Minggu, 01 November 2015

Sistem Penjara Pintar Untuk Memberikan Efek Psikologis Mental Kepada Para Koruptor

PERINGATAN !!! Untuk tidak meng-coppy atau menyebarluaskan tulisan dibawah ini tanpa ada ijin penulis, jika tidak anda melanggar Etika dan Profesionalisme Teknologi Sistem Informasi

-----------------------------------------------------------------------------------------------------
Penulis           : Moh. Syairi
Jenis               : Paper / Karya Ilmiah
Study              : Universitas Gunadarma
Email              : mohammad_syairi@yahoo.com

Judul             : Sistem Penjara Pintar Untuk Memberikan Efek Psikologis Mental Kepada Para Koruptor
---------------------------------------------------------------------------------------------

Sistem Penjara Pintar Untuk Memberikan Efek Psikologis Mental Kepada Para Koruptor

PENDAHULUAN

A.  Latar belakang

Kemajuan suatu Negara sangat ditentukan oleh kemampuan dan keberhasilan dalam melaksanakan pembangunan. pembangunan ini mencakup seluruh  bidang, seperti ekonomi, politik, pendidikan dan lain sebagainya. Faktor terpenting yang mempengaruhi keberhasilan pembangunan adalah sumber daya manusia yaitu sebagai subjek yang harus memiliki kompetensi yang baik dalam melaksanakan pembangunan.

Di Indonesia berita mengenai korupsi sudah sering terdengar,  korupsi masih menjadi masalah  serius yang harus ditangani. Dan sebenarnya apa penyebab terjadinya tindakan korupsi.?, yang menjadi penyebab terjadinya tindakan korupsi adalah rendahnya kualitas sumber daya manusianya. Kualitas tersebut bukan hanya dari segi pengetahuan intelektual tapi juga kualitas  dari segi moral dan kepribadian. Dilain pihak kita akan mendapatkan para pelaku korupsi ini mendapatkan pelayanan khusus mulai dari penjara yang mewah, potong masa tahanan, bahkan bisa keluar masuk penjara sesukanya. Ini membuktikan rendahnya moralitas dan rasa malu yang menyebabkan tidak timbul efek jera pada para pelaku korupsi sehingga rantai korupsi akan terus berlanjut.


B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi pokok permasalahan adalah :
  1. Bagaimana penjara atau tempat tahanan bisa memberikan efek psikologis secara mental terhadap para tahanan atau pelaku korupsi.
  2. Bagaimana memberi efek jera kepada para pelaku korupsi agar menekan atau meminimalkan tindakan pelanggaran korupsi.
  3. Tempat atau penjara para tahanan korupsi masih belum memenuhi aspek ketahan dan keamanan.


C. Tujuan

Berdasarkan pokok permasalahan diatas, maka yang menjadi tujuan utama adalah :
  1. Untuk mengetahui bagaimana langkah-langkah memberi efek jera kepada para pelaku korupsi, tidak hanya efek jera secara fisik tapi juga secara psikologi mental.
  2. Untuk mengetahui bagaimana seharusnya tempat atau penjara para tahanan korupsi supaya memenuhi aspek ketahanan dan keamanan.
  3. Untuk mengetahui bagaimana penjara bisa mempengaruhi atau memberikan efek psikologis mental kepada para tahanan atau pelaku korupsi.




PEMBAHASAN

Penjara Pintar dan Hukuman Psikologis Mental

Perkembangan teknologi pada jaman modern ini sangat pesat, masyarakat sudah mulai sadar akan pentingnya teknologi dalam kehidupan sehari-hari. Banyak teknologi dibuat untuk membantu pekerjaan manusia seperti smartphone, komputer, televisi, dan lain-lain, bahkan sudah menjadi kebutuhan pokok manusia. Keuntungan dengan adanya teknologi pekerjaan manusia semua menjadi mudah, cepat, dan membutuhkan waktu yang singkat.

Konsep penjara pintar ini dibangun dengan pemanfatan teknologi berbasis komputer yaitu semua kontrol menggunakan teknologi komputer mulai dari pintu sel penjara, kamera CCTV untuk mengontrol keadaan penjara, serta desain yang sangat sederhana tapi memenuhi aspek ketahan. Kita tidak memerlukan lagi sipir atau anggota kepolisian yang banyak untuk menjaga keamanan,  karena semua akan menggunakan teknologi yang dikontrol melalui komputer.

Manfaat penjara pintar

Berikut adalah beberapa manfaat penjara pintar
  • Membutuhkan aparat hukum atau sipir sedikit  untuk menjaga keamanan
  • Semua aktivitas akan menggunakan teknologi yang akan dikontrol melalui komputer yang berada diruang kontrol
  • Menekan terjadinya suap menyuap terhadap aparat hukum dilapas tahanan
  • Desain atau rancangan akan memberikan efek psikologis mental kepada para tahanan atau pelaku korupsi

A. Gedung Tahanan


Pada gambar diatas adalah ilustrasi sebuah rancangan sederhana gedung tahanan para koruptor. Kita bisa lihat bahwa ruang kontrol dan kamar tahanan harus berbeda atau terletak diluar lokasi dimana tahanan berada. Para tahanan koruptor ini harus benar terpisah atau terisolasi dari dunia luar. Mengenai dampak kesehatan mental ruang isolasi para tahanan, menurut radioaustralia.net.au menyatakan bahwa Para tahanan yang ditempatkan di sel isolasi mengalami serangkaian gangguan kesehatan mental seperti kecemasan, kepanikan, insomnia, ketakutan, mudah marah dan depresi. Isolasi jangka panjang dengan kurangnya aktivitas fisik, interaksi sosial, dan stimulasi visual telah mengarah pada depresi dan stress.

B. Kamar Tahanan


Pada desain ilustrasi kamar tahanan yang ini, tidak ada fasilitas atau pelayanan khusus yang diberikan kepada para tahanan koruptor. Kamar tahanan ini dirancang dengan ukuran kecil yaitu 9x6 meter persegi yang terdiri dari tempat istirahat, ruang ibadah, dan kamar mandi untuk para tahanan. Setiap kamar dilengkapi sebuah kamera CCTV yang diletakkan disudut pintu ruangan, hal ini untuk mengontrol suasana atau keadaan para tahanan. Kamar ini sengaja didesain sederhana tanpa adanya fasilitas apapun, bertujuan untuk menciptakan rasa bosan pada para tahanan, rasa bosan ini apabila tidak mampu ditahan akan menyebabkan tekanan jiwa dan depresi kepada para tahanan.

C.   Pakaian Tahanan

       Pakaian mempunyai fungsi sebagai pelindung tubuh terhadap pengaruh alam seperti melindungi kulit dari sengatan matahari. Pakaian juga dinilai sebagai fashion atau gaya penampilan dan juga bisa menunjukkan pangkat atau jabatan yang dimiliki seseorang. Pengadaan pakaian pada tersangka kasus korupsi ini selain memberikan perlindungan tapi juga bertujuan memberi efek psikologis baik bagi para tahanan muapun kepada masyarakat. Pakaian ini akan diberikan atau dipakaikan kepada tahanan sebagi symbol tahanan atau pelaku kejahatan korupsi yang diharapkan mampu memberikan beban psikologis seperti rasa malu, kehormatan keluarga jatuh, dan lain sebagainya.

D. Jadwal Kunjungan Tamu Tahanan

         Jadwal kunjungan tamu tahanan ini tidak biasa seperti jadwal kunjangan lainnya, jadwal kunjungan ini juga akan memanfaatkan teknologi berbasis komputer. Aturan jadwal kunjungan tahanan juga akan dibatasi.  kerabat, teman atau keluarga bisa bertemu atau bertatap muka secara tidak langsung yaitu lewat layar monitor yang sudah disediakan. Hal ini diberlakukan untuk tujuan keamanan.

E. Semua Atribut Gedung Dikendalikan Komputer

Penggunaan teknologi komputer pada atribut gedung ini bukan fasilitas yang diberikan untuk para tahanan, melainkan ini adalah sistem yang digunakan pada gedung tahanan. Tujuan digunakan system ini, tidak lain untuk meminimalkan tindak korupsi atau menyuap kepada aparat hukum. Atribut gedung meliputi pintu gedung dan kamar tahanan, kamera CCTV, sumber penerangan atau lampu, semuanya harus berteknologi komputer yang dikendalikan diruang kontrol. Inti dari sistem ini adalah seminimal mungkin para tahanan untuk tidak berinteraksi dari dunia luar.

KESIMPULAN

Dari hasil penelitian sistem penjara pintar dan hukuman psikologis mental untuk memberikan efek jera kepada para koruptor, dapat disimpulkan :
  1. Sistem penjara pintar yang dibuat dapat memudahkan aparat hukum, karena penjara pintar ini memanfaatkan teknologi berbasis komputer yang akan dikendalikan melalui ruang kontrol.
  2. Sistem penjara pintar ini diharapkan mampu memberikan efek psikologis mental kepada para tahanan seperti bosan, stres, depresi, rasa malu, dan berbagai macam hukuman sosial lainnya.
  3. Sistem yang telah dibuat sudah memenuhi aspek ketahanan dan keamanan. Ini bisa dilihat dalam hal pemanfaatan teknologi dan terisolasinya para tahanan dari dunia luar yang akan memperkecil kesempatan tahanan untuk berinteraksi dan terhindar dari tindakan korupsi atau suap terhadap aparat hukum.


SARAN

Berdasarkan hasil kesimpulan di atas, saran-saran yang dapat penulis berikan adalah :
  1. Sistem penjara pintar ini tidak hanya bisa diterapkan di negara Indonesia, tapi juga bisa diterapkan di negara-negara didunia.
  2. Sistem penjara pintar ini dapat dikembangkan lebih lanjut menjadi sistem yang lebih kuat dalam aspek ketahanan dan keamanan.


DAFTAR PUSTAKA

radioaustralia, 2014, inilah dampak hidup terasing di sel isolasi bagi kesehatan mental napi, (http://www.radioaustralia.net.au/indonesian/2014-10-08/inilah-dampak-hidup-terasing-di-sel-isolasi-bagi-kesehatan-mental-napi/1376999, diakses tanggal 02 November 2015 pukul 11:04:15 WIB)


Minggu, 26 Juli 2015

Pendapat Tentang Metode Pengajaran Dosen, Dibaca Sangat Bermanfaat !!


Dibaca Sungguh Sangat Bermanfaat !!

Pendapat kalian tentang metode pengajaran dosen softskill ??

Menurut pendapat saya, jika kita berbicara softskill, pengertian softskill menurut saya adalah keterampilan (saya mengartikan dalam bentuk umum dan universal). Terus bagaimana metode pengajaran dosen pengajar dosen dikelas ??. Rata-rata saya kurang setuju dengan metode pengajar softskill Universitas Gunadarma, karena apa?? Karena hanya memberikan tugas teori dan diupload keblog masing-masing. Apa dan dimana keterampilannya, untuk menjawabnya saja kita tinggal cari di internet terus copy-paste ke blog (modif dikit biar rapih).

Seharusnya :

Seharusnya tugas softskill yang diberikan dosen berbeda dengan tugas yang lain, kita berbicara keterampilan dan tentu saja harus terjun langsung kelapangan (praktek). Seperti contoh :
  1. Ceritakan pengalaman berorganisasi kalian
  2. Mewawancarai langsung dosen atau mahasiswa tentang ……
  3. Kunjungan ketempat-tempat usaha atau lainnya, ceritakan pengalaman..
  4. Ceritakan pendapat tentang masyarakat ASEAN dan pendapat msayarakat
  5. Dan lain sebagainya..

Intinya permasalahan yang sedang tren di masyarakat kita ambil dari pengumpulan data (terjun langsung kelapangan) dan dijadikan suatu informasi dan dituangkan dalam tulisan dan diupload ke blog. Jadi deh.. Nah, seharusnya begitu.

Pendapat tentang tampil kedepan (presentasi, menyanyi, dance, alat music)

Pendapat saya tentang metode yang diterapkan oleh dosen ini kurang efektif, saya melihat masih banyak mereka yang memiliki keterampilan tapi belum diperlihatkan. Dan jangan hanya melihat softskill (keterampilan) hanya di motoric (bergerak) saja seperti : menyanyi, dance, memainkan alat music. Tapi juga melihat softskill dalam arti yang luas, bagaimana dengan keterampilan menulis (seperti saya hehe), keterampilan melukis, dan ada lagi teman saya membuat film dokumenter dan film-film pendek, itu juga termasuk keterampilan atau bakat.

Seharusnya :
  1. Yang bisa menulis kirim dalam bentuk ebook karya-karyanya
  2. Yang bisa melukis silahkan kirim foto pelukis beserta foto lukisannya
  3. Yang bisa membuat film documenter atau film pendek silahkan kirim dalam bentuk video (kita tidak hanya melihat tentang editing film, tapi juga kita bisa merekrut teman supaya berakting layaknya actor terkenal) ketahuan deh siapa yang punya bakat perfilm-an
  4. Apakah bisa 40 mahasiswa maju satu persatu tampil didepan kelas ?? jawabannya tidak cukup waktunya. Lebih baik dikirim dalam bentuk video atau lainnya, itu akan lebih efektif.

“Orang yang cerdas adalah orang yang bisa menerima nasehat orang lain”
“Jangan lihat siapa yang menasehati, tapi lihat apa nasehat itu”


Intinya untuk memperbaiki, mohon maaf jika ada kata-kata kurang berkenan.

10 Poin atau Hal (Ada, Tiada, Perbaiki) Tentang Universitas Gunadarma


1.  Ujian Mandiri (UM) Ditiadakan

Dari kesepuluh poin hal tentang gunadarma, inilah hal yang paling penting, yaitu ditiadakan Ujian Mandiri (UM). Rasanya tidak adil jika ada yang berusaha keras belajar dan ada yang hanya kurang belajar meiliki nilai yang lebih tinggi dari yang berusaha belajar. TIDAK ADIL.

2.  Diberlakukan sistem DropOut bagi IPK minim

Saya sangat setuju sekali dengan kebijakan ini, karena kita bisa tau mana yang usaha dari setiap masing individu. Karena Kualitas lebih penting dibandingkan Kuantitas.

3.  OHP Ditiadakan

Kalau kita membahas ini pasti banyak mahasiswa yang setuju kalau OHP ditiadakan, karena memang menurut pendapat saya bila dibandingkan banyak kerugian dibandingkan kelebihannya. Seperti contoh kerugiannya : Tampilan jadul, biaya yang dikeluarkan lebih banyak untuk fotocopy, buang-buang kertas yang akhirnya jadi sampah, waktu juga terbuang, dan lain sebagainya.

4.  AC Diperbaiki

Saya pernah mendapati dosen yang marah-marah karena AC ruangan kelasnya mati, tentu saja mahasiswa yang belajar di kelas itu kena imbasnya. Penyebab lain dikarenakan AC mati adalah kurang nyaman dikelas dikelas dan menggangu aktivitas belajar mahasiswa.

5.  iLounge Dialih Fungsikan

Memang iLounge sebaiknya dialih fungsikan, itu menurut pendapat saya biar lebih berguna dan bermanfaat dari pada terbengkalai (tempat kampus E) dan dibuat tongkrongan sama mahasiswa lain.

6.  Toilet atau Kamar Mandi Diperbaiki

Seringkali saya dapati toilet atau kamar mandi yang kotor dan bau, atau lampunya mati, dan juga atau tidak ada airnya, sebaiknya wajib diperbaiki karena ini penting.

7.  Proyektor (Infocus) dan Speeker Sisetiap Kelas

Ini juga adalah salah satu faktor yang wajib ada juga, yaitu proyektor (Infocus) dan speeker karena ini bermanfaat sekali bagi aktivitas belajar mahasiswa di kelas.

8.  CCTV di Parkiran Motor

Sudah banyak korban yang puluhan jumlahnya bahkan mungkin lebih banyak lagi, termasuk salah satunya saya yang pernah menjadi korban parkiran Universitas Gunadarma. Bermacam-macam aduan seperti hilang helm, dan lain-lain.

9.  Jadwal Buka Perpustakaan Diperpanjang

Buka lebih awal dan tutup tepat waktu, itu saja yang saya inginkan. Saya punya usul buka jam 08:00 dan tutup jam 04:30.

10. Wifi Disetiap Gedung Kampus

Jaringan yang sulit terjangkau (Kampus E), itulah alasan saya memasukkan masalah wifi ini. Tidak hanya mahasiswa yang mengeluh tapi juga para dosen pengajar pun juga begitu.


Itulah 10 poin atau hal (ada, tiada, perbaiki) tentang Universitas Gunadarma, semoga bermanfaat bagi para pembaca. Wassalam..

Kamis, 04 Juni 2015

Gaya Kepemimpinan Apa Jika Anda Pemimpin di Organisasi

Tulisan di bawah J

TULISAN

Ceritakan gaya kepemimpinan apa yang anda terapkan apabila anda dipercaya menjadi seorang pemimpin di sebuah organisasi.

BEBERAPA TEORI

Sumber  :  https://duniatugasasri.wordpress.com/2013/06/11/teori-dan-arti-penting-kepemimpinan/

1. Tipe Otokratis

Seorang pemimpin yang otokratis ialah pemimpin yang memiliki kriteria atau ciri sebagai berikut: Menganggap organisasi sebagai pemilik pribadi, Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi, Menganggap bawahan sebagai alat semata-mata, Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat, Terlalu tergantung kepada kekuasaan formalnya, Dalam tindakan pengge-rakkannya sering mempergunakan pendekatan yang mengandung unsur paksaan dan bersifat menghukum.

2. Tipe Militeristis

Perlu diperhatikan terlebih dahulu bahwa yang dimaksud dari seorang pemimpin tipe militerisme berbeda dengan seorang pemimpin organisasi militer. Seorang pemimpin yang bertipe militeristis ialah seorang pemimpin yang memiliki sifat-sifat berikut : Dalam menggerakan bawahan sistem perintah yang lebih sering dipergunakan, Dalam menggerakkan bawahan senang bergantung kepada pangkat dan jabatannya, Senang pada formalitas yang berlebih-lebihan, Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahan, Sukar menerima kritikan dari bawahannya, Menggemari upacara-upacara untuk berbagai keadaan.

3. Tipe Paternalistis

Seorang pemimpin yang tergolong sebagai pemimpin yang paternalistis ialah seorang yang memiliki ciri sebagai berikut : menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa, bersikap terlalu melindungi (overly protective), jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan, jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil inisiatif, jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan daya kreasi dan fantasinya, dan sering bersikap maha tahu.

4. Tipe Karismatik

Hingga sekarang ini para ahli belum berhasil menemukan sebab-sebab mengapa seseorang pemimpin memiliki karisma. Umumnya diketahui bahwa pemimpin yang demikian mempunyai daya tarik yang amat besar dan karenanya pada umumnya mempunyai pengikut yang jumlahnya sangat besar, meskipun para pengikut itu sering pula tidak dapat menjelaskan mengapa mereka menjadi pengikut pemimpin itu. Karena kurangnya pengetahuan tentang sebab musabab seseorang menjadi pemimpin yang karismatik, maka sering hanya dikatakan bahwa pemimpin yang demikian diberkahi dengan kekuatan gaib (supra natural powers). Kekayaan, umur, kesehatan, profil tidak dapat dipergunakan sebagai kriteria untuk karisma. Gandhi bukanlah seorang yang kaya, Iskandar Zulkarnain bukanlah seorang yang fisik sehat, John F Kennedy adalah seorang pemimpin yang memiliki karisma meskipun umurnya masih muda pada waktu terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat. Mengenai profil, Gandhi tidak dapat digolongkan sebagai orang yang ‘ganteng”.

5. Tipe Demokratis

Pengetahuan tentang kepemimpinan telah membuktikan bahwa tipe pemimpin yang demokratislah yang paling tepat untuk organisasi modern. Hal ini terjadi karena tipe kepemimpinan ini memiliki karakteristik sebagai berikut : dalam proses penggerakan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia itu adalah makhluk yang termulia di dunia, selalu berusaha mensinkronisasikan kepentingan dan tujuan organisasi dengan kepentingan dan tujuan pribadi dari pada bawahannya, senang menerima saran, pendapat, dan bahkan kritik dari bawahannya, selalu berusaha mengutamakan kerjasama dan teamwork dalam usaha mencapai tujuan, ikhlas memberikan kebebasan yang seluas-luasnya kepada bawahannya untuk berbuat kesalahan yang kemudian diperbaiki agar bawahan itu tidak lagi berbuat kesalahan yang sama, tetapi lebih berani untuk berbuat kesalahan yang lain, selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses dari padanya, dan berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.

TULISAN PENULIS

Dalam sebuah organisasi tentu seorang pemimpin dan bawahannya akan bekerjasama untuk mencapai tujuan dari organisasi tersebut. Jika saya berada dalam sebuah organisasi sebagai seorang pemimpin, tentu saya memilih gaya kepemimpinan dengan Tipe DEMOKRASI karena dengan tipe ini sangat tepat untuk organisasi modern. Tipe demokrasi ini memiliki karakteristik sebagai berikut :

Senang Menerima Kritik dan Saran Bawahan

Saya mengutip kata-kata bijak :

“Kesalahan akan membuat kita dewasa, kesalahan akan membawa kita lebih bijak”.

Apabila pemimpin melakukan suatu kesalahan, maka tentu wajib bawahan mengingatkan dan membenarkan. Seorang pemimpin harus menerima kritik dan saran dari bawahannya, karena tidak semua yang kita pikirkan itu baik dimata orang lain. Dengan menerima kritik dan saran akan membuat seorang pemimpin lebih dewasa dan lebih bijak dalam pengambilan keputusan.

Menghargai Pendapat Bawahan

Menurut pendapat saya, pemimpin yang baik adalah seorang pemimpin yang bisa menghargai pendapat bawahannya. Dengan kita mendengarkan pendapat orang lain, kita dapat mengetahui pola pikir orang dan dengan pendapat orang lain, pemimpin akan lebih mudah mengambil keputusan karena pendapat itu merupakan suatu masukan, inspirasi dari bawahannya terhadap pemimpin.

Kepentingan Bersama Bukan Kepentingan Pribadi

Menurut Pendapat saya, seharusnya pemimpin tidak mengutamakan kepentingan pribadinya dalam bidang apapun. Dalam sebuah organisasi tentu mempunyai suatu tujuan, dan untuk mencapai tujuan tersebut pemimpin dan bawahan harus saling bekerja sama, artinya kepentingan organisasi adalah kepentingan bersama.


Sekian tulisan tentang kepemimpinan, meskipun sedikit semoga bisa bermanfaat buat para pembaca. Hehe J


Penulis  :  Moh.Syairi

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPEMIMPINAN

Pendapat Penulis di bawah J

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPEMIMPINAN

Dalam melaksanakan tugas kepemimpinan mempengaruhi orang atau kelompok menuju tujuan tertentu, kita pemimpin, dipengaruhi oleh beberapa factor. Factor-faktor itu berasal dari diri kita sendiri, pandangan kita terhadap manusia, keadaan kelompok dan situasi waktu kepemimpina kita laksanakan. Orang yang memandang kepemimpinan sebagai status dan hak untuk mendapatkan fasilitas, uang, barang, jelas akan menunjukkan praktek kepemimpinan yang tidak sama dengan orang yang mengartikan kepemimpinan sebagai pelayanan kesejahteraan orang yang dipimpinnya. Factor-faktor yang berasal dari kita sendiri yang mempengaruhi kepemimpinan kita adalah pengertian kita tentang kepemimpinan, nilai atau hal yang kita kejar dalam kepemimpinan, cara kita menduduki tingkat pemimpin dan pengalaman yang kita miliki dalam bidang kepemimpinan.

Hadari (2003;70) menjelaskan bahwa unsur-unsur dalam kepemimpinan adalah
  1. Adanya seseorang yang berfungsi memimpin, yang disebut pemimpin (leader).
  2. Adanya orang lain yang dipimpin
  3. Adanya kegiatan yang menggerakkan orang lain yang dilakukan dengan mempengaruhi dan pengarahkan perasaan, pikiran, dan tingkah lakunya
  4. Adanya tujuan yang hendak dicapai dan berlangsung dalam suatu proses di dalam organisasi, baik organisasi besar maupun kecil.

Sejalan dengan pendapat Hadari tersebut, Poernomosidhi Hadjisarosa (1980;33) selanjutnya merinci faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku kepemimpinan yang tidak dapat dilepaskan dari sifat kepemimpinan itu sendiri. Faktor-faktor tersebut, adalah sebagai berikut:

1. Dapat menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain
  • Harus menguasai bidang kerjanya
  • Bersikap ulet
  • Diimbangi dengan keluwesan

2. Melalui orang lain
  • Mampu berorganisasi
  • Mampu berkomunikasi
  • Bersikap manusiawi

3. Dalam kerangka tanggungjawab
  • Melakukan tanggungjawab secara proporsional
  • Dapat dipercaya
  • Berjiwa stabil

4. Disertai dengan kepribadian
  • Dapat memelihara dan mengembangkan entusiasme
  • Bersikap tanggap
  • Dan tenang

5. Dan pengendalian ke dalam
  • Bersikap obyektif
  • Mampu mengkoreksi diri
  • Merasa dapat diganti

6. Dengan keseimbangan dalam pertimbangan
  • Keseimbangan antara keuletan dan pengertian
  • Keseimbangan antara pengetahuan dan tindakan
  • Kesimbangan antara kemajuan dan etika

7.  Dan kelebihan dalam wawasan
  • Dalam membawakan produktivitas kerja pegawai
  • Dalam menjangkau gambaran masa depan
  • Ketangguhan dalam menghadapi tantangan berat

Menurut Teori Perilaku untuk menentukan faktor-faktor yang menentukan perilaku atau gaya kepemimpinan pada hakekatnya berhubungan dengan gaya pemimpin tersebut berhubungan dengan bawahan. Hubungan antara pemimpin dengan bawahan tersebut dapat bersifat
  1. Berorientasi pada tugas (task oriented sryle) dan
  2. Berorientasi pada bawahan (employee oriented style).

Selanjutnya yang dimaksud perilaku kepemimpinan dalam penelitian ini adalah sifat pemimpin, dan dari perilaku (gaya) pemimpin yang bersangkutan dalam mempengaruhi orang lain yang menjadi bawahannya untuk mencapai target atau sasaran perusahaan yang menjadi tanggungjawabnya

Untuk lebih mengarahkan tentang pengertian kepemimipinan yang dimaksud dalam penelitian ini, maka kiranya diperlukan suatu pengertian kepemimpinan pendidikan. Hal ini diharapkan dapat mempermudah untuk memahami secara mendalam dan lebih khusus mengenai kepemimpinan di bidang pendidikan. Tim dosen MKDK Pengelolaan Pendidikan ”Akdon” (1994: 102) mengemukakan tentang pengertian kepemimpinan pendidikan, yaitu :

Kepemimpinan pendidikan adalah suatu kualitas kegiatan-kegiatan dan integrasi di dalam situasi pendidikan. Kepemimpinan pendidikan merupakan kemampuan untuk menggerakan pelaksanaan pendidikan, sehingga tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dapat tercapai secara efektif dan efisien.

Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan pendidikan merupakan kemampuan dari seorang pemimpin pendidikan untuk mampu menggerakkan seluruh sumber daya pendidikan, baik sumberdaya manusia maupun non manusia untuk digerakkan, dibina, dan diarahkan dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya secara optimal sampai mampu mewujudkan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya. Faktor yang paling penting dalam kegiatan menggerakan orang lain untukk menunjukan kegiatan manajemen sekolah adalah kepemimpinan (leadership), sebab kepemimpinan yang menentukan arah dan tujuan, memberikan bimbingan dan menciptakan iklim kerja yang mendukung pelaksanaan proses manajemen kepala sekolah secara keseluruhan. Kesalahan dalam kepemimpinan dapat mengakibatkan gagalnya organisasi dalam menjalankan misinya. Selain itu, kepemimpinan kepala sekolah merupakan motor penggerak bagi sumber dan alat-alat (human resources), sehingga tujuan dapat dicapai secara efektif dan efisien. Keberhasilan kepala sekolah dalam melaksanakan kepemimpinannya bukan hanya ditentukan oleh tingkat keterampilan tehnik saja (technical skill), akan tetapi lebih banyak ditentukan oleh keahliannya dalam menggerakkan orang lain yang sering disebut dengan manajerial skills.

PENDAPAT PENULIS

“Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi”.
Dari pengertian diatas sudah jelas bahwa pemimpin adalah orang yang mempengaruhi orang lain untuk mencapai suatu tujuan dalam organisasi. sudah di jelaskan diatas bahwa factor-faktor yang mempengaruhi perilaku seorang pemimpin adalah dapat menyelesaikan suatu masalah, berkepribadian baik, mempunyai pengetahuan atau wawasan yang luas, dan lain sebagainya. Dalam pelaksanaan kepemimpinannya bukan hanya ditentukan tingkat keterampilannya saja, akan tetapi juga ditentukan oleh keahliannya dalam menggerakkan orang lain (Managerial Skills).


REFERENSI




TEORI DAN ARTI PENTING DARI KEPEMIMPINAN

Pendapat Penulis di bawah J

TEORI DAN ARTI PENTING DARI KEPEMIMPINAN

TEORI KEPEMIMPINAN

Teori kepemimpinan pada umumnya berusaha untuk memberikan penjelasan dan interpretasi mengenai pemimpin dan kepemimpinan dengan mengemukakan beberapa segi antara lain : Latar belakang sejarah pemimpin dan kepemimpinan Kepemimpinan muncul sejalan dengan peradaban manusia. Pemimpin dan kepemimpinan selalu diperlukan dalam setiap masa. Teori-teori dalam Kepemimpinan diantaranya adalah :

Teori Sifat

Teori ini bertolak dari dasar pemikiran bahwa keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh sifat-sifat, perangai atau ciri-ciri yang dimiliki pemimpin itu. Atas dasar pemikiran tersebut timbul anggapan bahwa untuk menjadi seorang pemimpin yang berhasil, sangat ditentukan oleh kemampuan pribadi pemimpin. Dan kemampuan pribadi yang dimaksud adalah kualitas seseorang dengan berbagai sifat, perangai atau ciri-ciri di dalamnya.

Ciri-ciri ideal yang perlu dimiliki pemimpin menurut Sondang P Siagian (1994:75-76) adalah:
  • pengetahuan umum yang luas, daya ingat yang kuat, rasionalitas, obyektivitas, pragmatisme, fleksibilitas, adaptabilitas, orientasi masa depan
  • sifat inkuisitif, rasa tepat waktu, rasa kohesi yang tinggi, naluri relevansi, keteladanan, ketegasan, keberanian, sikap yang antisipatif, kesediaan menjadi pendengar yang baik, kapasitas integrative
  • kemampuan untuk bertumbuh dan berkembang, analitik, menentukan skala prioritas, membedakan yang urgen dan yang penting, keterampilan mendidik, dan berkomunikasi secara efektif.

Walaupun teori sifat memiliki berbagai kelemahan (antara lain : terlalu bersifat deskriptif, tidak selalu ada relevansi antara sifat yang dianggap unggul dengan efektivitas kepemimpinan) dan dianggap sebagai teori yang sudah kuno, namun apabila kita renungkan nilai-nilai moral dan akhlak yang terkandung didalamnya mengenai berbagai rumusan sifat, ciri atau perangai pemimpin justru sangat diperlukan oleh kepemimpinan yang menerapkan prinsip keteladanan.

Teori Perilaku

Dasar pemikiran teori ini adalah kepemimpinan merupakan perilaku seorang individu ketika melakukan kegiatan pengarahan suatu kelompok ke arah pencapaian tujuan. Dalam hal ini, pemimpin mempunyai deskripsi perilaku:
  • Perilaku seorang pemimpin yang cenderung mementingkan bawahan memiliki ciri ramah tamah,mau berkonsultasi, mendukung, membela, mendengarkan, menerima usul dan memikirkan kesejahteraan bawahan serta memperlakukannya setingkat dirinya. Di samping itu terdapat pula kecenderungan perilaku pemimpin yang lebih mementingkan tugas organisasi.
  • Berorientasi kepada bawahan dan produksi perilaku pemimpin yang berorientasi kepada bawahan ditandai oleh penekanan pada hubungan atasan-bawahan, perhatian pribadi pemimpin pada pemuasan kebutuhan bawahan serta menerima perbedaan kepribadian, kemampuan dan perilaku bawahan. Sedangkan perilaku pemimpin yang berorientasi pada produksi memiliki kecenderungan penekanan pada segi teknis pekerjaan, pengutamaan penyelenggaraan dan penyelesaian tugas serta pencapaian tujuan. Pada sisi lain, perilaku pemimpin menurut model leadership continuum pada dasarnya ada dua yaitu berorientasi kepada pemimpin dan bawahan. Sedangkan berdasarkan model grafik kepemimpinan, perilaku setiap pemimpin dapat diukur melalui dua dimensi yaitu perhatiannya terhadap hasil/tugas dan terhadap bawahan/hubungan kerja. Kecenderungan perilaku pemimpin pada hakikatnya tidak dapat dilepaskan dari masalah fungsi dan gaya kepemimpinan (JAF.Stoner, 1978:442-443).

Teori Situasional

Keberhasilan seorang pemimpin menurut teori situasional ditentukan oleh ciri kepemimpinan dengan perilaku tertentu yang disesuaikan dengan tuntutan situasi kepemimpinan dan situasi organisasional yang dihadapi dengan memperhitungkan faktor waktu dan ruang. Faktor situasional yang berpengaruh terhadap gaya kepemimpinan tertentu menurut Sondang P. Siagian (1994:129) adalah
  • Jenis pekerjaan dan kompleksitas tugas;
  • Bentuk dan sifat teknologi yang digunakan;
  • Persepsi, sikap dan gaya kepemimpinan;
  • Norma yang dianut kelompok;
  • Rentang kendali;
  • Ancaman dari luar organisasi;
  • Tingkat stress;
  • Iklim yang terdapat dalam organisasi


ARTI PENTING KEPEMIMIPINAN

Pengertian

Kata pimpin mengandung pengertian mengarahkan, membina atau mengatur, menuntun dan juga menunjukkan ataupun mempengaruhi. Pemimpin mempunyai tanggung jawab baik secara fisik maupun spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari yang dipimpin, sehingga menjadi pemimpin itu tidak mudah dan tidak akan setiap orang mempunyai kesamaan di dalam menjalankan ke-pemimpinannya.
Kepemimpinan hanya dapat dilaksanakan oleh seorang pemimpin. Seorang pemimpin adalah seseorang yang mempunyai keahlian memimpin, mempunyai kemampuan mempengaruhi pendirian/pendapat orang atau sekelompok orang tanpa menanyakan alasan-alasannya. Seorang pemimpin adalah seseorang yang aktif membuat rencana-rencana, mengkoordinasi, melakukan percobaan dan memimpin pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama-sama.

Latar Belakang Sejarah Kepemimpinan

Pada dasarnya suatu kepemimpinan muncul bersamaan dengan adanya peradaban manusia yaitu sejak zaman Nabi dan nenek moyang disini terjadi perkumpulan bersama yang kemudian bekerja sama untuk mempertahankan hidupnya dari kepunahan, sehingga perlu suatu kepemimpinan. Pada soal itu seorang yang dijadikan pemimpin adalah orang yang paling kuat, paling cerdas dan paling pemberani. Jadi kepemimpinan muncul karena adanya peradaban dan perkumpulan antara beberapa manusia.

Sebab-Sebab Seseorang Menjadi Pemimpin
  1. Seseorang ditakdirkan lahir untuk menjadi pemimpin. Seseorang menjadi pemimpin melalui usaha penyiapan dan pendidikan serta didorong oleh kemauan sendiri.
  2. Seseorang menjadi pemimpin bila sejak lahir ia memiliki bakat kepemimpinan kemudian dikembangkan melalui pendidikan dan pengalaman serta sesuai dengan tuntutan lingkungan. Untuk mengenai persyaratan kepemimpinan selalu dikaitkan dengan kekuasaan, kewibawaan, lingkungan dan kemampuan.

PENDAPAT PENULIS TENTANG KEPEMIMPINAN
Pemimpin adalah keterampilan mempengaruhi, membina, menuntun, mengurus orang lain. Biasanya seorang pemimpin mempunyai tingkat pengaruh dilingkungan atau diorganisasinya. Seorang pemimpin harus memiliki kecerdasan, kemampuan (skill), disiplin, dan lain sebagainya. Karena dengan syarat tersebut diharapkan seorang pemimpin bisa mengarahkan, memberi, meyelesaikan masalah diorganisasinya.
Seperti itulah kira-kira menurut pendapat saya. Semoga bermanfaat buat para pembaca. J Wassalamualaikum wr wb

REFERENSI



URL       :  http://ekoif.weebly.com/teori-kepemimpinan.html     (03 juni 2015 19:25)