JENIS
- JENIS KEPUTUSAN DALAM ORGANISASI
Banyak versi yang
berada di internet tentang jenis-jenis keputusan di dalam organisasi, setelah
saya mencari beberapa referensi di internet, ternyata saya menemukan dua versi
yang berbeda pembahasan mengenai jenis-jenis keputusan di dalam organisasi.
Berikut pembahasannya :
Link
versi pertama : http://fitriharsono.blogspot.com/2013/05/pengambilan-keputusan-dalam-organisasi.html
Jenis-jenis keputusan
didalam organisasi ada lima macam yaitu :
1. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Intuisi
1. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Intuisi
Keputusan yang diambil berdasarkan
intuisi atau perasaan lebih bersifat subjektif yaitu mudah terkena sugesti,
pengaruh luar, dan faktor kejiwaan lain. Pengambilan keputusan yang berdasarkan
intuisi membutuhkan waktu yang singkat Untuk masalah-masalah yang dampaknya
terbatas, pada umumnya pengambilan keputusan yang bersifat intuitif akan
memberikan kepuasan. Akan tetapi, pengambilan keputusan ini sulit diukur
kebenarannya karena kesulitan mencari pembandingnya dengan kata lain hal ini
diakibatkan pengambilan keputusan intuitif hanya diambil oleh satu pihak saja
sehingga hal-hal yang lain sering diabaikan.
Menurut pendapat
saya, sudah dijelaskan bahwa pengambilan keputusan ini berdasarkan perasaan,
artinya mereka yang mengambil keputusan dengan jenis ini menggunakan hati
perasaan untuk menentukan setiap yang dilakukan
2. Pengambilan Keputusan Rasional
2. Pengambilan Keputusan Rasional
Keputusan yang bersifat
rasional berkaitan dengan daya guna.
Masalah – masalah yang dihadapi merupakan masalah yang memerlukan pemecahan
rasional. Keputusan yang dibuat berdasarkan pertimbangan rasional lebih
bersifat objektif. Dalam masyarakat, keputusan yang rasional dapat diukur
apabila kepuasan optimal masyarakat dapat terlaksana dalam batas-batas nilai masyarakat
yang di akui saat itu.
Menurut pendapat
saya, pada jenis pengambilan keputusan rasional ini menggunakan akal pikiran
atau bisa disebut logika, artinya setiap keputusan yang diambil akan dipikirkan
terlebih dahulu.
3. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Fakta
3. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Fakta
Ada yang berpendapat bahwa
sebaiknya pengambilan keputusan didukung oleh sejumlah fakta yang memadai.
Sebenarnya istilah fakta perlu dikaitkan dengan istilah data dan informasi.
Kumpulan fakta yang telah dikelompokkan secara sistematis dinamakan data.
Sedangkan informasi adalah hasil pengolahan dari data. Dengan demikinan, data
harus diolah lebih dulu menjadi informasi yang kemudian dijadikan dasar pengambilan
keputusan.
Keputusan yang berdasarkan sejumlah
fakta, data atau informasi yang cukup itu memang merupakan keputusan yang baik
dan solid, namun untuk mendapatkan informasi yang cukup itu sangat sulit.
Menurut pendapat
saya, setiap keputusan yang diambil berdasarkan fakta atau kenyataan yang ada.
4. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Pengalaman
4. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Pengalaman
Sering kali terjadi bahwa sebelum
mengambil keputusan, pimpinan mengingat-ingat apakah kasus seperti ini
sebelumnya pernah terjadi. Pengingatan semacam itu biasanya ditelusuri melalui
arsip-arsip penhambilan keputusan yang berupa dokumentasi pengalaman-pengalaman
masa lampau. Jika ternyata permasalahan tersebut pernah terjadi sebelumnya,
maka pimpinan tinggal melihat apakah permasalahan tersebut sama atau tidak
dengan situasi dan kondisi saat ini. Jika masih sama kemudian dapat menerapkan
cara yang sebelumnya itu untuk mengatasi masalah yang timbul. Dalam hal
tersebut, pengalaman memang dapat dijadikan pedoman dalam menyelesaikan
masalah. Keputusan yang berdasarkan pengalaman sangat bermanfaat bagi
pengetahuan praktis. Pengalaman dan kemampuan untuk memperkirakan apa yang
menjadi latar belakang masalah dan bagaimana arah penyelesaiannya sangat
membantu dalam memudahkan pemecaha masalah.
Menurut
pendapat saya, jenis pengambilan keputusan ini berdasarkan pengalaman yang
dialami oleh orang atau dirinya sendiri.
5. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Wewenang
5. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Wewenang
Banyak sekali keputusan yang diambil
karena wewenang (authority) yang dimiliki. Setiap orang yang menjadi pimpinan
organisasi mempunyai tugas dan wewenang untuk mengambil keputusan dalam rangka
menjalankan kegiatan demi tercapainya tujuan organisasi yang efektif dan
efisien. Keputusan yang berdasarkan pada wewenang semata akan menimbulkan sifat
rutin dan mengasosiasikan dengan praktik dictatorial. Keputusan berdasarkan
wewenang kadangkala oleh pembuat keputusan sering melewati permasahan yang
seharusnya dipecahkan justru menjadi kabur atau kurang jelas.
Menurut pendapat
saya, jenis pengambilan keputusan ini karena wewenang atau kedudukan yang dia
miliki dalam organisasi.
Jenis keputusan dalam
sebuah organisasi dapat digolongkan berdasarkan banyaknya waktu yang diperlukan
untuk mengambil keputusan tersebut, bagian mana organisasi harus dapat
melibatkan dalam mengambil keputusan dan pada bagian organisasi mana keputusan
tersebut difokuskan.
Secara garis besar
jenis keputusan terbagi menjadi dua bagian yaitu :
a)
Keputusan Rutin
Keputusan Rutin adalah
Keputusan yang sifatnya rutin dan berulang-ulang serta biasanya telah
dikembangkan untuk mengendalikannya.
b)
Keputusan tidak Rutin
Keputusan tidak Rutin
adalah Keputusan yang diambil pada saat-saat khusus dan tidak bersifat rutin.
Referensi
Url : http://fitriharsono.blogspot.com/2013/05/pengambilan-keputusan-dalam-organisasi.html
(23 April 2015 13:30)
Url : http://myblogsoniaregina.blogspot.com/2013/04/pengambilan-keputusan-dalam-organisasi.html
(23 appril 2015 13:55)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar