NAMA : MOH.SYAIRI
KELAS ; 1KA09
NPM : 15113580
BAB IV
PEMUDA DAN SOSIALISASI
A.
Pengertian
Internalisasi Belajar dan Spesialisasi
Ketiga kata atau istilah tersebut pada
dasarnya memiliki pengertian yang hampir sama. Proses
berlangsungnya sama yaitu melalui interaksi sosial.
• Istilah internasilasasi lebih ditekankan pada
norma-norma individu yang menginternasilasikan norma-norma
tersebut.
• Istilah belajar ditekankan pada perubahan
tingkah laku, yang semula tidak dimiliki sekarang telah dimiliki
oleh seorang individu.
• Istilah spesialisasi ditekankan pada kekhususan
yagn telah dimiliki oleh seorang individu, kekhususan timbul
melalui proses yang agak panjang dan lama.
Proses Sosialisasi
Proses
sosialisasi adalah cara-cara berhubungan
orang
perseorang dan kelompok-kelompok sosial
saling bertemu dan
menentukan
sistem, serta bentuk- bentuk hubungan. Atau
sebagai
pengaruh timbal
balik antara berbagai segi kehidupan bersama
yang mencakup
berbagai aspek kehidupan.
Menurut Prof.
Dr. Soerjono Soekamto di dalam Pengantar
sosiologi,
interaksi sosial merupakan kunci semua
kehidupan
sosial. Dengan
tidak adanya komunikasi ataupun interaksi
antar satu sama
lain maka tidak mungkin ada kehidupan
bersama.
Jika hanya
fisik yang saling berhadapan antara satu
sama lain
tidak dapat
menghasilkan suatu bentuk kelompok sosial
yang dapat
saling
berinteraksi. Maka dari itu dapat disebutkan bahwa
interaksi
merupakan dasar
dari suatu bentuk proses sosial karena tanpa
adanya interaksi sosial, maka kegiatan- kegiatan
antar satu individu
dengan yang
lain tidak dapat disebut interaksi.
Peranan Sosial Pemuda di Masyarakat
Peranan pemuda
dalam sosialisasi bermasyrakat sungguh
menurun dratis,
dulu biasanya setiap ada kegiatan
masyarakat
seperti kerja bakti, acara-acara keagamaan,
adat istiadat
biasanya yang berperan aktif dalam
menyukseskan
acara tersebut adalah pemuda sekitar.
Pemuda sekarang
lebih suka dengan kesenangan, selalu
bermain-main
dan bahkan ketua RT/RW nya saja dia tidak tahu.
Kini pemuda
pemudi kita lebih suka peranan di dunia
maya ketimbang
dunia nyata. Lebih suka nge Facebook,
lebih suka
aktif di mailing list, lebih suka di forum
ketimbang duduk
mufakat untuk kemajuan RT, RW,
Kecamatan,
Provinsi bahkan di tingkat lebih tinggi adalah Negara.
Selaku Pemuda
kita dituntut aktif dalam kegiatan-
kegiatan
masyarakat, sosialisasi dengan warga sekitar.
Kehadiran
pemuda sangat dinantikan untuk menyokong
perubahan dan
pembaharuan bagi masyarakat dan
negara. Aksi
reformasi disemua bidang adalah agenda
pemuda kearah
masyarakat madani. Reformasi tidak
mungkin
dilakukan oleh orang tua dan anak-anak.
jadi intinya
peran pemuda sekarang ini sungguh sangat
memprihatinkan,
banyak pemuda sekarang yang jarang
bersosialisasi
dengan lingkungan masyarakat sekitar
padahal dari
pemuda lah timbul semangat-semangat
yang dapat
membuat sebuah bangsa menjadi besar.
Berkurangnya
rasa sosialisasi di masyakat juga tidak
lepas dari
kecanggihan teknologi sekarang yang semuanya
serba instant,
mudah dan cepat tanpa harus bersusah
payah. Tapi
tidak bisa dipungkiri bahwa kenyataannya
masih ada
pemuda-pemuda yang mengikuti kegiatan-
kegiatan
masyarakat seperti menjadi panitia-panitia
dalam
keagamaan, sosial, perayaan dan semacamnya.
B. Dasar Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda
Pola dasar
pembinaan dan pembangunan generasi muda
ditetapkan oleh
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam
Keputusan
Menteri Pendidkan dan Kebudayaan nomor :
0323/U/1978
tanggal 28 oktober 1978. Yang mempunyai
tujuan agar
pihak-pihak yang berkepentingan benar-benar
memakai pedoman
untuk dapat mencapai tujuan yang tepat.
Pola pembinaan
dan pengembangan generasi muda memiliki
dasar seperti :
1. Pancasila
2.
Undang-undang dasar 1945
3. Garis-garis
Besar Haluan Negara
4. Sumpah
Pemuda dan Proklamasi
5. Tata nilai
ditengah masyarakat
2 pengertian pokok pembinaan dan pengembangan generasi muda, yaitu :
a). generasi
muda sebagai subyek pembinaan dan
pengembangan
yaitu mereka yang memiliki kemampuan dan
dasar untuk
dapat mandiri.
b). generasi
muda sebagai obyek pembinaan dan
pengembangan yaitu
mereka yang memerlukan pengembangan
untuk mengasah
kemampuan dan belum bisa mandiri.
Permasalahan Generasi Muda
Berbagai
permasalahan generasi yang muncul pada saat ini antara lain
a. Menurunnya
jiwa idealisme, patriotisme, dan nasionalisme
dikalangan
masyarakat, termasuk jiwa pemuda.
b.
Kekurangpastian yang dialami oleh generasi muda terhadap masa
depannya.
c. Belum
seimbangnya antara jumlah generasi muda dengan
fasilitas
pendidikan yang tersedia, baik formal dan informal.
Tinggimya
jumlah putus sekolah yang tidak hanya merugikan
generasi muda
sendiri, tetapi juga merugikan bangsa.
d. Kekurangan
lapangan dan kesempatan kerja serta tingginya
tingkat
pengangguran dan setengah pengangguran dikalangan
generasi muda
mengakibatkan berkurangnya produktivitas
nasional dan
memperlambat kecepatan laju perkembangan
pembangunan
nasional serta dapat menimbulkan berbagai problem
sosial lainnya.
e. Kurangnya
gizi yang menghambat perkembangan kecerdasan,
dan
pertumbuhan.
f. Masih
banyaknya perkawinan dibawah umur.
g. Pergaulan
bebas yang membahayakan sendi-sendi morar bangsa.
h. Merebaknya
penggunaan NAPZA dikalangan remaja.
i. Belum adanya
peraturanm perundangan yang menyangkut generasi muda.
Potensi-potensi Generasi Muda
Potensi-potensi
yang terdapat pada generasi muda yang
perlu
dikembangkan adalah sebagai berikut :
a. Idealisme
dan Daya Kritis
Secara
sosiologis generasi muda belum mapan dalam tatanan
yang ada,
sehingga ia dapat melihat kekurangan dalam
tatanan dan
secara wajar mampu mencari gagasan baru.
Pengejawantahan
idealisme dan daya kritis perlu dilengkapi
landasan rasa
tanggung jawab yang seimbang.
b. Dinamika dan
Kreativitas
Adanya
idealisme pada generasi muda, menyebabkan mereka
memiliki
potensi kedinamisan dan kreativitas, yakni kemampaun
dan kesediaan
untuk mengadakan perubahan, pembaharuan,
dan
penyempurnaan kekurangan yang ada ataupun
mengemukakan
gagasan yang baru.
c. Keberanian
Mengambil Resiko
Perubahan dan
pembaharuan termasuk pembangunan,
mengandung
resiko dapat meleset, terhambat atau gagal.
Namun,
mengambil resiko itu diperlukan jika ingin memperoleh
kemajuan.
Generasi muda dapat dilibatkan pada usaha-usaha
yang mengandung
resiko. Untuk itu diperlukan kesiapan
pengetahuan,
perhitungan, dan keterampilan dari generasi
muda sehingga
mampu memberi kualitas yang baik untuk
berani
mengambil resiko.
d. Optimis dan
Kegairahan Semangat
Kegagalan tidak
menyebabkan generasi muda patah semangat.
Optimisme dan
kegairahan semangat yang dimiliki generasi
muda merupakan
daya pendorong untuk mencoba lebih maju
lagi.
e. Sikap
Kemandirian dan Disiplin Murni
Generasi muda
memiliki keinginan untuk selalu mandiri dalam
sikap dan
tindakannya. Sikap kemandirian itu perlu dilengkapi
dengan
kesadaran disiplin murni pada dirinya agar mereka
dapat menyadari
batas-batas yang wajar dan memiliki tenggang rasa.
f. Terdidik
Walaupun dengan
memperhitungkan faktor putus sekolah,
secara
menyeluruh baik dalam arti kualitatif maupun dalam
arti
kuantitatif, generasi muda secara relatif lebih terpeljar
karena lebih
terbukanya kesempatan belajar dari generasi pendahulunya.
Tujuan pokok sosialisasi
Tujuan
sosialisasi ada 4 yaitu:
1. Memberikan
ketrampilanterhadap seseorang agar mampu
mengimbangi
hidup.
bermasyarakat.
2.
Mengembangkan kemampuan berkomunikasi secara
efektif.
3. Membantu
mengendalikan fungsi-fungsi organic yang
dipelajari
melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.
4. Membiasakan
diri dengan berprilaku sesuai dengan nilai-
nilai dan
kepercayaan pokok yang ada dimasyarakat.
C.
PERGURUAN DAN
PENDIDIKAN
Mengembangkan potensi
generasi muda Potensi Generasi Muda
dapat
dikembangkan
melalui bidangnya masing-masing agar
tercapai
suatu keinginan
yang selaras antara Generasi sebelumnya dan
Generasi Baru
yang akan mencapai suatu negara yang maju
dan sejahtera.
Pengertian pendidikan dan perguruan tinggi
Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan
suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
ilmu di bidang
keinginannya masing-masing agar bermanfaat
bagi agama,
keluarga, masyarakat, dan bangsa.
Sedangkan
perguruan tinggi adalah satuan pendidikan
penyelenggara
pendidikan
tinggi disebutMahasiswa sedangkan tenaga
pendidikan
perguruan tinggi disebut dosen. disinilah
seseorang
dapat mengembangkan
lebih dalam lagi ilmu-ilmu yang telah didapat
dari pendidikan
sebelumnya (SD,SMP,SMA), yang akan
berpeluang
besar menggantikan generasi sebelumnya, dan
dapat
memajukan
bangsa dan negaranya.
Alasan untuk berkesempatan mengenyam pendidikan tinggi
Mengapa semua
individu khususnya di Indonesia wajib
mengenyam
pendidikan selama 12 tahun? karna
setiap individu harus
sekolah Minimal
selama 12 tahun agar disaat seseorang
beranjak
dewasa,
seseorang itu dapat bermanfaat sebagai pemuda
yang
aktif didalam
lingkungan masyarakat dan akan menjadi
Generasi
Penerus yang akan menjadi Pemimpin yang baik
mengerti rakyat
dan memajukan bangsa ini ke arah yang lebih baik.
D. Pendapat Mahasiswa Mengenai Pemuda dan
Sosialisasi
PEMUDA
merupakan generasi penerus sebuah bangsa,
kader
masyarakat dan kader keluarga.Pemuda selalu diidentikan
dengan
perubahan, peran pemuda
dalam membangun bangsa ini,
peran pemuda
dalam menegakkan keadilan, peran pemuda yang
menolak
kekuasaan. Tapi diera globalisasi dan tren di jaman modern,
peran
pemuda dalam masyarakat semakin menurun drastis. Para
pemuda
lebih memilih bersenang-senang ketimbang membangun
negara
kita ini.
Untuk
menjadi pemuda penerus bangsa, tentulah pemuda itu
Harus
berpendidikan, Karena pendidikan itu penting.
Mereka
harus bisa menggali potensi yang ada dalam diri mereka.
Tentu
saja dengan bantuan serta peran keluarga dan masyarakat.
Sumber Referensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar