===================================================
Anggota Kelompok 2 :
Moch Kemal Jaya Negara (15113541)
Moh. Syairi (15113580)
Muhammad Ramli (16113074)
Ratnasari Sari (17113316)
Yusuf Fadhilah (19113635)
===================================================
ANALISIS E-GOVERNMENT PROVINSI DAN KABUPATEN BALI
NILAI BOBOT UNIT ANALISIS E-GOVERNMENT DAN
KATEGORISASI
Unit Analisis E-Government telah memiliki
bobot nilai begitu juga dengan kategorisnya. Bobot nilai yang diberikan
disesuaikan dengan penilaian berdasarkan analisis yang dilakukan. Berikut tabel
unit analisis E-Government dan kategorinya.
Analisa Nilai Bobot Unit Analisis dan Ketegorinya
Pada tabel 1, unit analisis yang pertama yaitu informasi menu utama
dalam website, jika kita lihat pada unit tersebut, nilai tertinggi diperoleh
pada website Provinsi Bali, dan pada urutan kedua diperoleh website Kabupaten
Badung dan terkecil pada Kabupaten Gianyar. Penilaian tersebut diperoleh dari
hasil analisa dan perhitungan pada masing-masing kategori yaitu potensi daerah,
komoditas utama dan kualitas sumber daya manusia pada masing-masing daerah. Selisih
nilai bobot antara Provinsi Bali dan Kabupaten Badung tidak terlalu jauh, akan
tetapi selisih nilai Kabupaten Gianyar terpaut jauh dengan kedua website Bali
dan Badung. Hal ini dikarenakan pada website Kabupaten Gianyar untuk kategori
komoditas utama dan kualitas sumber daya manusia tidak diinformasikan secara
lengkap dibandingkan kedua website lainnya, dan tentu saja perolehan nilai pada
masing-masing ketegori tersebut sangat kecil.
Unit selanjutnya adalah Informasi tambahan dalam fasilitas website,
hasil perolehan nilai bobot tertinggi yaitu pada website Provinsi Bali,
sedangkan nilai terkecil diperoleh Kabupaten Gianyar. Hasil nilai ini
berdasarkan penilaian pada masing-masing kategori yaitu Tahap I meliputi
informasi dalam bidang pendidikan, Tahap II meliputi informasi dalam bidang
perniagaan dan terakhir Tahap III meliputi informasi mengenai kegiatan
pemerintahan atau diluar pemerintahan. Selisih antara ketiga nilai pada
masing-masing website tersebut, tidak terlalu jauh, karena pada ketiga website
sudah memberikan informasi secara terbuka mengenai kegiatan pendidikan,
perniagaan dan kegiatan pemerintah atau non-pemerintah.
Kemudian selanjutnya unit penyediaan hubungan diantaranya hubungan
pemerintah dengan masyarakat (G2C), pemerintah dengan bisnis (G2B) dan
pemerintah dengan pemerintah (G2G). Pada penilaian tersebut perolehan nilai
tertinggi yaitu pada website Kabupaten Gianyar, sedangkan urutan kedua pada
Kabupaten Badung dan terkecil adalah Provinsi Bali. Hubungan G2C pada ketiga
website terbilang sangat baik, karena pada masing-masing website pemerintah
daerah (Pemda) tersedia forum, kontak, email, dan media sosial yang aktif
sehingga bisa terhubung langsung dengan masyarakat. Hubungan G2B pada ketiga
website yaitu adanya pengurusan surat perizinan membangun usaha, ketersediaan
biro-biro khusus untuk menangani usaha-usaha kecil atau koperasi, sedangkan
untuk hubungan G2G dapat dilihat dari kegiatan-kegiatan pemerintah dan
non-pemerintah.
Unit aksebilitas adalah mengenai performa kecepatan akses suatu
website. Pada ketiga website rata-rata kecepatan akses kurang dari 10 detik,
hal ini dapat dinilai bahwa website mempunyai performa kecepatan yang baik.
Selanjutnya untuk unit design website, perolehan nilai tertinggi yaitu pada
website Provinsi Bali dan kedua pada Kabupaten Badung dan terkecil adalah
Kabupaten Gianyar. Selisih antara ketiga nilai bobot tersebut juga tidak jauh
berbeda, penilaian tersebut didapat dari kategori animasi, grafis dan teks
lengkap pada website. Rata-rata untuk kategori animasi dan grafis, pada ketiga
website terdapat lengkap dan tidak terlalu menggunakan warna yang mencolok,
sehingga memberikan kenyaman secara visual, akan tetapi untuk kategori
kelengkapan teks pada website Provinsi Bali dan Kabupaten Gianyar masih
terdapat halaman yang hanya terdapat judul atau halaman kosong saja, hal ini
memberikan kesan link zonk karena halaman kosong.
Dan untuk unit analisi yang terakhir adalah jumlah tingkatan
informasi, tingakatan ini terbagi menjadi beberapa tingkat dinataranya, Tingkat
1 yaitu persiapan, meliputi pembuatan situs informasi di setiap lembaga Pemda,
Tingkat 2 pematangan, meliputi pembuatan
situs informasi public yang interaktif dan user interface, Tingkat 3
pemantapan, meliputi pembuatan situs transaksi pelayanan publik dan pembuatan
interoperabilitas aplikasi dan data dengan lembaga lain, dan Tingkat 4
pemanfatan, meliputi pembuatan aplikasi untuk pelayanan yang bersifat G2G, G2B
dan G2C yang terintegrasi. Pada website Provinsi Bali memperoleh nilai terkecil
pada kategori ini, karena mempunyai nilai yang kecil pada tingkat 3 dan tingkat
4 karena applikasi pelayan public kurang atau sedikit sekali. Hal ini berbeda
pada pada kedua website lainnya yaitu Kabupaten Badung dan Kabupaten Gianyar
yang mempunyai applikasi pelayan public pada websitenya, seperti contoh
pelaporan pelanggaran, dan membayar pajak, dan pengurusan surat izin.
Kesimpulan hasil analisis dari tabel 1 adalah
dapat dilihat dari total keseluruhan nilai bobot pada masing-masing website.
Dalam perolehan nilai tertinggi yaitu pada website Kabupaten Badung dan urutan
yang kedua adalah website Provinsi Bali dan urutan terakhir adalah website
Kabupaten Gianyar. Penilaian ini berdasarkan hasil kategori penilaian yang
sebelumnya sudah dianalisa diatas.
UNIT ANALISIS E-GOVERNMENT PADA PEMDA BALI
Analisa Unit Analisis Website E-Government
Menurut Inpres 3/2003 tentang kebijakan dan strategi nasional
pengembangan E-Government “Pengembangan E-Government merupakan upaya untuk mengembangakan
penyelenggaraan kepemerintahan yang berbasis atau menggunakan elektronik dalam
rangka meningkatkan kualitas layanan publik secara efektif dan efisien.
Melalaui pengembangan E-Government dilakukan penataan sistem manajemen dan
proses kerja di lingkungan pemerintah dengan mengoptimasikan pemanfaatan teknologi
informasi. Pada setiap situs website pemerintah daerah minimal mempunyai konten
Selayang Pandang,
Pemerintah Daerah, Geofrafi, Peta Wilayah dan Sumberdaya, Peraturan Daerah, dan
Buku Tamu (KOMINFO, 2003).
Dari Tabel 2 diatas berdasarkan data-data yang ada antara Provinsi
Bali, Kabupaten Badung dan Kabupaten Gianyar, jika kita lihat berdasarkan unit
analisis Selayang Pandang, ketiga website pemerintah daerah tersebut memiliki
persamaan yaitu tidak terdapatnya motto pada masing-masing website. Untuk
kategori analisis lainnya seperti sejarah, lambang, arti lambang, lokasi dalam
bentuk peta dan visi misi sudah terdapat informasi lengkap pada website
Kabupaten Badung dan Kabupaten Gianyar, akan tetapi untuk website Provinsi Bali
tidak ada informasi mengenai arti lambang dan lokasi dalam bentuk peta.
Pada unit analisis Pemerintahan Daerah (Pemda), website Provinsi
Bali tedapat informasi mengenai struktur
oraganisasi yang berada di Pemda bersangkutan, namun meski terdapat struktur
oraganisasi pada website tidak diinformasikan lebih lanjut mengenai identitas
seperti alamat, telepon, email, biodata, dan lainnya dari pejabat daerah. Hal
yang sama juga terdapat eksekutif dan legislative pada website Kabupaten
Badung, bedanya masih terdapat identitas nama, alamat, telepon dari pejabat
daerah, sedangkan untuk informasi biodata pejabat tidak ada dalam website.
Untuk website pada Kabupaten Gianyar kebalikan dari website Provinsi Bali yaitu
tidak ada informasi mengenai struktur organisasi eksekutif dan legislative,
akan tetapi pada ditemukan informasi mengenai identitas dan biodata pemimpin
atau pejabat yang bersangkutan.
Unit selanjutnya adalah Geografi yang meliputi topografi,
demografi, cuaca iklim, sosial ekonomi, budaya dan informasi statistic. Jika
kita lihat pada Tabel 2, pada website Kabupaten Badung mempunyai data
kelengkapan yang lebih dibandingkan kedua website lainnya. Semua kategori
analisis pada Kabupaten Badung pada unit Geografi sudah ada pada website. Untuk
website Provinsi Bali hanya terdapat informasi topografi, sosial dan ekonomi
dan budaya daerah, sedangkan Kabupaten Gianyar hanya terdapat informasi sosial
ekonomi, budaya daerah dan informasi mengenai statistik numeris.
Kemudian selanjutnya adalah
unit peta wilayah dan sumber daya. Pada ketiga website tersebut, mempunyai
kesamaan yaitu tidak terdapatnya bentuk peta sumber daya, sedangkan untuk untuk
ketegori peta wilayah, hanya terdapat pada website Kabupaten Badung dan Gianyar
saja. Pada unit yang kelima yaitu terdapatnya peraturan atau kebijakan daerah,
hanya ada pada website Kabupaten Badung saja, sedangkan untuk kedua website
lainnya yaitu Provinsi Bali dan Kabupaten Gianyar tidak ada pada website. Dan
pada unit terakhir yaitu buku tamu, pada ketiga website ini mempunyai kesamaan
yaitu tidak terdapat buku tamu dalam website dan kebalikan untuk kategori forum
yaitu masing-masing website terdapat forum untuk menyampaikan pendapat atau
saran.
Kesimpulan dari hasil analisis tabel 2, bahwa website Kabupaten
Badung memiliki konten yang lebih lengkap dibandingkan website Provinsi Bali
dan Kabupaten Gianyar. Penilaian ini berdasarkan jumlah total data unit dari
tabel 2 diatas yang meliputi, selayang pandang, pemerintah daerah, geofrafi, peta wilayah dan
sumberdaya, peraturan daerah, dan buku tamu. Hasil yang diperoleh oleh
Kabupaten Badung memperoleh total 17 dari 21 konten yang harus dipenuhi, nilai
total tersebut merupakan paling tinggi dibandingkan kedua website lainnya.
Urutan kedua hasil diperoleh pada website Kabupaten Gianyar, sedangkan yang
hasil total yang terkecil diperoleh website Provinsi Bali.
KESIMPULAN AKHIR
Kesimpulan dari hasil analisis dari Provinsi Bali, Kabupaten Badung
dan Kabupaten Gianyar berdasarkan data analisa dan tabel diatas dapat
disimpulkan bahwa, secara keseluruhan Website pemerintahan Kabupaten Badung
memiliki total nilai keseluruhan yang lebih tinggi dibandingkan website
Provinsi Bali dan Kabupaten Gianyar. Berbeda dengan Provinsi Bali dan Kabupaten
Gianyar, data kedua website ini berbanding terbalik yaitu pada Total Nilai Bobot
dan Kategori website Provinsi Bali menempati urutan kedua, sedangkan untuk Total
Unit Analisis menempati urutan terakhir. Begitu juga yang dialami pada website
Kabupaten Gianyar Total Nilai Bobot dan Kategori menempati urutan kedua,
sedangkan untuk Total Unit Analisisnya menempati urutan terakhir. Lebih
jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3 berikut.
Pada Tabel 3 diatas menunjukkan ketiga website Pemda tersebut sudah
dikatakan baik dan sesuai panduan KOMINFO 2003. Salah satunya adalah website Kabupaten
Badung termasuk website yang paling baik, karena perolehan nilai yang paling
tinngi dalam kualitas dan kuantitas website.
SARAN
Seperti yang sudah disampaikan pada kesimpulan diatas, bahwa ketiga
website Pemda mempunyai kualitas dan kuantitas yang berbeda-beda. Saran dari
kami yaitu, agar ketiga website Pemda tersebut meningkatkan kualitas seperti
informasi tambahan, hubungan kepemerintahan, jumlah tingkatan informasi,
pelayanan dan lain sebagainya. Dan tidak hanya kualitas saja yang ditingkatkan
akan tetapi juga secara kuantitas seperti buku tamu, peta wilayah dan sumber
daya, motto pada website, biodata pejabat pemerintahan dan lain sebagainya.