IDENTITAS
Judul :
Surat Kecil Untuk Tuhan
Pengarang :
Agnes Danovar
Penerbit : Inandra Published
Tahun Terbit : 2008
Cetakan : Jakarta,September 2011
Jumlah Halaman : 83
Penerbit : Inandra Published
Tahun Terbit : 2008
Cetakan : Jakarta,September 2011
Jumlah Halaman : 83
Jenis Buku :
E-Book
Harga :
Free
SINOPSIS
Tuhan
Andai aku bisa
kembali
Aku tidak ingin
ada tangisan didunia ini
Tuhan
Andai aku bisa
kembali
Aku berharap
tidak ada lagi
hal yang sama
terjadi padaku
terjadi pada
orang lain
Tuhan
Berikanlah aku
kekuatan
untuk menjadi
dewasa
Agar aku bisa
memberikan arti hidupku
kepada siapapun
yang mengenalku
Tuhan
Surat kecilku
ini
Adalah surat
terakhir dalam hidupku
Andai aku bisa
kembali
Ke dunia yang
Kau berikan padaku
Cuplikan diatas adalah sepenggal bait-bait tulisan yang tertera
dalam surat kecilnya kepada Tuhan. Sebuah cerita kisah nyata, Gita Sesa Wanda Cantika atau yang sering
dipanggil Keke adalah seorang gadis remaja berumur
13 tahun yang divonis memiliki penyakit kanker mamatikan yaitu Rabdomiosarkoma
atau disebut kanker Jaringan Lunak, kanker ini merupakan kanker paling ganas
dari tingkatan kanker. Perkembangan kanker ganas ini hanya lima hari, kanker
yang dialami oleh Keke sudah masuk ke stadium tiga. Kanker jaringan lunak itu
menggerogoti bagian wajahnya sehingga terlihat buruk. Walau dalam keadaan
sulit, Keke terus berjuang untuk tetap hidup dan tetap bersekolah layaknya
gadis normal lainnya.
Semenjak divonis kanker ayahnya yaitu Joddy Tri Aprianto selalu
sedih dan menangis, dia tidak tega melihat dan memberitahukan bahwa anak
kesayangannya harus menderita kanker yang sangat mematikan. Menurut dokter yang
memeriksa, keke harus menjalani operasi pengangkatan kanker yang terletak
diwajahnya. Tentu saja sang ayah Joddy menolak dan berat mengambil keputusan
itu, bagaimanapun juga sebagai orang tuanya, mereka tidak tega melihat separuh
wajah putrinya harus hilang karena operasi yang harus dijalaninya. Maka, ayah
berserta keluarga merahasiakan kanker itu pada Keke. Berbagai pengobatan sudah
mereka coba, mulai dari pengobatan tradisional maupun pengobatan modern,
berbagai daerah bahkan hampir seluruh daerah mereka hampiri untuk kesembuhan
putrinya, tapi hasilnya tetap tidak ada perkembangan. Semakin hari semakin
besar pula benjolan kanker yang ada pada wajahnya. Pada awalnya Keke hanya tahu
itu hanyalah sebuah tumor yang akan sembuh bila menjalani operasi, tapi lambat
laun sang ayah tidak bisa terus menererus-menerus menutupi bahwa sang anak Keke
menderita penyakit kanker.
Hari demi hari Keke harus hidup bersama kanker di wajahnya, meski
dalam keadaan seperti itu, Keke tetap melanjutkan sekolahnya, karena baginya
pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting. Dia juga merupakan siswi
yang berprestasi hal ini dibuktikan pada saat kondisi paling burukpun, dia bisa
mengikuti ujian sekolah dan meraih peringkat tiga dalam kelasnya. Teman
sekaligus sahabatnyapun tidak merasa terganggu dengan kehadiran Keke yang
berbeda dengan benjolan wajahnya, bahkan mereka senang dan selalu menyemangati
dan membuat Keke tertawa dan bergembira bersama. Sungguh sangat beruntung Keke
mempunyai sahabat seperti mereka.
Sang Ayah, Joddy Tri Aprianto tidak menyerah. Ia terus berjuang
agar sang putri kesayangannya itu dapat terlepas dari vonis kematiannya.
Perjuangan sang ayah dalam menyelamatkan putrinya tersebut begitu mengharukan.
Ayahnya berusaha untuk mencari pengobatan alternative, hingga dia menemukan ada
satu cara lain pengobatan yang bisa membunuh kanker itu, yaitu kemoterapi. Perjuangan
Keke melawan kanker membuahkan hasil. Dengan segala upaya orang tuanya, Gita
mendapatkan kesempatan untuk sembuh setelah bertahan selama 6 bulan melalui
kemotrapi untuk membunuh sel-sel kanker yang menggerogoti tubuhnya. Untuk menjalani
Kemotrapi, Keke harus merasakan sakit yang sangat luar biasa karena obat kimia
yang dimasukkan ke dalam tubuhnya obat keras yang memberikan efek rasa sakit
dan dingin yang tak tertahankan. Selain rasa sakit yang luar biasa, dampak kemoterapi
ini juga mampu merontokkan semua rambut yang ada di tubuhnya, dan tubuh kecil
Gita harus menjalaninya hingga 25 kali untuk bisa sembuh.
Kegigihan sang ayah dan kesabaran Keke serta tak luput dari
kekuasaan tuhan membuahkan hasil membuatnya dapat bersama dengan keluarga serta
sahabat yang ia cintai lebih lama. Nyatanya kemoterapi yang dijalani Keke,
berhasil membuat benjolan kanker yang ada di wajahnya mengecil, setelah
melakukan sebanyak enam kali bahkan benjolan kanker itu nyaris hilang dan Keke
dinyatakan bebas dan sembuh dari kanker yang deritanya. Namun kanker itu
kembali setelah sebuah pesta kebahagiaan sesaat, Kanker itu datang lagi, namun
kali ini dengan lokasi berbeda, di pelipis mata sebelah kanan. Kali ini,
ayahnya mencoba cara yang pertama yaitu kemoterapi, berharap bisa membunuh
kanker mematikan itu. Kemoterapi pun dilakukan sekali lagi, seluruh rambut Keke
rontok tak bersisa, tapi sepertinya kanker itu mulai kebal terhadap obat kimia
kemoterapi. Dokter yang menangani Keke akhirnyapun menyerah dengan kondisi Keke
yang tak kunjung membaik.
Akhirnya ayahnya mencoba pengobatan ke Singapura, disana hasilnya
sama saja, dokter menyarankan untuk operasi. mereka pun kembali ke Indonesia
dengan kondisi Keke yang semakin parah, Kenker itu mulai menyebar ke seluruh
tubuh, ke paru-paru, Jantung dan organ-organ lain. satu hal yang membuat aku
terharu, dengan kondisi yang begitu parah, semangat belajar Keke sangat tinggi,
dia tetap keukeuh untuk sekolah. bahkan disaat tangan dan kakinya sudah tak mampu
lagi digerakkan. Kondisi Keke tak juga membaik hingga akhirnya dia harus rawat
inap lagi di RSCM dan mengalami koma selama tiga hari. Di nafasnya yang
terakhir ia menuliskan sebuah surat kecil kepada Tuhan. Gita Sesa Wanda Cantika atau Keke nafasnya telah terhenti
pada tanggal 25 desember 2006.
KELEBIHAN
- Buku ini mengajarkan kita akan pentingnya perjuangan, kesabaran, dan rasa sukur kepada tuhan. Perjuangan yang sangat luar biasa Keke yaitu tokoh utama dalam buku novel ini dalam melawan kanker ganas.
- Cerita yang disajikan dalam buku novel ini dapat menghanyutkan para pembaca dan perjuangan penuh mengharukan dan membuat pembaca tanpa sadar meneteskan air mata.
- Buku novel ini mengajarkan juga walau dalam keadaan seburuk atau kekurangan seperti apapun, tidak bisa menghalangi kita untuk bisa berprestasi, semangat menuntut ilmu, dan semangat untuk belajar. Semangat seperti ini patut kita contoh sebagai generasi muda penerus bangsa.
- Keke tokoh utama dalam buku novel ini mengajarkan kita agar ikhlas, sabar, dan menerima ketentuan atau takdir yang diberikan tuhan dengan penuh keimanan
- Mengajarkan persahabatan. Dengan kondisi seperti yang dialami Keke, sahabat-sahabat dan keluarganya tetap disampingnya, memotivasi dan terus menyemangati hingga akhir hayat Keke
- Selain kelebihan tersebut, masih banyak lagi kelebihan-kelebihan yang bisa kita ambil pelajaran penting dalam buku novel ini. Sosok tegar dan kuat Keke patut kita jadikan contoh dalam menghadapi masalah dalam kehidupan sehari-hari.
KELEMAHAN
Kelemahan atau kekurangan dalam
novel ini masih terdapat kesalahan penulisan atau typographi dan juga tidak
dijelaskan secara detail sekaligus munculnya pertanyaan yang tidak saya temukan
jawabannya dalam buku novel ini, yaitu bagaimana Keke melakukan ibadah shalat wajib
?, karena hanya dijelaskan ibadah puasa saja yang dilakukan Keke.
KESIMPULAN
Buku yang berjudul Surat Kecil Untuk Tuhan adalah sebuah kisah
nyata yang penuh ispiratif, diangkat dari sebuah perjalanan panjang gadis remaja
bernama Gitta sesa wanda cantika atau sering dipanggil Keke. Kisah ini
mengajarkan tentang kehidupan diujung pengharapan dimana Keke yang divonis
kanker ganas berjuang untuk hidup. Walau pada akhirnya ia menyerah namun ia
tidak kalah karena oleh penyakitnya itu. dia pun
menuliskan surat terakhirnya kepada Tuhan yang ia beri
judul surat kecil untuk Tuhan.
SARAN
Seperti
yang disampaikan pada kelemahan buku, masih terdapatnya kesalahan penulisan
atau typographi. Dalam hal ini pembaca menyarankan perlunya perbaikan lagi pada
cetakan berikutnya.
Download
ebook via Goole Drive : Klik Moh. Syairi
Resentator : Moh. Syairi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar