISBA), Bandung, diakses 11 Mei 2016,
<http://prosiding.lppm.unisba.ac.id/index.php/sosial/article/view/1307#.VzKcs9KLTIU>.
Maharani, Ali, dan Astuti 2012, 'Faktor-Faktor Pengaruh Media Sosial Terhadap
Keunggulan Bersaing : Studi Kasus Coffee Toffee Indonesia', Jurnal Teknik POMITS, Vol. 1, No. 1, Hal. 1-6, diakses 11 Mei 2016,
<
http://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/article/view/2049/627>.

Maryani, A 2014, ‘Komunikasi Dikalangan Perempuan Pebisnis Online’, Prosiding
Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian (SNaPP) bidang Sosial Ekonomi dan Humaniora, Lembaga Penelitian Pengabdian Masyarakat, Universitas Islam Bandung (UNISBA), Bandung, diakses 11 Mei 2016,
<http://prosiding.lppm.unisba.ac.id/index.php/sosial/article/view/615/pdf#.VzKc09KLTIU>.
Umayyah, L. Pengertian Internet. Perpustakaan digital laylan, diakses 14
Mei 2016,

<http://perpustakaandigitallaylan.weebly.com/uploads/2/0/5/7/20579744/pengertian_internet.pdf>.