Pengertian
Konflik
Konflik adalah adanya pertentangan yang timbul di
dalam seseorang (masalah intern) maupun dengan orang lain (masalah ekstern)
yang ada di sekitarnya. Konflik dapat berupa perselisihan (disagreement),
adanya keteganyan (the presence of tension), atau munculnya
kesulitan-kesulitan lain di antara dua pihak atau lebih. Konflik sering
menimbulkan sikap oposisi antar kedua belah pihak, sampai kepada mana
pihak-pihak yang terlibat memandang satu sama lain sebagai pengahalang dan
pengganggu tercapainya kebutuhan dan tujuan masing-masing.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia konflik adalah
percekcokkan, perselisihan, pertentangan. Konflik berasal dari kata kerja
bahasa latin yaitu configure yang berarti saling memukul. Secara Sosiologis
konflik diartikan sebagai proses social antara dua orang atau lebih (bisa juga
kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan
menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya.
Jenis
dan Sumber Konflik
Menurut James A.F. Stoner dan Charles Wankel
jenis-jenis konflik terbagi atas :
- Konflik
intrapersonal.
- Konflik
intrapersonal adalah konflik seseorang dengan dirinya sendiri. Konflik
ini terjadi pada saat yang bersamaan memiliki dua keinginan yang tidak
mungkin dipenuhi sekaligus.
- Konflik
interpersonal.
- Konflik
ini adalah konflik seseorang dengan orang lainnya karena memiliki
perbedaan keinginan dan tujuan.
- Konflik
antar individu-individu dan kelompok-kelompok, Hal ini sering kali
berhubungan dengan cara individu menghadapi tekanan-tekanan untuk mencapai
konformitas yang ditekankan pada kelompok kerja mereka. Sebagai contoh
seorang individu dapat dikenai hukuman karena tidak memenuhi norma-norma
yang ada.Konflik interorganisasi.
- Konflik
antar grup dalam suatu organisasi adalah suatu yang biasa terjadi, yang
tentu menimbulkan kesulitan dalam koordinasi dan integrasi dalam kegiatan
yang menyangkut tugas-tugas dan pekerjaan. Karena hal ini tak selalu bisa
dihindari maka perlu adanya pengaturan agar kolaborasi tetap terjaga dan
menghindari disfungsional.
Strategi
Penyelesaian Konflik
Penyelesaian konflik antara pihak-pihak yang
bertikai tergantung pada kemauan pihak-pihak yang berkonflik untuk
menyelesaikan masalah. Selain itu juga peran aktif dari pihak luar yang
menginginkan redanya konflik. Berikut adalah cara-cara untuk mengatasi konflik
yang telah terjadi :
- Rujuk
merupakan usaha pendekatan demi terjalinnya hubungan kerjasama yang lebih
baik demi kepentingan bersama pula.
- Persuasi
merupakan mengubah posisi pihak lain, dengan menunjukan kerugian yang mungkin
timbul, dan bukti factual serta dengan menunjukkan bahwa usul kita
menguntungkan dan konsisten dengan norma dan standar keadilan yang
berlaku.
- Tawar-menawar
merupakan suatu penyelesaian yang dapat diterima oleh kedua belah pihak
dengan mempertukarkan kesepakatan yang dapat diterima.
- Pemecahan
masalah terpadu adalah usaha pemecahan masalah dengan memadukan kebutuhan
kedua belah pihak. Proses pertukaran informasi, fakta, perasaan, dan
kebutuhan berlangsung secara terbuka dan jujur. Menimbulkan rasa saling
percaya dengan merumuskan alternative pemecahan secara bersama dengan
keuntungan yang berimbang bagi kedua pihak.
- Penarikan
diri merupakan cara menyelesaikan masalah dengan cara salah satu pihak
yang bertikai menarik diri dari hubungan dengan pihak lawan konflik.
Penyelesaian ini sangat efisien bila pihak-pihak yang bertikai tidak ada
hubungan. Bila pihak-pihak yang bertikai saling berhubungan dan melengkapi
satu sama lain, tentu cara ini tidak dapat dilakukan untuk menyelesaikan
konflik.
- Pemaksaan
dan penekanan adalah cara menyelesaikan konflik dengan cara memaksa pihak
lain untuk menyerah. Cara ini dapat dilakukan apabila pihak yang
berkonflik memiliki wewenang yang lebih tinggi dari pihak lainnya.
Tetapi bila tidak begitu cara-cara seperti intimidasi, ancaman, dsb yang
akan dilakukan dan tentu pihak yang lain akan mengalah secara terpaksa.
Motivasi
Motivasi adalah
suatu sugesti atau dorongan yang muncul karena diberikan oleh seseorang kepada
orang lain atau dari diri sendiri, dorongan tersebut bermaksud agar orang
tersebut menjadi orang yang lebih baik dari yang sebelumnya. Motivasi juga bisa
diartikan sebagai sebuah alasan yang mendasari sebuah perbuatan yang dilakukan
oleh seseorang.
Teori
Motivasi
Banyak teori motivasi yang dikemukakan oleh para
ahli yang dimaksudkan untuk memberikan uraian yang menuju pada apa sebenarnya
manusia dan manusia akan dapat menjadi seperti apa. Teori-teori motivasi itu
antara lain:
1. Teori Motivasi Kebutuhan ( menurut
Abraham Maslow)
Teori motivasi yang paling terkenal adalah hierarki
teori kebutuhan milik Abraham Maslow. Ia membuat hipotesis bahwa dalam
setiap diri manusia terdapat hierarki dari lima kebutuhan, yaitu fisiologis
(rasa lapar, haus, seksual, dan kebutuhan fisik lainnya), rasa aman (rasa ingin
dilindungi dari bahaya fisik dan emosional), sosial (rasa kasih sayang,
kepemilikan, penerimaan, dan persahabatan), penghargaan (faktor penghargaan
internal dan eksternal), dan aktualisasi diri (pertumbuhan, pencapaian potensi
seseorang, dan pemenuhan diri sendiri).
2. Teori Motivasi Herzberg
Menurut Herzberg (1966), ada dua jenis faktor yang
mendorong seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan dan menjauhkan diri dari
ketidakpuasan. Dua faktor itu disebutnya faktorhigiene (faktor ekstrinsik) dan
faktor motivator (faktor intrinsik). Faktor higiene memotivasi seseorang untuk
keluar dari ketidakpuasan, termasuk didalamnya adalah hubungan antar manusia,
imbalan, kondisi lingkungan, dan sebagainya (faktor ekstrinsik), sedangkan
faktor motivator memotivasi seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan, yang
termasuk didalamnya adalah achievement, pengakuan, kemajuan tingkat kehidupan,
dsb (faktor intrinsik).
3. Teori achievement Mc Clelland
Menurut Mc Clelland (1961), menyatakan bahwa
ada tiga hal penting yang menjadi kebutuhan manusia, yaitu:
- Need for achievement (kebutuhan akan prestasi dorongan untuk melebihi, mencapai standar-standar, berusaha keras untuk berhasil)
- Need for afiliation keinginan untuk menjalin suatu hubungan antarpersonal yang ramah dan akrab (kebutuhan akan hubungan sosial/hampir sama dengan soscialneed-nya Maslow)
- Need for Power kebutuhan untuk membuat individu lain berperilaku sedemikian rupa sehingga mereka tidak akan berperilaku sebaliknya (dorongan untuk mengatur).
4.
Teori
X dan Y Douglass Mc Gregor
Douglas McGregor menemukan teori X dan teori Y
setelah mengkaji cara para manajer berhubungan dengan para karyawan.
Kesimpulan yang didapatkan adalah pandangan manajer mengenai sifat manusia
didasarkan atas beberapa kelompok asumsi tertentu dan bahwa mereka cenderung
membentuk perilaku mereka terhadap karyawan berdasarkan asumsi-asumsi tersebut.
Ada empat asumsi yang dimiliki manajer dalam teori X.
Ada empat asumsi yang dimiliki manajer dalam teori X.
·
Karyawan pada dasarnya tidak menyukai
pekerjaan dan sebisa mungkin berusaha untuk menghindarinya.
- Karena
karyawan tidak menyukai pekerjaan, mereka harus dipakai, dikendalikan, atau
diancam dengan hukuman untuk mencapai tujuan.
- Karyawan
akan mengindari tanggung jawab dan mencari perintah formal, di mana ini
adalah asumsi ketiga.
- Sebagian
karyawan menempatkan keamanan di atas semua faktor lain terkait pekerjaan
dan menunjukkan sedikit ambisi.
Bertentangan dengan pandangan-pandangan negatif
mengenai sifat manusia dalam teori X, ada pula empat asumsi positif yang
disebutkan dalam teori Y.
- Karyawan
menganggap kerja sebagai hal yang menyenangkan, seperti halnya istirahat
atau bermain.
- Karyawan
akan berlatih mengendalikan diri dan emosi untuk mencapai berbagai tujuan.
- Karyawan
bersedia belajar untuk menerima, mencari, dan bertanggungjawab.
- Karyawan
mampu membuat berbagai keputusan inovatif yang diedarkan ke seluruh
populasi, dan bukan hanya bagi mereka yang menduduki posisi manajemen.
5. Teori Motivasi Clayton Alderfer
Clayton
Alderfer mengetengahkan teori motivasi ERG yang didasarkan pada kebutuhan
manusia akan keberadaan (exsistence), hubungan (relatedness), dan pertumbuhan
(growth). Teori ini sedikit berbeda dengan teori maslow. Disini Alfeder
mengemukakan bahwa jika kebutuhan yang lebih tinggi tidak atau belum dapat
dipenuhi maka manusia akan kembali pada gerak yang fleksibel dari pemenuhan
kebutuhan dari waktu kewaktu dan dari situasi ke situasi.
6.
Teori
Motivasi Vroom
Teori dari Vroom (1964) tentang cognitive theory of
motivation menjelaskan mengapa seseorang tidak akan melakukan sesuatu yang ia
yakini ia tidak dapat melakukannya, sekalipun hasil dari pekerjaan itu sangat
dapat ia inginkan. Menurut Vroom, tinggi rendahnya motivasi seseorang
ditentukan oleh tiga komponen, yaitu:
- Ekspektasi (harapan) keberhasilan pada suatu tugas
- Instrumentalis, yaitu penilaian tentang apa yang akan terjadi jika berhasil dalam melakukan suatu tugas (keberhasilan tugas untuk mendapatkan outcome tertentu)
- Valensi, yaitu respon terhadap outcome seperti perasaan posistif, netral, atau negatif.Motivasi tinggi jika usaha menghasilkan sesuatu yang melebihi harapanMotivasi rendah jika usahanya menghasilkan kurang dari yang diharapkan
Proses Mempengaruhi
Pengertian Pengaruh
Pengaruh adalah kegiatan atau keteladanan yang baik secara langsung atau tidak langsung mengakibatkan suatu perubahan perilaku dan sikap orang lain atau kelompok. Elemen-elemen proses mempengaruhi :
Pengaruh adalah kegiatan atau keteladanan yang baik secara langsung atau tidak langsung mengakibatkan suatu perubahan perilaku dan sikap orang lain atau kelompok. Elemen-elemen proses mempengaruhi :
- Orang
yang mempengaruhi (0)
- Metode
mempengaruhi (→)
- Orang
yang dipengaruhi (p)
Jadi proses mempengaruhi : 0 → p
Metode mempengaruhi
- Kekuatan
fisik
- Penggunaan
sanksi (positif/negatif)
- Keahlian
- Kharisma
(daya tarik)
Daerah Pengaruh
Daerah pengaruh mencakup hubungan – hubungan
Daerah pengaruh mencakup hubungan – hubungan
- Antara
perseorangan
- Kelompok
dengan seseorang
- Seseorang dengan kelompok
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Menurut Herbert A. Simon, Proses
pengambilan keputusan pada hakekatnya terdiri atas tiga langkah utama, yaitu:
- Kegiatan
Intelijen adalah menyangkut pencarian
berbagai kondisi lingkungan yang diperlukan bagi keputusan.
- Kegiatan
Desain adalah tahap ini menyangkut pembuatan
pengembangan dan penganalisaan berbagai rangkaian kegiatan yang mungkin
dilakukan.
- Kegiatan
Pemilihan adalah pemilihan serangkaian
kegiatan tertentu dari alternative yang tersedia.
Perbedaan Pengaruh, Kekuasaan, dan Wewenang
WEWENANG adalah Wewenang dalam arti
kemampuan untuk mengambil keputusan sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku.
Wewenang adalah kekuasaan yang syah untuk melaksanakan peranan sesuai dengan
jabatan untuk mewujudkan harapan-harapan selaras dengan lingkungannya.
KEKUASAAN
adalah
Kekuasaan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain untuk mencapai sesuatu
dengan cara yang diinginkan.
PENGARUH
adalah Faktor yang mendorong kita untuk melakukan sesuatu. itu makna
sederhananya. faktor itu bisa datang dari dalam diri kita termasuk di dalamnya
faktor emosi, perasaan (afeksi) , cara berfikir (rasio), atau juga berasal dari
luar diri kita seperti lingkungan, budaya, dan life style.
Referensi
Url : http://teori-organisasi-umum-1.blogspot.com/2013/05/jenis-dan-sumber-konflik.html
Url : http://the-divider.blogspot.com/2013/03/pengertian-konflik.html
Url : http://walangkopo99.blogspot.com/2013/03/pengertian-motivasi.html
Url : http://expresisastra.blogspot.com/2014/01/teori-teori-motivasi-menurut-para-ahli.html
Url : http://wahyudieko92.blog.com/model-proses-pengambilan-keputusan-tipe-tipe-proses-pengambilan-keputusan-dan-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-pemecahan-masalah/
Url : http://yanniyanoll.wordpress.com/2013/11/23/perbedaan-wewenang-kekuasaan-pengaruh-dan-teknik-teknik-pengambilan-keputusan-dan-proses-pengambilan-keputusan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar