Selasa, 22 November 2016

Analisa Website E-Government Provinsi Dan Kabupaten Bali - Tugas Analisa Kinerja Sistem


===================================================
Anggota Kelompok 2 :

Moch Kemal Jaya Negara (15113541)

Moh. Syairi (15113580)

Muhammad Ramli (16113074)

Ratnasari Sari (17113316)

Yusuf Fadhilah (19113635)

===================================================


ANALISIS E-GOVERNMENT PROVINSI  DAN KABUPATEN BALI
NILAI BOBOT UNIT ANALISIS E-GOVERNMENT DAN KATEGORISASI

Unit Analisis E-Government telah memiliki bobot nilai begitu juga dengan kategorisnya. Bobot nilai yang diberikan disesuaikan dengan penilaian berdasarkan analisis yang dilakukan. Berikut tabel unit analisis E-Government dan kategorinya.


Analisa Nilai Bobot Unit Analisis dan Ketegorinya

Pada tabel 1, unit analisis yang pertama yaitu informasi menu utama dalam website, jika kita lihat pada unit tersebut, nilai tertinggi diperoleh pada website Provinsi Bali, dan pada urutan kedua diperoleh website Kabupaten Badung dan terkecil pada Kabupaten Gianyar. Penilaian tersebut diperoleh dari hasil analisa dan perhitungan pada masing-masing kategori yaitu potensi daerah, komoditas utama dan kualitas sumber daya manusia pada masing-masing daerah. Selisih nilai bobot antara Provinsi Bali dan Kabupaten Badung tidak terlalu jauh, akan tetapi selisih nilai Kabupaten Gianyar terpaut jauh dengan kedua website Bali dan Badung. Hal ini dikarenakan pada website Kabupaten Gianyar untuk kategori komoditas utama dan kualitas sumber daya manusia tidak diinformasikan secara lengkap dibandingkan kedua website lainnya, dan tentu saja perolehan nilai pada masing-masing ketegori tersebut sangat kecil.

Unit selanjutnya adalah Informasi tambahan dalam fasilitas website, hasil perolehan nilai bobot tertinggi yaitu pada website Provinsi Bali, sedangkan nilai terkecil diperoleh Kabupaten Gianyar. Hasil nilai ini berdasarkan penilaian pada masing-masing kategori yaitu Tahap I meliputi informasi dalam bidang pendidikan, Tahap II meliputi informasi dalam bidang perniagaan dan terakhir Tahap III meliputi informasi mengenai kegiatan pemerintahan atau diluar pemerintahan. Selisih antara ketiga nilai pada masing-masing website tersebut, tidak terlalu jauh, karena pada ketiga website sudah memberikan informasi secara terbuka mengenai kegiatan pendidikan, perniagaan dan kegiatan pemerintah atau non-pemerintah.

Kemudian selanjutnya unit penyediaan hubungan diantaranya hubungan pemerintah dengan masyarakat (G2C), pemerintah dengan bisnis (G2B) dan pemerintah dengan pemerintah (G2G). Pada penilaian tersebut perolehan nilai tertinggi yaitu pada website Kabupaten Gianyar, sedangkan urutan kedua pada Kabupaten Badung dan terkecil adalah Provinsi Bali. Hubungan G2C pada ketiga website terbilang sangat baik, karena pada masing-masing website pemerintah daerah (Pemda) tersedia forum, kontak, email, dan media sosial yang aktif sehingga bisa terhubung langsung dengan masyarakat. Hubungan G2B pada ketiga website yaitu adanya pengurusan surat perizinan membangun usaha, ketersediaan biro-biro khusus untuk menangani usaha-usaha kecil atau koperasi, sedangkan untuk hubungan G2G dapat dilihat dari kegiatan-kegiatan pemerintah dan non-pemerintah.

Unit aksebilitas adalah mengenai performa kecepatan akses suatu website. Pada ketiga website rata-rata kecepatan akses kurang dari 10 detik, hal ini dapat dinilai bahwa website mempunyai performa kecepatan yang baik. Selanjutnya untuk unit design website, perolehan nilai tertinggi yaitu pada website Provinsi Bali dan kedua pada Kabupaten Badung dan terkecil adalah Kabupaten Gianyar. Selisih antara ketiga nilai bobot tersebut juga tidak jauh berbeda, penilaian tersebut didapat dari kategori animasi, grafis dan teks lengkap pada website. Rata-rata untuk kategori animasi dan grafis, pada ketiga website terdapat lengkap dan tidak terlalu menggunakan warna yang mencolok, sehingga memberikan kenyaman secara visual, akan tetapi untuk kategori kelengkapan teks pada website Provinsi Bali dan Kabupaten Gianyar masih terdapat halaman yang hanya terdapat judul atau halaman kosong saja, hal ini memberikan kesan link zonk karena halaman kosong.

Dan untuk unit analisi yang terakhir adalah jumlah tingkatan informasi, tingakatan ini terbagi menjadi beberapa tingkat dinataranya, Tingkat 1 yaitu persiapan, meliputi pembuatan situs informasi di setiap lembaga Pemda, Tingkat 2 pematangan, meliputi pembuatan situs informasi public yang interaktif dan user interface, Tingkat 3 pemantapan, meliputi pembuatan situs transaksi pelayanan publik dan pembuatan interoperabilitas aplikasi dan data dengan lembaga lain, dan Tingkat 4 pemanfatan, meliputi pembuatan aplikasi untuk pelayanan yang bersifat G2G, G2B dan G2C yang terintegrasi. Pada website Provinsi Bali memperoleh nilai terkecil pada kategori ini, karena mempunyai nilai yang kecil pada tingkat 3 dan tingkat 4 karena applikasi pelayan public kurang atau sedikit sekali. Hal ini berbeda pada pada kedua website lainnya yaitu Kabupaten Badung dan Kabupaten Gianyar yang mempunyai applikasi pelayan public pada websitenya, seperti contoh pelaporan pelanggaran, dan membayar pajak, dan pengurusan surat izin.

Kesimpulan hasil analisis dari tabel 1 adalah dapat dilihat dari total keseluruhan nilai bobot pada masing-masing website. Dalam perolehan nilai tertinggi yaitu pada website Kabupaten Badung dan urutan yang kedua adalah website Provinsi Bali dan urutan terakhir adalah website Kabupaten Gianyar. Penilaian ini berdasarkan hasil kategori penilaian yang sebelumnya sudah dianalisa diatas.



UNIT ANALISIS E-GOVERNMENT PADA PEMDA BALI


Analisa Unit Analisis Website E-Government

Menurut Inpres 3/2003 tentang kebijakan dan strategi nasional pengembangan E-Government “Pengembangan E-Government merupakan upaya untuk mengembangakan penyelenggaraan kepemerintahan yang berbasis atau menggunakan elektronik dalam rangka meningkatkan kualitas layanan publik secara efektif dan efisien. Melalaui pengembangan E-Government dilakukan penataan sistem manajemen dan proses kerja di lingkungan pemerintah dengan mengoptimasikan pemanfaatan teknologi informasi. Pada setiap situs website pemerintah daerah minimal mempunyai konten Selayang Pandang, Pemerintah Daerah, Geofrafi, Peta Wilayah dan Sumberdaya, Peraturan Daerah, dan Buku Tamu (KOMINFO, 2003).

Dari Tabel 2 diatas berdasarkan data-data yang ada antara Provinsi Bali, Kabupaten Badung dan Kabupaten Gianyar, jika kita lihat berdasarkan unit analisis Selayang Pandang, ketiga website pemerintah daerah tersebut memiliki persamaan yaitu tidak terdapatnya motto pada masing-masing website. Untuk kategori analisis lainnya seperti sejarah, lambang, arti lambang, lokasi dalam bentuk peta dan visi misi sudah terdapat informasi lengkap pada website Kabupaten Badung dan Kabupaten Gianyar, akan tetapi untuk website Provinsi Bali tidak ada informasi mengenai arti lambang dan lokasi dalam bentuk peta.

Pada unit analisis Pemerintahan Daerah (Pemda), website Provinsi Bali tedapat  informasi mengenai struktur oraganisasi yang berada di Pemda bersangkutan, namun meski terdapat struktur oraganisasi pada website tidak diinformasikan lebih lanjut mengenai identitas seperti alamat, telepon, email, biodata, dan lainnya dari pejabat daerah. Hal yang sama juga terdapat eksekutif dan legislative pada website Kabupaten Badung, bedanya masih terdapat identitas nama, alamat, telepon dari pejabat daerah, sedangkan untuk informasi biodata pejabat tidak ada dalam website. Untuk website pada Kabupaten Gianyar kebalikan dari website Provinsi Bali yaitu tidak ada informasi mengenai struktur organisasi eksekutif dan legislative, akan tetapi pada ditemukan informasi mengenai identitas dan biodata pemimpin atau pejabat yang bersangkutan.

Unit selanjutnya adalah Geografi yang meliputi topografi, demografi, cuaca iklim, sosial ekonomi, budaya dan informasi statistic. Jika kita lihat pada Tabel 2, pada website Kabupaten Badung mempunyai data kelengkapan yang lebih dibandingkan kedua website lainnya. Semua kategori analisis pada Kabupaten Badung pada unit Geografi sudah ada pada website. Untuk website Provinsi Bali hanya terdapat informasi topografi, sosial dan ekonomi dan budaya daerah, sedangkan Kabupaten Gianyar hanya terdapat informasi sosial ekonomi, budaya daerah dan informasi mengenai statistik numeris.

Kemudian selanjutnya adalah unit peta wilayah dan sumber daya. Pada ketiga website tersebut, mempunyai kesamaan yaitu tidak terdapatnya bentuk peta sumber daya, sedangkan untuk untuk ketegori peta wilayah, hanya terdapat pada website Kabupaten Badung dan Gianyar saja. Pada unit yang kelima yaitu terdapatnya peraturan atau kebijakan daerah, hanya ada pada website Kabupaten Badung saja, sedangkan untuk kedua website lainnya yaitu Provinsi Bali dan Kabupaten Gianyar tidak ada pada website. Dan pada unit terakhir yaitu buku tamu, pada ketiga website ini mempunyai kesamaan yaitu tidak terdapat buku tamu dalam website dan kebalikan untuk kategori forum yaitu masing-masing website terdapat forum untuk menyampaikan pendapat atau saran.

Kesimpulan dari hasil analisis tabel 2, bahwa website Kabupaten Badung memiliki konten yang lebih lengkap dibandingkan website Provinsi Bali dan Kabupaten Gianyar. Penilaian ini berdasarkan jumlah total data unit dari tabel 2 diatas yang meliputi, selayang pandang, pemerintah daerah, geofrafi, peta wilayah dan sumberdaya, peraturan daerah, dan buku tamu. Hasil yang diperoleh oleh Kabupaten Badung memperoleh total 17 dari 21 konten yang harus dipenuhi, nilai total tersebut merupakan paling tinggi dibandingkan kedua website lainnya. Urutan kedua hasil diperoleh pada website Kabupaten Gianyar, sedangkan yang hasil total yang terkecil diperoleh website Provinsi Bali.


KESIMPULAN AKHIR

Kesimpulan dari hasil analisis dari Provinsi Bali, Kabupaten Badung dan Kabupaten Gianyar berdasarkan data analisa dan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa, secara keseluruhan Website pemerintahan Kabupaten Badung memiliki total nilai keseluruhan yang lebih tinggi dibandingkan website Provinsi Bali dan Kabupaten Gianyar. Berbeda dengan Provinsi Bali dan Kabupaten Gianyar, data kedua website ini berbanding terbalik yaitu pada Total Nilai Bobot dan Kategori website Provinsi Bali menempati urutan kedua, sedangkan untuk Total Unit Analisis menempati urutan terakhir. Begitu juga yang dialami pada website Kabupaten Gianyar Total Nilai Bobot dan Kategori menempati urutan kedua, sedangkan untuk Total Unit Analisisnya menempati urutan terakhir. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3 berikut.


Pada Tabel 3 diatas menunjukkan ketiga website Pemda tersebut sudah dikatakan baik dan sesuai panduan KOMINFO 2003. Salah satunya adalah website Kabupaten Badung termasuk website yang paling baik, karena perolehan nilai yang paling tinngi dalam kualitas dan kuantitas website.


SARAN

Seperti yang sudah disampaikan pada kesimpulan diatas, bahwa ketiga website Pemda mempunyai kualitas dan kuantitas yang berbeda-beda. Saran dari kami yaitu, agar ketiga website Pemda tersebut meningkatkan kualitas seperti informasi tambahan, hubungan kepemerintahan, jumlah tingkatan informasi, pelayanan dan lain sebagainya. Dan tidak hanya kualitas saja yang ditingkatkan akan tetapi juga secara kuantitas seperti buku tamu, peta wilayah dan sumber daya, motto pada website, biodata pejabat pemerintahan dan lain sebagainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar