BAB 4
Manusia
dan Cinta Kasih
Tujuan Instruksional Khusus :
1.
Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian cinta kasih
2.
Mahasiswa dapat menyebutkan 3 unsur tentang cinta
3.
Mahasiswa dapat menyebutkan 3 tingkatan cinta
4.
Mahasiswa dapat menyebutkan berbagai bentuk cinta
5.
Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian kasih sayang
6.
Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian kemesraan
7.
Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian pemujaan
8.
Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian belas kasih
A. PENGERTIAN
CINTA KASIH
Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S Poerwa Darminta,
cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada), ataupun
(rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya
perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan, dengan demikian
arti cinta dan kasih hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa
cinta. Karena itu cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang)
kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasih.
Pengertian
tentang cinta dikemukakan juga oleh Dr. Sarlito W. Sarwono, dikatakan bahwa
cinta memiliki tiga unsur yaitu: keterikatan. Keintiman, dan kemesraan. Yang
dimaksud dengan keterikatan adalah adanya perasaan untuk hanya bersama
dia, segala prioritas untuk dia, tidak mau pergi dengan orang lain kecuali
dengan dia, kalau janji dengan dia harus ditepati. Unsur yang kedua adalah keintiman
yaitu adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukan bahwa
antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi. Panggilan-panggilan formal
seperti bapak, ibu, saudara digantikan dengan sekedar memanggil nama atau
sebutan, sayang dan sebagainya.Makan minum dari satu piring, cangkir tanpa rasa
risi, pinjam meminjam baju, saling memakai uang tanpa rasa berhutang, tidak
saling menyimpan rahasia dan lain-lainya. Unsur yang ketiga adalah kemesraan,
yaitu adanya rasa ingin membelai dan dibelai, rasa kangen kalau jauh atau
lama tidak bertemu, adanya ucapan-ucapan yang mengungkapkan rasa sayang,dan
seterusnya.
Cinta
tingkat tertinggi adalah cinta kepada Allah, Rasulullah, dan berjihad dijalan
Allah. Cinta tingkat menengah adalah cinta kepada orang tua, anak, saudara,
suami / istri dan kerabat. Cinta tingkat terendah adalah cinta yang lebih
mengutamakan cinta keluarga, kerabat, harta, dan tempat tinggal.
B. CINTA MENURUT
AJARAN AGAMA
Ada yang
berpendapat bahwa etika cinta dapat dipahami dengan mudah tanpa dikaitkan
dengan agama.Tetapi dalam kenyataan hidup manusia masih mendambakan tegaknya
cinta dalam kehidupan ini. Disatu pihak, cinta didengungkan lewat lagu dan
organisasi perdamaian dunia, tetapi di pihak lain dalam praktek kehidupan cinta
sebagai dasar kehidupan jauh dari kenyataan, atas dasar ini agama memberikan
ajaran cinta kepada manusia.
CINTA DIRI
Cinta ini erat
kaitannya dengan dorongan menjaga diri, manusia senang untuk tetap hidup,
mengembangkan potensi dirinya, dan mengaktualisasikan diri. Ia mencintai segala
sesuatu yang mendatangkan kebaikan pada dirinya. Sebaliknya ia akan membenci
segala sesuatu yang menghalanginya untuk hidup, berkembang dan
mengaktualisasikan diri, Ia juga membenci segala sesuatu yang mendatangkan rasa
sakit, penyakit, dan mara bahaya. Al-Qur’an telah mengungkapkan cinta alamiah
manusia terhadap dirinya sendiri, kecenderungan untuk menuntut segala sesuatu
yang bermanfaat dan berguna bagi dirinya, dan menghindari dari segala sesuatu
yang membahayakan keselamatan dirinya, melalui ucapan Nabi Muhammad SAW, bahwa
seandainya beliau mengetahui hal-hal gaib tentu beliau akan memperbanyak
hal-hal yang baik bagi dirinya dan menjauhi dirinya dari segala keburukan.
CINTA KEPADA SESAMA MANUSIA
Agar manusia dapat
hidup dengan keserasian dan keharmonisan dengan manusia lainnya tidak boleh
tidak ia harus membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya. Hendaknya
ia menyeimbangkan cintanya itu dengan cinta dan kasih sayang pada orang-orang
lain, bekerja sama dengan memberi bantuan kepada orang lain. Oleh karena itu,
Alloh ketika memberi isyarat tentang kecintaan manusia pada dirinya sendiri,
seperti yang tampak pada keluh kesahnya apabila ia tertimpa kesusahan dan
usahanya yang terus menerus untuk memperoleh kebaikan serta kebakhilannya dalam
memberikan sebagian karunia yang diperolehnya, setelah itu Allah langsung
memberi pujian kepada orang-orang yang berusaha untuk tidak berlebih-lebihan
dalam cintanya kepada diri sendiri dan melepaskan diri dari gejala-gejala itu
adalah dengan melalui iman menegakan shalat, memberikan zakat, bersedekah
kepada orang-orang miskin dan tak punya, dan menjauhi segala larangan Allah.
CINTA SEKSUAL
Dorongan seksual
melakukan fungsi penting yaitu melahirkan keturunan demi kelangsungan jenis,
lewat dorongan seksual terbentuk keluarga, dari keluarga terbentuk masyarakat
dan bangsa. Dengan demikian bumipun menjadi ramai, kenal mengenal, kebudayaan
berakembang. Dan ilmu pengetahuan dan industri menjadi maju Islam mengakui
dorongan seksual jelas dengan sendirinya ia mengakui pula cinta seksual yang
menyertai dorongan tsb. Sebab ia merupakan emosi alamiah dalam diri manusia
yang tidak diingkari, tidak ditentang ataupun ditekannya. Yang diserukan Islam
hanyalah pengendalian dan penguasaan cinta lewat pemenuhan dorongan tsb antara
yang sah yaitu dengan perkawinan.
CINTA KEBAPAKAN
Mengingat bahwa antara ayah
dengan anak-anaknya tidak terjalin oleh ikatan-ikatan fisiologis seperti yang
menghubungkan si Ibu dengan anak-anaknya maka para ilmu jiwa modern berpendapat
bahwa dorongan kebapakan bukanlah dorongan fisiologis seperti halnya dorongan
keibuan melainkan dorongan psikis.
CINTA KEPADA ALLAH
Kemesraan dapat menimbulkan
daya kreativitas manusia. Dengan kemesraan orang dapat menciptakan berbagai
bentu seni sesuai dengan kemampuan dan bakatnya.
C. PEMUJAAN
Pemujaan adalah salah satu manifestasi cinta manusia kepada
Tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual. Kecintaan manusia
kepada Tuhan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.Hal ini ialah karena
pemujaan kepada Tuhan adalah inti , nilai dan makna kehidupan yang sebenarnya.
Karena
itu jelaslah bagi kita semua, bahwa pemujaan kepada Tuhan adalah bagian hidup
manusia, karena Tuhan pencipta semesta termasuk manusia itu sendiri, dan
pencintaan semesta untuk manusia.
Cinta yang ikhlas seorang
manusia kepada Allah akan membuat cinta itu menjadi kekuatan pendorong yang
mengarahkan dalam kehidupannya dan menundukan semua bentuk kecintaan lainnya.
Cinta inipun juga akan membuatnya menjadi seorang yang cinta kepada sesama
manusia, hewan, semua makhluk Allah dan seluruh alam semesta sebab dalam
pandangannya semua wujud yang ada disekelilingnya mempunyai manifestasi dari
Tuhannya yang membangkitkan kerinduan-kerinduan spiritualnya dan harapan
kalbunya.
CINTA KEPADA RASUL
Cinta kepada Rasul, yang diutus
Allah sebagai rahmah bagi seluruh alam semesta,menduduki peringkat kedua
setelah cinta kepada Allah. Ini karena Rasul merupakan ideal sempurna bagi
manusia baik dalam tingkah laku, moral, maupun berbagai sifat luhur lainnya.
Seorang mukmin yang benar-benar
beriman dengan sepenuh hati akan mencintai Rasulullah yang menanggung derita
dakwah Islam, berjuang dengan penuh segala kesulitan sehingga Islam tersebar di
seluruh penjuru dunia, dan membawa kemanusiaan dari kekelaman, kesesatan menuju
cahaya petunjuk.
D. KASIH
SAYANG
Pengertian kasih sayang menurut kamus umum bahasa Indonesia
karangan W.J.S.Porwadarminta adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau
perasaan suka kepada seseorang.
Kasih sayang, dasar komunikasi
dalam suatu keluarga. Komuniokasi antara anak dan orang tua pada prinsipnya
anak terlahir dan terbentuk sebagai hasil curahan kasih sayang orang tuanya.
Pengembangan watak anak dan selanjutnya tak boleh lepas dari kasih sayang dan
perhatian orang tua. Suatu hubungan yang harmonis akan terjadi secara timbal
balik antara orang tua dan anak.
1. Orang tua
bersifat aktif, si anak bersifat pasif
Dalam hal ini
orang tua memberikan kasih sayang terhadap anaknya baik berupa moral-material
dengan sebanyak-banyaknya, dan si anak menerima saja, mengiyakan tanpa
memberikan respon. Hal ini menyebabkan si anak menjadi takut, kurang berani
dalam masyarakat, tidak berani menyatakan pendapat, minder, sehingga si anak
tidak mampu berdiri sendiri di dalam masyarakat.
2. Orang tua
bersifat pasif, si anak bersifat aktif
Dalam hal ini si
anak berlebih-lebihan memberikan kasih sayang terhadap orang tuanya, kasih sayang
ini diberikan secara sepihak, orang tua mendiamkan saja tingkah laku si anak
tidak memberikan perhatian apa yang diperbuat anak.
3. Orang tua bersifat pasif, si
anak bersifat pasif
Di sini jelas bahwa
masing-masing membawa hidupnya, tingkah lakunya sendiri-sendiri, tanpa saling
memperhatikan. Kehidupan keluarga sangat dingin, tidak ada kasih sayang,
masing-masing membawa caranya sendiri, tidak ada tegur sapa jika perlu, orang
tua hanya memenuhi dalam bidang materi saja.
4. Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat aktif
Dalam hal ini orang
tua dan anak saling memberikan kasih sayang dengan sebanyak-banyaknya, sehingga
hubungan antara orang tua dan anak saling intim dan mesra, saling mencintai,
saling menghargai, saling membutuhkan.
Kasih sayang itu nampak sekali
bila seorang ibu sedang menyusui atau mengendong, bayinya itu diajak
bercakap-cakap, ditimang-timang,dinyanyikan, meskipun bayi itu tidak tahu arti
kata-kata, lagu dan sebagainya.
E. KEMESRAAN
Kemesraan
berasal dari kata dasar mesra, yang artinya perasaan simpati yang
akrab.kemesraan ialah hubungan yang akrab baik antara pria dan wanita yang
sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga.
Kemesraan pada dasarnya
merupakan perwujudan kasih sayang yang mendalam. Filusuf Rusia dalam bukunya
makna kasih mengatakan “jika seorang pemuda jatuh cinta pada seorang gadis
secara serius, ia terlempar keluar dari cinta diri, Ia mulai hidup untuk orang
lain”
F.
BELAS KASIHAN
Dalam surat Yohanes dijelaskan ada tiga macam cinta, Cinta agape
ialah cinta manusia kepada Tuhan. Cinta Philia ialah cinta kepada ibu
bapak (orang tua) dan saudara, dan ketiga cinta Amor/ Eros ialah
cinta antara pria dan wanita. Beda antara cinta eros dan amor ini ialah cinta
eros karena kodrati sebagai laki-laki dan perempuan, sedangkan cinta amor
karena unsur-unsur yang sulit dinalar, misalnya gadis normal yang cantik
mencintai dan mau dinikahi seorang pemuda yang kerdil.
Disamping
itu masih ada cinta lagi yaitu cinta terhadap sesama. Cinta terhadap sesama
merupakan perpaduan antara cinta agape dan cinta philia. Cinta sesama ini
diberikan istilah belas kasihan, untuk membedakan antara cinta kepada orang
tua, pria wanita dan cinta kepada Tuhan.
G. CINTA KASIH EROTIS
Cinta
kasih kesaudaraan merupakan cinta kasih antara orang-orang yang sama-sama
sebanding, sedangkan cinta kasih ibu merupakan cinta kasih terhadap orang-orang
yang lemah tanpa daya. Walaupun terdapat perbedaan besar antara kedua jenis
tersebut, Kedua-duanya mempunyai kesamaan bahwa pada hakekatnya cinta kasih
tidak terbatas kepada seseorang saja. Berlawan dengan kedua jenis cinta kasih
tersebut ialah cinta kasih erotis, yaitu kehausan akan penyatuan akan penyatuan
yang sempurna, akan penyatuan dengan seseorang. Pada hakekatnya cinta kasih
tersebut bersifat bersifat ekslusif, bukan universal, dan juga barangkali merupakan bentuk
cinta kasih yang paling tidak dapat dipercaya.
Dengan
demikian maka, baik pandangan bahea cinta kasih erotis merupakan atraksi
individual belaka maupun pandangan bahwa cinta kasih erotis itu tidak lain dari
pada perbuatan , kemauan kedua-duanya, atau lebih tepat jika dikatakan bahwa
tidak terdapat pada yang lain satu, juga tidak pada yang lain. Oleh karena itu,
gagasan bahwa hubungan pernikahan mudah saja diputuskan apabila orang tidak
sukses didalamnya, merupakan gagasan yang sama sekali keliru dengan gagasan
bahwa hubungan semacam itu, didalam keadaan bagaimanapun , tidak boleh
diputuskan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar