Senin, 04 November 2013

ISD BAB 4 "PEMUDA DAN SOSIALISASI"


NAMA      : MOH.SYAIRI
KELAS      ; 1KA09
NPM  : 15113580
BAB IV
PEMUDA DAN SOSIALISASI
A.    Pengertian Internalisasi Belajar dan Spesialisasi
Ketiga kata atau istilah tersebut pada
dasarnya memiliki pengertian yang hampir sama. Proses
berlangsungnya sama yaitu melalui interaksi sosial.
• Istilah internasilasasi lebih ditekankan pada
norma-norma individu yang menginternasilasikan norma-norma
tersebut.
• Istilah belajar ditekankan pada perubahan
tingkah laku, yang semula tidak dimiliki sekarang telah dimiliki
oleh seorang individu.
• Istilah spesialisasi ditekankan pada kekhususan
yagn telah dimiliki oleh seorang individu, kekhususan timbul
melalui proses yang agak panjang dan lama.

Proses Sosialisasi
Proses sosialisasi adalah cara-cara berhubungan orang
perseorang dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu dan
menentukan sistem, serta bentuk- bentuk hubungan. Atau sebagai
pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama
yang mencakup berbagai aspek kehidupan.
Menurut Prof. Dr. Soerjono Soekamto di dalam Pengantar
sosiologi, interaksi sosial merupakan kunci semua kehidupan
sosial. Dengan tidak adanya komunikasi ataupun interaksi
antar satu sama lain maka tidak mungkin ada kehidupan bersama.
Jika hanya fisik yang saling berhadapan antara satu sama lain
tidak dapat menghasilkan suatu bentuk kelompok sosial yang dapat
saling berinteraksi. Maka dari itu dapat disebutkan bahwa interaksi
merupakan dasar dari suatu bentuk proses sosial karena tanpa adanya interaksi sosial, maka kegiatan- kegiatan antar satu individu
dengan yang lain tidak dapat disebut interaksi.

Peranan Sosial Pemuda di Masyarakat
Peranan pemuda dalam sosialisasi bermasyrakat sungguh
menurun dratis, dulu biasanya setiap ada kegiatan
masyarakat seperti kerja bakti, acara-acara keagamaan,
adat istiadat biasanya yang berperan aktif dalam
menyukseskan acara tersebut adalah pemuda sekitar.
Pemuda sekarang lebih suka dengan kesenangan, selalu
bermain-main dan bahkan ketua RT/RW nya saja dia tidak tahu.
Kini pemuda pemudi kita lebih suka peranan di dunia
maya ketimbang dunia nyata. Lebih suka nge Facebook,
lebih suka aktif di mailing list, lebih suka di forum
ketimbang duduk mufakat untuk kemajuan RT, RW,
Kecamatan, Provinsi bahkan di tingkat lebih tinggi adalah Negara.
Selaku Pemuda kita dituntut aktif dalam kegiatan-
kegiatan masyarakat, sosialisasi dengan warga sekitar.
Kehadiran pemuda sangat dinantikan untuk menyokong
perubahan dan pembaharuan bagi masyarakat dan
negara. Aksi reformasi disemua bidang adalah agenda
pemuda kearah masyarakat madani. Reformasi tidak
mungkin dilakukan oleh orang tua dan anak-anak.
jadi intinya peran pemuda sekarang ini sungguh sangat
memprihatinkan, banyak pemuda sekarang yang jarang
bersosialisasi dengan lingkungan masyarakat sekitar
padahal dari pemuda lah timbul semangat-semangat
yang dapat membuat sebuah bangsa menjadi besar.
Berkurangnya rasa sosialisasi di masyakat juga tidak
lepas dari kecanggihan teknologi sekarang yang semuanya
serba instant, mudah dan cepat tanpa harus bersusah
payah. Tapi tidak bisa dipungkiri bahwa kenyataannya
masih ada pemuda-pemuda yang mengikuti kegiatan-
kegiatan masyarakat seperti menjadi panitia-panitia
dalam keagamaan, sosial, perayaan dan semacamnya.
B. Dasar Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda
Pola dasar pembinaan dan pembangunan generasi muda
ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam
Keputusan Menteri Pendidkan dan Kebudayaan nomor :
0323/U/1978 tanggal 28 oktober 1978. Yang mempunyai
tujuan agar pihak-pihak yang berkepentingan benar-benar
memakai pedoman untuk dapat mencapai tujuan yang tepat.
Pola pembinaan dan pengembangan generasi muda memiliki
dasar seperti :
1. Pancasila
2. Undang-undang dasar 1945
3. Garis-garis Besar Haluan Negara
4. Sumpah Pemuda dan Proklamasi
5. Tata nilai ditengah masyarakat

2 pengertian pokok pembinaan dan pengembangan generasi muda, yaitu :
a). generasi muda sebagai subyek pembinaan dan
pengembangan yaitu mereka yang memiliki kemampuan dan
dasar untuk dapat mandiri.
b). generasi muda sebagai obyek pembinaan dan
pengembangan yaitu mereka yang memerlukan pengembangan
untuk mengasah kemampuan dan belum bisa mandiri.

 Permasalahan Generasi Muda
Berbagai permasalahan generasi yang muncul pada saat ini antara lain
a. Menurunnya jiwa idealisme, patriotisme, dan nasionalisme
dikalangan masyarakat, termasuk jiwa pemuda.
b. Kekurangpastian yang dialami oleh generasi muda terhadap masa
 depannya.
c. Belum seimbangnya antara jumlah generasi muda dengan
fasilitas pendidikan yang tersedia, baik formal dan informal.
Tinggimya jumlah putus sekolah yang tidak hanya merugikan
generasi muda sendiri, tetapi juga merugikan bangsa.
d. Kekurangan lapangan dan kesempatan kerja serta tingginya
tingkat pengangguran dan setengah pengangguran dikalangan
generasi muda mengakibatkan berkurangnya produktivitas
nasional dan memperlambat kecepatan laju perkembangan
pembangunan nasional serta dapat menimbulkan berbagai problem
sosial lainnya.
e. Kurangnya gizi yang menghambat perkembangan kecerdasan,
dan pertumbuhan.
f. Masih banyaknya perkawinan dibawah umur.
g. Pergaulan bebas yang membahayakan sendi-sendi morar bangsa.
h. Merebaknya penggunaan NAPZA dikalangan remaja.
i. Belum adanya peraturanm perundangan yang menyangkut generasi muda.

Potensi-potensi Generasi Muda
Potensi-potensi yang terdapat pada generasi muda yang
perlu dikembangkan adalah sebagai berikut :
a. Idealisme dan Daya Kritis
Secara sosiologis generasi muda belum mapan dalam tatanan
yang ada, sehingga ia dapat melihat kekurangan dalam
tatanan dan secara wajar mampu mencari gagasan baru.
Pengejawantahan idealisme dan daya kritis perlu dilengkapi
landasan rasa tanggung jawab yang seimbang.
b. Dinamika dan Kreativitas
Adanya idealisme pada generasi muda, menyebabkan mereka
memiliki potensi kedinamisan dan kreativitas, yakni kemampaun
dan kesediaan untuk mengadakan perubahan, pembaharuan,
dan penyempurnaan kekurangan yang ada ataupun
mengemukakan gagasan yang baru.
c. Keberanian Mengambil Resiko
Perubahan dan pembaharuan termasuk pembangunan,
mengandung resiko dapat meleset, terhambat atau gagal.
Namun, mengambil resiko itu diperlukan jika ingin memperoleh
kemajuan. Generasi muda dapat dilibatkan pada usaha-usaha
yang mengandung resiko. Untuk itu diperlukan kesiapan
pengetahuan, perhitungan, dan keterampilan dari generasi
muda sehingga mampu memberi kualitas yang baik untuk
berani mengambil resiko.
d. Optimis dan Kegairahan Semangat
Kegagalan tidak menyebabkan generasi muda patah semangat.
Optimisme dan kegairahan semangat yang dimiliki generasi
muda merupakan daya pendorong untuk mencoba lebih maju
lagi.
e. Sikap Kemandirian dan Disiplin Murni
Generasi muda memiliki keinginan untuk selalu mandiri dalam
sikap dan tindakannya. Sikap kemandirian itu perlu dilengkapi
dengan kesadaran disiplin murni pada dirinya agar mereka
dapat menyadari batas-batas yang wajar dan memiliki tenggang rasa.
f. Terdidik
Walaupun dengan memperhitungkan faktor putus sekolah,
secara menyeluruh baik dalam arti kualitatif maupun dalam
arti kuantitatif, generasi muda secara relatif lebih terpeljar
karena lebih terbukanya kesempatan belajar dari generasi pendahulunya.

Tujuan pokok sosialisasi
Tujuan sosialisasi ada 4 yaitu:
1. Memberikan ketrampilanterhadap seseorang agar mampu
mengimbangi hidup.
bermasyarakat.
2. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi secara efektif.
3. Membantu mengendalikan fungsi-fungsi organic yang
dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.
4. Membiasakan diri dengan berprilaku sesuai dengan nilai-
nilai dan kepercayaan pokok yang ada dimasyarakat.

C.  PERGURUAN DAN PENDIDIKAN
Mengembangkan potensi generasi muda Potensi Generasi Muda dapat
dikembangkan melalui bidangnya masing-masing agar tercapai
suatu keinginan yang selaras antara Generasi sebelumnya dan
Generasi Baru yang akan mencapai suatu negara yang maju
dan sejahtera.
Pengertian pendidikan dan perguruan tinggi
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
ilmu di bidang keinginannya masing-masing agar bermanfaat
bagi agama, keluarga, masyarakat, dan bangsa.
Sedangkan perguruan tinggi adalah satuan pendidikan penyelenggara
pendidikan tinggi disebutMahasiswa sedangkan tenaga
pendidikan perguruan tinggi disebut dosen. disinilah seseorang
dapat mengembangkan lebih dalam lagi ilmu-ilmu yang telah didapat
dari pendidikan sebelumnya (SD,SMP,SMA), yang akan
berpeluang besar menggantikan generasi sebelumnya, dan dapat
memajukan bangsa dan negaranya.

Alasan untuk berkesempatan mengenyam pendidikan tinggi
Mengapa semua individu khususnya di Indonesia wajib
mengenyam pendidikan selama 12 tahun? karna setiap individu harus
sekolah Minimal selama 12 tahun agar disaat seseorang beranjak
dewasa, seseorang itu dapat bermanfaat sebagai pemuda yang
aktif didalam lingkungan masyarakat dan akan menjadi
Generasi Penerus yang akan menjadi Pemimpin yang baik
mengerti rakyat dan memajukan bangsa ini ke arah yang lebih baik.
D. Pendapat Mahasiswa Mengenai Pemuda dan Sosialisasi
PEMUDA merupakan generasi penerus sebuah bangsa,
kader masyarakat dan kader keluarga.Pemuda selalu diidentikan
dengan perubahan,  peran pemuda dalam membangun bangsa ini,
peran pemuda dalam menegakkan keadilan, peran pemuda yang
menolak kekuasaan. Tapi diera globalisasi dan tren di jaman modern,
peran pemuda dalam masyarakat semakin menurun drastis. Para
pemuda lebih memilih bersenang-senang ketimbang membangun
negara kita ini.
Untuk menjadi pemuda penerus bangsa, tentulah pemuda itu
Harus berpendidikan, Karena pendidikan itu penting.
Mereka harus bisa menggali potensi yang ada dalam diri mereka.
Tentu saja dengan bantuan serta peran keluarga dan masyarakat.
Sumber Referensi :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar