Nama : MOH.SYAIRI
Kelas : 1KA09
NPM : 15113580
KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR
DALAM KESUSASTRAAN
- PENDEKATAN KESUSASTRAAN
IBD, yang semula dinamakan Basic Humanities, berasal dari bahasa inggris the humanities. Istilah ini berasal dari bahasa latin Humanus yang berarti manusiawi, berbudaya, dan halus. Jadi humanities berkaitan dengan masalah nilai, yaitu nilai kita sebagai homo humanus.
IBD adalah salah satu mata kuliah yang diberikan dalam satu semester, sebagai bagian dari MKDU. IBD tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam salah satu bidang keahlian yang termasuk didalam pengetahuan budaya (the humanities), akan tetapi IBD semata-mata sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-niali budaya. Pada saat menggunakan karya sastra, misalnya. Mahasiswa tidak perlu mengetahui sejarah sastra, teori sastra, kritik sastra, dan sebagainya. Memang seperti cabang-cabang the humanities lainnya, dalam ilmu budaya dasar tidak diajarkan sebagai salah satu disiplin ilmu. Sastra disini digunakan sebagai alat untuk membahas masalah-masalah kemanusiaan yang dapat membantu mahasiswa untuk menjadi humanus. Demikian juga filsafat, musik, seni rupa, dan sebagainya.
Orientasi the Humanities adalah ilmu dengan mempelajari satu atau sebagian dari disiplin ilmu yang tercakup dalam humanities, mahasiswa diharapkan dapat homo humanus yang lebih baik.
- ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PROSA
Istilah prosa banyak padanannya. Kadang-kadang disebut Narative fiction, prosa viction atau hanya fiction saja. Dalam bahasa indonesia istilah tadi sering diterjemahkan menjadi cerita rekaan dan didefinisikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pameran, lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi. Istilah cerita rekaan umumnya dipakai untuk roman, atau novel, atau cerita pendek.
Dalam kesusastraan indonesia kita mengenal jenis prosa lama dan prosa baru.
- Prosa lama meliputi
- Dongeng-dongeng
- Hikayat
- Sejarah
- Epos
- Cerita pelipur lara
- Prosa baru meliputi
- Cerita pendek
- Roman/novel
- Biografi
- Kisah
- Otobiografi
- NILAI-NILAI DALAM PROSA FIKSI
Prosa mempunyai nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra. Adapun nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain :
- Prosa fiksi memberikan kesenangan
Keistimewaan kesenangan yang diperoleh dari pembaca fiksi adalah pembaca dapat pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu peristiwa atau kejadian yang dikisahkan.
- Prosa fiksi memberikan informasi
Fiksi memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat didalam ensiklopedi.
Prosa fiksi dapat menstimulasi imaginasi, dan merupakan sarana bagi pemindahan yang takhenti-hentinya dari warisan budaya bangsa.
- Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Lewat prosa fiksi seorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman –pengalaman dengan banyak individu.
- ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PUISI
Pembahasan puisi dalam rangka pengajaran ilmu budaya dasar tidak akan diarahkan pada tradisi pendidikan dan pengajaran sastra dan apresiasinya yang murni. Puisi dipakai sebagai media sekaligus sebagai sumber belajar sesuai dengan tema-tema atau pokok pemabahasan yang terdapat dalam ilmu budaya sosial.
Adapun alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan ilmu budaya dasar adalah sebagai berikut :
- Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia
Perekaman dan penyampaiaan pengalaman dalam sastra puisi disebut “pengalaman perwakilan”. Ini berarti bahwa manusia senantiasa ingin memiliki salah satu kebutuhan dasarnya untuk lebih menghidupkan pengalaman hidupnya dari sekedar pengalaman langsung yang terbatas. Dengan pengalaman perwakilan itu sastra puisi dapat memberikan kepada para mahasiswa memiliki kesadaran (insight wawasan) yang penting untuk dapat melihat dan mengerti banyak tentang dirinya sendiri dan tentang masyarakat.
- Puisi dan Keinsyafan atau Kesdaran Individual
Dengan membaca puisi mahasiswa dapat diajak untuk dapat menjenguk hati atau pikiran manusia, baik orang lain maupun diri sendiri. Karena melalui puisinya snag penyair menunjukkan kepada pembaca bagian dalam hati manusia, ia menjelaskan pengalaman setiap orang.
- Puisi dan Keinsyafan Sosial
Secara imaginatif puisi dapat menafsirkan situasi dasar manusia sosial yang bisa berupa:
- Penderitaan atas ketidak adilan
- Perjuangan untuk kekuasaan
- Konflik dengan sesamanya
- Pemberontakan terhadap hukum tuhan
MARI KITA PERHATIKAN KUTIPAN PUISI DIBAWAH INI
SURAT DARI IBU
Asrul Sani
Pergi ke dunia luas anakku sayang
Pergi ke hidup bebas
Selama angin masih angin buritan
Dan matahari pergi menyinari daun-daunan
Dalam rimba dan padang hijau
Pergi ke laut lepas anakku sayang
Pergi ke alam bebas
Selama hari belum petang
Dan warna senja belum kemerah merahan
Menutup pintu waktu lampau
Jika bayang telah pudar
Dan elang laut pulang ke sarang
Angin bertiup ke benua
Tiang-tiang akan kering sendiri
Dan mahkota sudah tau pedoman
Boleh engkau datang padaku
Kembali pulang anakku sayang
Kembali kebalik malam
Jika kapal telah rapat ke tepi
Kita segera bercerita
Tentang cinta dan hidupmu pagi hari
Asrul Sani dengan sajaknya “Surat Dari Ibu” mengungkapkan betapa tulus cinta dan kasih sayang seorang ibu kepada anaknya. Bukan dengan memanjakannya melainkan dengan nasehat dan petuah-petuah agar anaknya pergi menuntut ilmu kenegeri seberang, dan mencari pengalaman hidup sebanyak-banyaknya. Kalau anaknya telah menjadi orang berulah ia boleh pulang dan si ibu akan membicarakan masa depannya, hidup berumah tangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar