Selasa, 28 April 2015

Tulisan Pengalaman Berkelompok

Soal
Setiap orang pasti pernah berada di dalam sebuah kelompok dengan tujuan yang sama, termasuk juga Anda. Ceritakanlah pengalaman Anda berada di dalam suatu kelompok, entah itu kelompok belajar ataupun kelompok bekerja, dan keputusan apa yang pernah Anda ambil untuk kelangsungan kelompok tersebut!




Saya akan sedikit menceritakan salah satu pengalaman saya, pada sebuah kelompok belajar. Pada saat itu saya masih duduk dibangku sekolah Madrasah Islam yang berada di kampung halaman saya yaitu Madura, Jawa Timur. Saya banyak belajar didalam madrasah terutama yang berhubungan dengan agama Islam. Pada waktu itu usai kenaikan kelas, pada masuk hari pertama saya dan teman-teman langsung diberi tugas untuk menghafal beberapa dari isi kitab, tapi yang jadi masalah adalah kami harus menciptakan sebuah lagu atau nada yang nantinya akan digunakan untuk menghafal agar lebih mudah.

          Selang beberapa lama kami terus mencari lagu atau nada yang cocok untuk mengahafal agar lebih mudah, guru kami pun menunggu dengan sabar karena pada saat itu juga kami harus mempresentasikannya didepan kelas. Banyak teman-teman yang masih berusaha untuk mencari nada yang cocok dan ada pula yang menyerah, bahkan ada pula yang tidak mengerjakan dan bermain-main.

          Dengan usaha yang terus-menerus pantang menyerah, akhirnya saya bisa mendapatkan sebuah lagu atau nada yang cocok untuk menghafal lebih cepat dan mudah. Tidak henti-hentinya saya terus mencoba untuk mengkombinasikannya dengan isi kitab agar bacaan dan nada bisa pas dan enak di dengar. Kalau menghafal bacaan yang bernada sebuah lagu, tentunya pasti akan mudah dan menyenangkan.

          Akhirnya waktu yang diberikan telah selesai, dalam satu kelas hanya saya yang mengajukan ide lagu ini, tentu saja saya disuruh mempresentasikan didepan kelas. Lagu atau nada yang saya idekan untuk sistem menghafal ini, terus dipakai untuk kami, bahkan setelah saya naik ke kelas berikutnya, saya masih mendengar lagu atau nada ini dipakai oleh adik kelas untuk menghafal.


          Sekian dari sedikit pengalaman saya, saya menceritakannya bertujuan untuk menyelesaikan tugas kuliah saya, dan semoga bisa bermanfaat J

Jumat, 24 April 2015

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN


FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN


Setelah mencari di internet dari berbagai sumber, ternyata ada dua versi yang berbeda mengenai factor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan. Untuk lebih jelas lagi, berikut pembahasannya :


  1.  Posisi Kedudukan

Dalam kerangka pengambilan keputusan, posisi/kedudukan seseorang dapat dilihat dalam hal berikut:
  • Letak posisi Dalam hal ini apakah is sebagai pembuat keputusan (decision maker), penentu keputusan (decision taker) ataukah staf (staffer). 
  • Tingkatan posisi Dalam hal ini apakah sebagai strategi, policy, peraturan, organisasional, operasional, teknis.

Menurut pendapat saya, posisi kedudukan merupakan faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan, karena orang yang mempunyai kedudukan akan mempunyai kekuasaan sebagai penentu keputusan.

  2.  Masalah

Masalah atau problem adalah apa yang menjadi peng-halang untuk tercapainya tujuan, yang merupakan penyimpangan daripada apa yang diharapkan, direncanakan atau dikehendaki dan harus diselesaikan.

Menurut pendapat saya, orang yang mempunyai masalah akan tidak fokus dalam mengambil keputusan, kerena banyak pikiran atau memikirkan masalahnya.

  3.  Situasi

Situasi adalah keseluruhan faktor-faktor dalam keadaan, yang berkaitan satu sama lain, dan yang secara bersama-sama memancarkan pengaruh terhadap kita beserta apa yang hendak kita perbuat. Faktor-faktor itu dapat dibedakan atas dua, yaitu sebagai berikut:
  • Faktor-faktor yang konstan (C), yaitu faktor-faktor yang sifatnya tidak berubah-ubah atau tetap keadaanya.
  • Faktor-faktor yang tidak konstan, atau variabel (V), yaitu faktor-faktor yang sifatnya selalu berubah-ubah, tidak tetap keadaannya.

Menrut pendapat saya, situasi sesorang apakah dia sedang senang atau sedih atau galau akan mempengaruhi pengambilan keputusannya.

  4.  Kondisi

Kondisi adalah keseluruhan dari faktor-faktor yang secara bersama-sama menentukan daya gerak, daya ber-buat atau kemampuan kita. Sebagian besar faktor-faktor tersebut merupakan sumber daya-sumber daya.

Menurut pendapat saya, kondisi orang mempengaruhi pengambilan keputusan, kondisi ini seperti fisik, kedudukan, materi akan mempengaruhi keputusan yang akan diambil.



  1.  Fisik

Didasarkan pada rasa yang dialami pada tubuh, seperti rasa tidak nyaman, atau kenikmatan. Ada kecenderungan menghindari tingkah laku yang menimbulkan rasa tidak senang, sebaliknya memilih tingkah laku yang memberikan kesenangan.

Menurut pendapat saya, apakah fisik dalam keadaan sehat atau kurang baik akan memepengaruhi pengambilan keputusan.

  2.  Emosional

Didasarkan pada perasaan atau sikap. Orang akan bereaksi pada suatu situasi secara subjective.

Menurut pendapat saya, perasaan emosional akan mempengaruhi pengambilan keputusan, apakah orang merasa sedih atau senang.

  3.  Rasional

Didasarkan pada pengetahuan orang-orang mendapatkan informasi, memahami situasi dan berbagai konsekuensinya.

Menurut pendapat saya, pola pikir orang yang mengambil keputusan ini yang akan mempengaruhi pengambilan keputusan.

  4.  Praktikal

Didasarkan pada keterampilan individual dan kemampuan melaksanakan. Seseorang akan menilai potensi diri dan kepercayaan dirinya melalui kemampuanya dalam bertindak.

Menurut pendapat saya, sudah jelas seperti yang dijelaskan diatas, bahwa kemampuan atau keterampilan akan mempengaruhi pengambilan keputusan.

  5.  Interpersonal

Didasarkan pada pengaruh jaringan sosial yang ada. Hubungan antar satu orang keorang lainnya dapat mempengaruhi tindakan individual.

Menurut pendapat saya, saya setuju bahwa hubungan orang ke orang lain atau keadaan sosial akan mempengaruhi pengambilan keputusan.

  6.  Struktural

Didasarkan pada lingkup sosial, ekonomi dan politik. Lingkungan mungkin memberikan hasil yang mendukung atau mengkritik suatu tingkah laku tertentu.

Menurut pendapat saya, keadaan lingkungan mempengaruhi pengambilan keputusan, keadaan lingkungan keras maupun lingkungan pendidikan atau lain-lain akan berbeda dalam pengambilan keputusannya.




Referensi




JENIS - JENIS KEPUTUSAN DALAM ORGANISASI


JENIS - JENIS KEPUTUSAN DALAM ORGANISASI

Banyak versi yang berada di internet tentang jenis-jenis keputusan di dalam organisasi, setelah saya mencari beberapa referensi di internet, ternyata saya menemukan dua versi yang berbeda pembahasan mengenai jenis-jenis keputusan di dalam organisasi. Berikut pembahasannya :


Jenis-jenis keputusan didalam organisasi ada lima macam yaitu :

   1.   Pengambilan Keputusan Berdasarkan Intuisi

            Keputusan yang diambil berdasarkan intuisi atau perasaan lebih bersifat subjektif yaitu mudah terkena sugesti, pengaruh luar, dan faktor kejiwaan lain. Pengambilan keputusan yang berdasarkan intuisi membutuhkan waktu yang singkat Untuk masalah-masalah yang dampaknya terbatas, pada umumnya pengambilan keputusan yang bersifat intuitif akan memberikan kepuasan. Akan tetapi, pengambilan keputusan ini sulit diukur kebenarannya karena kesulitan mencari pembandingnya dengan kata lain hal ini diakibatkan pengambilan keputusan intuitif hanya diambil oleh satu pihak saja sehingga hal-hal yang lain sering diabaikan.

Menurut pendapat saya, sudah dijelaskan bahwa pengambilan keputusan ini berdasarkan perasaan, artinya mereka yang mengambil keputusan dengan jenis ini menggunakan hati perasaan untuk menentukan setiap yang dilakukan

   2.   Pengambilan Keputusan Rasional

            Keputusan yang bersifat rasional  berkaitan dengan daya guna. Masalah – masalah yang dihadapi merupakan masalah yang memerlukan pemecahan rasional. Keputusan yang dibuat berdasarkan pertimbangan rasional lebih bersifat objektif. Dalam masyarakat, keputusan yang rasional dapat diukur apabila kepuasan optimal masyarakat dapat terlaksana dalam batas-batas nilai masyarakat yang di akui saat itu.

Menurut pendapat saya, pada jenis pengambilan keputusan rasional ini menggunakan akal pikiran atau bisa disebut logika, artinya setiap keputusan yang diambil akan dipikirkan terlebih dahulu.

   3.   Pengambilan Keputusan Berdasarkan Fakta

            Ada yang berpendapat bahwa sebaiknya pengambilan keputusan didukung oleh sejumlah fakta yang memadai. Sebenarnya istilah fakta perlu dikaitkan dengan istilah data dan informasi. Kumpulan fakta yang telah dikelompokkan secara sistematis dinamakan data. Sedangkan informasi adalah hasil pengolahan dari data. Dengan demikinan, data harus diolah lebih dulu menjadi informasi yang kemudian dijadikan dasar pengambilan keputusan.

            Keputusan yang berdasarkan sejumlah fakta, data atau informasi yang cukup itu memang merupakan keputusan yang baik dan solid, namun untuk mendapatkan informasi yang cukup itu sangat sulit.

Menurut pendapat saya, setiap keputusan yang diambil berdasarkan fakta atau kenyataan yang ada.

   4.   Pengambilan Keputusan Berdasarkan Pengalaman

            Sering kali terjadi bahwa sebelum mengambil keputusan, pimpinan mengingat-ingat apakah kasus seperti ini sebelumnya pernah terjadi. Pengingatan semacam itu biasanya ditelusuri melalui arsip-arsip penhambilan keputusan yang berupa dokumentasi pengalaman-pengalaman masa lampau. Jika ternyata permasalahan tersebut pernah terjadi sebelumnya, maka pimpinan tinggal melihat apakah permasalahan tersebut sama atau tidak dengan situasi dan kondisi saat ini. Jika masih sama kemudian dapat menerapkan cara yang sebelumnya itu untuk mengatasi masalah yang timbul. Dalam hal tersebut, pengalaman memang dapat dijadikan pedoman dalam menyelesaikan masalah. Keputusan yang berdasarkan pengalaman sangat bermanfaat bagi pengetahuan praktis. Pengalaman dan kemampuan untuk memperkirakan apa yang menjadi latar belakang masalah dan bagaimana arah penyelesaiannya sangat membantu dalam memudahkan pemecaha masalah.

Menurut pendapat saya, jenis pengambilan keputusan ini berdasarkan pengalaman yang dialami oleh orang atau dirinya sendiri.

   5.   Pengambilan Keputusan Berdasarkan Wewenang

            Banyak sekali keputusan yang diambil karena wewenang (authority) yang dimiliki. Setiap orang yang menjadi pimpinan organisasi mempunyai tugas dan wewenang untuk mengambil keputusan dalam rangka menjalankan kegiatan demi tercapainya tujuan organisasi yang efektif dan efisien. Keputusan yang berdasarkan pada wewenang semata akan menimbulkan sifat rutin dan mengasosiasikan dengan praktik dictatorial. Keputusan berdasarkan wewenang kadangkala oleh pembuat keputusan sering melewati permasahan yang seharusnya dipecahkan justru menjadi kabur atau kurang jelas.

Menurut pendapat saya, jenis pengambilan keputusan ini karena wewenang atau kedudukan yang dia miliki dalam organisasi.


      Jenis keputusan dalam sebuah organisasi dapat digolongkan berdasarkan banyaknya waktu yang diperlukan untuk mengambil keputusan tersebut, bagian mana organisasi harus dapat melibatkan dalam mengambil keputusan dan pada bagian organisasi mana keputusan tersebut difokuskan.

Secara garis besar jenis keputusan terbagi menjadi dua bagian yaitu :

   a)     Keputusan Rutin

Keputusan Rutin adalah Keputusan yang sifatnya rutin dan berulang-ulang serta biasanya telah dikembangkan untuk mengendalikannya.

   b)    Keputusan tidak Rutin

Keputusan tidak Rutin adalah Keputusan yang diambil pada saat-saat khusus dan tidak bersifat rutin.





Referensi

Url    :         http://fitriharsono.blogspot.com/2013/05/pengambilan-keputusan-dalam-organisasi.html (23 April 2015 13:30)

Url    :         http://myblogsoniaregina.blogspot.com/2013/04/pengambilan-keputusan-dalam-organisasi.html (23 appril 2015 13:55)

Rabu, 08 April 2015

Jenis dan Proses Komunikasi

TUGAS

SOAL
  1. Sebutkan jenis dan proses dari komunikasi ?


JENIS DAN PROSES KOMUNIKASI

A. JENIS-JENIS KOMUNIKASI
  • Komunikasi Intrapribadi :

Komunikasi intrapribadi (intrapersonal communication) adalahkomunikasi dengan diri sendiri, baik kita sadari atau tidak. Misalnya berpikir.
  • Komunikasi Antarpribadi :

Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yangmemungkinkan respon verbal maupun nonverbal berlangsung secara langsung. Bentuk khusus komunikasi antarpribadi ini adalah komunikasi diadik (dyadic communication) yang hanya melibatkan dua individu,misalnya suami- istri, dua sejawat, guru-murid. Ciri-ciri komunikasi diadik adalah pihak- pihak yang berkomunikasi berada dalam jarakyang dekat; pihak-pihak yang berkomunikasi mengirim dan menerimapesan secara langsung dan simultan.