Minggu, 15 Mei 2016

Contoh Artikel Rujukan Penulisan Ilmiah || Bahasa Indonesia 2


Memanfaatkan Media Sosial Untuk Meningkatkatkan Produktifitas Dalam Bisnis

            Internet sebagai media baru memberikan dampak positif maupun negatif pada penggunanya. Keberadaan  internet  sebagai  media  baru  yang  mulai  banyak  digunakan masyarakat untuk berkomunikasi dan untuk keperluan lainnya. Teknologi internet berkembang dengan pesat telah mengubah pola perilaku, komunikasi, interaksi dan gaya hidup manusia yang bersifat tradisional. Internet merupakan kumpulan jaringan komputer yang saling terhubung antara komputer dengan komputer lainnya.

Berkembangnya teknologi internet, tidak terlepas dari teknologi komunikasi yang juga terus berkembang berupa perangkat seluler yang dikenal dengan telepone cerdas (smart phone). Pengguna internet dengan perangkat smart phone tersebut, kebanyakan mengakses media sosial baik itu berupa facebook, twitter, Google+ dan lainnya. Para pelaku bisnis menjadikan internet sebagai peluang untuk memasarkan produk atau jasa mereka, tidak hanya di Indonesia tapi bisa menjangkau pasar yang lebih luas lagi. Salah satu faktor untuk  menunjang proses tersebut, dengan sarana penggunaan teknologi informasi salah satunya yaitu media sosial. Usaha Kecil Menengah (UKM) di Indonesia memiliki peluang besar untuk terus berkembang dan memberikan kesempatan usaha bagi mereka yang menyukai dunia wirausaha (Hasbiansyah dkk. 2015). Peluang memasarkan produk dan jasa melalui media sosial untuk kedepannya akan semakin diminati masyarakat.

Banyak media sosial yang dapat digunakan para pebisnis untuk memasarkan produknya, salah satu yang paling banyak digunakan adalah facebook. Pada umumnya alasan pebisnis lebih menyukai media sosial facebook karena, media ini pengguna internet meluangkan waktu yang cukup banyak setiap harinya, tentu saja hal ini berpotensi menjadi sasaran bisnisnya (Maryani, 2014). Selain dapat dijadikan sebagai sarana pemasaran produk, media sosial juga bisa dijadikan sebagai sarana interaksi dengan pelanggan yaitu melalui iklan yang ditayangkan.

Interaksi yang dilakukan pebisnis lebih banyak dilakukan di media sosial karena lebih interaktif. Di dalam media sosial pebisnis dapat terhubung  secara secara langsung dengan pelanggan. Melalui media sosial tersebut, pebisnis juga dapat mengirim gambar-gambar menarik dan kelebihan-kelebihan produknya sebagai upaya menarik pelanggan. Pebisnis dapat mengekspresikan pikiran dan perasaannya melalui kata-kata, kalimat, dan simbol yang memiliki makna melalui gambar, warna dan rancangan gambar produk yang ditampilkan melalui media onlinenya (Maryani, 2014).

Pesan  yang  disampaikan  di  media sosial tidak saja berkaitan dengan aktivitas bisnis, tetapi juga pesan yang menginspirasi dan informatif untuk menarik pelanggan yang kemudian jadi strategi. Melalui pesan-pesan positif, pebisnis membangun reputasi diri dan bisnisnya dan ini menjadi strategi komunikasi bisnis yang potensial dalam membangun kepercayaan pengguna internet lainnya.

Dengan membangun komunikasi yang positif, pebisnis dapat lebih mendapat perhatian pelanggan dan kepercayaan dari pelanggannya sehingga mereka lebih mudah memutuskan  untuk membeli produk yang ditawarkan melalui media sosial atau situsnya. Bila ingin mengembangkan bisnis yang berumur panjang, diperlukan hubungan yang baik dengan pelanggan terbaik mereka. Dengan menggunakan media sosial dan internet, pelanggan dapat menghubungi perusahaan setiap saat (Maryani, 2014).




Daftar Pustaka

Habibullah 2013, 'Pemanfaatan Media Sosial Untuk Usaha Kesejahteraan Sosial',
Informasi, Vol. 18, No. 1, diakses 11 Mei 2016,
<http://puslit.kemsos.go.id/jurnal-penelitian/209/pemanfaatan-media-sosial-untuk-usaha-kesejahteraan-sosial.html>.
Hasbiansyah, O., Maryani, A., Rachmawati, I., Zulfebrigs 2015, 'Pelatihan Pemasaran
Online Dikalangan Pengusaha Kecil Menengah', Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian (SNaPP) bidang Sosial Ekonomi dan Humaniora, Lembaga Penelitian Pengabdian Masyarakat, Universitas Islam Bandung (UNISBA), Bandung, diakses 11 Mei 2016,
<http://prosiding.lppm.unisba.ac.id/index.php/sosial/article/view/1307#.VzKcs9KLTIU>.
Maharani, Ali, dan Astuti 2012, 'Faktor-Faktor Pengaruh Media Sosial Terhadap
Keunggulan Bersaing : Studi Kasus Coffee Toffee Indonesia', Jurnal Teknik POMITS, Vol. 1, No. 1, Hal. 1-6, diakses 11 Mei 2016,
<
http://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/article/view/2049/627>.

Maryani, A 2014, ‘Komunikasi Dikalangan Perempuan Pebisnis Online’, Prosiding
Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian (SNaPP) bidang Sosial Ekonomi dan Humaniora, Lembaga Penelitian Pengabdian Masyarakat, Universitas Islam Bandung (UNISBA), Bandung, diakses 11 Mei 2016,
<http://prosiding.lppm.unisba.ac.id/index.php/sosial/article/view/615/pdf#.VzKc09KLTIU>.
Umayyah, L. Pengertian Internet. Perpustakaan digital laylan, diakses 14
Mei 2016,

<http://perpustakaandigitallaylan.weebly.com/uploads/2/0/5/7/20579744/pengertian_internet.pdf>.

Minggu, 10 April 2016

Contoh Tabel dan Gambar dalam Penulisan Ilmiah || Tugas Bahasa Indonesia 2


Keterangan :

Paragraf 1      : 4 Kalimat
Paragraf 2      : 4 Kalimat

Sumber :

Tabel : Skripsi SABDO W, 2008, Link : http://library.gunadarma.ac.id/epaper/detail/12916
Gambar : Gizi Departemen Kesehatan, 2011, Link : http://gizi.depkes.go.id/laporan-kasus-gizi-buruk-2010-menurun

----------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pertumbuhan Penduduk Menurut Jenis Kelamin Di Kota Depok Tahun 2000-2006

Tabel 1 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Di Kota Depok Tahun 2000-2006

Sumber : Sabdo W (2008: 48)


         Berdasarkan data dari tabel diatas, jumlah penduduk dengan jenis kelamin laki-laki lebih tinggi dibandingkan dengan perempuan, namun berbeda pada tahun 2002 jumlahnya sedikit lebih rendah. Jumlah keseluruhan penduduk di kota Depok ditahun 2000 masih cukup rendah dan mengalami kenaikan ditahun-tahun berikutnya. Hal tersebut karena penambahan penduduk baru yang terus berpindah ke kota Depok. Pada tabel 1 dapat disimpulkan bahwa, pertumbuhan penduduk di kota Depok pada tahun 2002-2006 terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.



Kasus Gizi Buruk Tahunan Berdasarkan Laporan Dinas Kesehatan (DINKES) Provinsi Tahun 2005-2010

Gambar 1 Kasus gizi buruk tahunan berdasarkan laporan DINKES provinsi tahun 2005-2010
Sumber : Gizi Departemen Kesehatan, 2011

Hasil dari laporan Dinas Kesehatan (DINKES), tercatat kasus gizi buruk tertinggi terjadi pada tahun 2005, sedangkan terendah yaitu tahun 2007. Pada gambar 1, dari tahun 2005 sampai 2007 jumlah terjadinya kasus gizi buruk di Indonesia mengalami penurunan, akan tetapi pada tahun selanjutnya yaitu 2007 sampai 2009 jumlah kasus kembali naik. Pada tahun 2010 menunjukkan jumlah kasus lebih kecil dibandingkan tahun 2009, hal ini berarti terjadi penurunan jumlah kasus gizi buruk terhadap balita. Pada gambar 1 dapat disimpulkan bahwa, kasus gizi buruk di Indonesia pada tahun 2005-2010 mengalami kenaikan dan penurunan.



Minggu, 13 Maret 2016

Contoh Paragraf SPOK || Tugas Bahasa Indonesia 2


Keterangan :         Paragraf 1 : 3 kalimat
                             Paragraf 2 : 4 kalimat
---------------------------------------------------------------------------------------------------------

Indonesia memiliki beraneka ragam Budaya, diantaranya bahasa, pakaian adat, makanan, lagu daerah dan senjata khas dari tiap provinsi. Sebagai warga negara yang baik sudah sepantasnya mengetahui dan melestarikan Budaya Indonesia. Pengenalan mengenai Budaya Indonesia ini sudah seharusnya dimulai sejak dini, terutama untuk para pemuda sebagai generasi selanjutnya.


Saat ini perkembangan teknologi sangat cepat dan mudah untuk didapat, salah satunya adalah telepon seluler atau ponsel. Fungsi ponsel tidak hanya sebagai alat komunikasi, tapi juga dapat berbagi informasi dengan pengguna lain. Hal ini dapat kita manfaatkan untuk mengenalkan Budaya Indonesia dengan menggunakan jejaring sosial Facebook. Pemanfaatan jejaring sosial facebook ini diharapkan dapat membantu masyarakat terutama pemuda Indonesia untuk lebih mengenal ragam Budaya di Indonesia.


Sabtu, 23 Januari 2016

Tidak Hanya Uang Dalam Bekerja Tapi Juga Pengalaman



      Tidak seperti biasanya, perpustakaan pada waktu itu sepi dari pengunjung, mungkin ini dikarnakan mahasiswa yang telah selesai melaksanakan ujian praktikum iLab seperti biasanya yang terletak di kampus H. kampus H adalah salah satu kampus Universitas Gunadarma yang terletak di Jl.Akses UI, kelapa Dua, Cimanggis, Depok. Di dalam kampus terdapat Perpustakaan yang bisasa dipakai oleh mahasiswa maupun dosen untuk belajar, mengerjakan tugas atau keperluan lainnya.

Lokasi di perpustakaan Kampus H, Universitas Gunadarma


      Sudah empat bulan lebih mahasiswa ini sudah bekerja sebagai Asisten di perpustakaan Universitas Gunadarma, “Saya sudah mulai bekerja menjadi Asisten perpustakaan dari awal September 2015, tapi saya tidak ingat tanggalnya” kata mahasiswa ini. Namanya Satyodjiwo Sugiarto atau yang akrab dipanggil Satio, ia berasal dari kota Pekan Baru, Propinsi Riau. Semenjak ia menamatkan sekolahnya SMA di Riau, ia berencana untuk melanjutkan pendidikannya di ibu kota Jakarta. Diantara beberapa Universitas, salah satunya yang ia pilih adalah Universitas Gunadarma. Saat SMA di Riau, Satio aktif dikegiatan sekolahnya, buktinya ada beberapa organisasi yang pernah ia ikuti, diantaranya OSIS, Pramuka, kegiatan olahraga dan kegiatan lainya. Kini ketika menjadi mahasiswa Universitas Gunadarma, Satio lebih memilih untuk mengambil kelas malam dan bekerja paruh waktu untuk mengisi sela-sela waktu kosong. Pada saat ini ia sedang berada dijurusan Sistem Informasi, fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Sistem Informasi, Universitas Gunadarma.

      Setiap hari ia harus bekerja pada siang harinya, karena dimalam hari ia harus kembali menjalani kuliah sebagai mahasiswa. Menurut Satio, perpustakaan tidak ada aturan untuk harus full bekerja setiap hari, “Saya bisa bekerja kapan saja yang saya mau,” ujarnya. Untuk gaji atau pembayaran yang didapatkan Satio, ia mengaku cukup lumayan untuk mahasiswa, “Karena kerja bukan hanya untuk materi atau uang, saya kerja juga untuk pengalaman,” tambahnya. Alasan dia memilih untuk menjadi Asisten di perpustakaan  Universitas Gunadarma adalah karena ia sendiri hobi membaca buku, “ Sejak SMA saya memang suka membaca buku, terutama buku motivasi,” kata Satio lagi.

      Semenjak ia bekerja menjadi Asisten di perpustakaan kampus H, Universitas Gunadarma, ia mengaku banyak pengalaman yang ia peroleh, “Penglaman - penglaman ini sangat bermanfaat buat saya,” katanya seraya tersenyum. Banyak hal – hal positif yang ia peroleh saat bekerja, “ Saya bisa lebih mengerti bagaimana memanajemen, berinteraksi dengan banyak orang dan saya juga mengenal banyak teman dan dosen yang tidak sedikit berkunjung ke perpustakaan,” tuturnya. Bekerja sebagai Asisten perpustakaan tidak semudah yang ia pikirkan, banyak pekerjaan yang harus dilakukan dengan rekan – rekan yang juga bekerja, “Kerja di perpustakaan gampang – gampang susah, banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Tapi untunglah ada rekan – rekan saya, jadi pekerjaan yang banyak bisa dibagi tugaskan,” kata Satio.

      Perpustakaan tak penah kosong dari pengunjung, hampir setiap harinya pasti ada mahasiswa yang mengunjungi perpustakaan, mulai mungkin hanya sekedar baca buku, kerja tugas kelompok, dan meminjam atau mengembalikan buku. “Untuk jadwal perpustakaan, setiap hari buka mulai pukul 09:00 pagi sampai dengan pukul 04:00 sore, tapi berbeda untuk saya, sebagai Asisten saya harus berangkat sebelum jam buka perpustakaan yaitu sekitar jam 08:00, saya harus berada diperpustakaan untuk bersiap – siap,” kata mahasiswa ini. Namun tidak semua pekerjaan yang ia jalani menyenangkan, ada beberapa hal yang tidak menyenangkan tapi ia harus menjalani tugas dengan penuh tanggung jawab. Ia mengungkapkan mengatur pengunjung agar tidak membawa barang yang tidak seharusnya dibawa adalah hal yang sering dilakukan olehnya, sehingga ia harus menegur langsung pengunjung yang tidak mentaati peraturan. “Agar tidak membawa tas, makanan dan minuman. Pengunjung tidak melihat informasi atau aturan yang ada, sehingga kami harus menegur langsung pengunjung apabila terlihat,” tandasnya. Ia juga mengungkapkan, tidak sedikit pengunjung yang tidak suka dengan teguran itu, bahkan ada pengunjung yang diam – diam membawa minuman kedalam perpustakaan, jika hal itu terjadi ia harus selalu mengontrol dengan berkeliling ruangan, “Kami secara bergantian berkeliling ruangan untuk mengontrol. Ya mau bagaimana lagi, namanya juga pekerjaan harus dijalani penuh tanggung jawab,” Ujar Satio.

      Selain mengatur dan mengontrol setiap saat pengunjung perpustakaan, masih ada beberapa pekerjaan lagi yang menjadi tanggung jawab Satio, “Dengan membagi – bagi, pekerjaan akan terasa ringan,” tangkasnya. Dengan rekan – rekannya Satio membagi tugas mulai dari penerimaan tamu atau pengunjung, ada yang mengelola buku dan merapikan rak – rak buku dan semua Asisten harus memastikan kebersihan perpustakaan. Sebagai mahasiswa ia juga harus menjalani kewajiban – kewajiban sebagai mahasiswa, kuliah, tugas dan belajar. Meskipun kesibukan – kesibukan yang ia hadapi, ia bisa membagi atau mengatur waktu antara jadwal kuliah dengan bekerja.

      Tentang rekan – rekan kerja, baginya rekan kerja adalah teman perjuangan yang menyenangkan. Banyak pengalaman yang dialaminya bersama rekan - rekannya, Satio juga banyak belajar hal baru dari rekan kerjanya. “Rekan – rekan membantu saya memahami dan mempelajari sesuatu hal yang baru, mereka terbuka, kreatif dan mereka memahami atau saling mengerti satu sama lain. Ini menjadi suatu pengalaman yang berharga buat saya,” katanya seraya sambil tersenyum. Harapan Satio kedepannya ia bisa bekerja dengan baik setelah lulus kuliah dan ia bisa membuka usaha sendiri. “Tetap melakukan dengan sepenuh hati, lakukan dengan sebaik – baiknya. Soal hasil, apapun hasilnya tetap kita syukuri,” katanya seraya bersalaman mengakhiri wawancara kita berdua.


Penulis : Moh. Syairi

Rabu, 30 Desember 2015

RESENSI BUKU SURAT KECIL UNTUK TUHAN

RESENSI BUKU SURAT KECIL UNTUK TUHAN


IDENTITAS

Judul                          : Surat Kecil Untuk Tuhan
Pengarang                  : Agnes Danovar
Penerbit                     : Inandra Published
Tahun Terbit             : 2008
Cetakan                      : Jakarta,September 2011
Jumlah Halaman       : 83
Jenis Buku                 : E-Book
Harga                          : Free


SINOPSIS

Tuhan
Andai aku bisa kembali
Aku tidak ingin ada tangisan didunia ini

Tuhan
Andai aku bisa kembali
Aku berharap tidak ada lagi
hal yang sama terjadi padaku
terjadi pada orang lain

Tuhan
Berikanlah aku kekuatan
untuk menjadi dewasa
Agar aku bisa memberikan arti hidupku
kepada siapapun yang mengenalku

Tuhan
Surat kecilku ini
Adalah surat terakhir dalam hidupku
Andai aku bisa kembali
Ke dunia yang Kau berikan padaku

Cuplikan diatas adalah sepenggal bait-bait tulisan yang tertera dalam surat kecilnya kepada Tuhan. Sebuah cerita kisah nyata, Gita Sesa Wanda Cantika atau yang sering dipanggil Keke adalah seorang gadis remaja berumur 13 tahun yang divonis memiliki penyakit kanker mamatikan yaitu Rabdomiosarkoma atau disebut kanker Jaringan Lunak, kanker ini merupakan kanker paling ganas dari tingkatan kanker. Perkembangan kanker ganas ini hanya lima hari, kanker yang dialami oleh Keke sudah masuk ke stadium tiga. Kanker jaringan lunak itu menggerogoti bagian wajahnya sehingga terlihat buruk. Walau dalam keadaan sulit, Keke terus berjuang untuk tetap hidup dan tetap bersekolah layaknya gadis normal lainnya.

Semenjak divonis kanker ayahnya yaitu Joddy Tri Aprianto selalu sedih dan menangis, dia tidak tega melihat dan memberitahukan bahwa anak kesayangannya harus menderita kanker yang sangat mematikan. Menurut dokter yang memeriksa, keke harus menjalani operasi pengangkatan kanker yang terletak diwajahnya. Tentu saja sang ayah Joddy menolak dan berat mengambil keputusan itu, bagaimanapun juga sebagai orang tuanya, mereka tidak tega melihat separuh wajah putrinya harus hilang karena operasi yang harus dijalaninya. Maka, ayah berserta keluarga merahasiakan kanker itu pada Keke. Berbagai pengobatan sudah mereka coba, mulai dari pengobatan tradisional maupun pengobatan modern, berbagai daerah bahkan hampir seluruh daerah mereka hampiri untuk kesembuhan putrinya, tapi hasilnya tetap tidak ada perkembangan. Semakin hari semakin besar pula benjolan kanker yang ada pada wajahnya. Pada awalnya Keke hanya tahu itu hanyalah sebuah tumor yang akan sembuh bila menjalani operasi, tapi lambat laun sang ayah tidak bisa terus menererus-menerus menutupi bahwa sang anak Keke menderita penyakit kanker.

Hari demi hari Keke harus hidup bersama kanker di wajahnya, meski dalam keadaan seperti itu, Keke tetap melanjutkan sekolahnya, karena baginya pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting. Dia juga merupakan siswi yang berprestasi hal ini dibuktikan pada saat kondisi paling burukpun, dia bisa mengikuti ujian sekolah dan meraih peringkat tiga dalam kelasnya. Teman sekaligus sahabatnyapun tidak merasa terganggu dengan kehadiran Keke yang berbeda dengan benjolan wajahnya, bahkan mereka senang dan selalu menyemangati dan membuat Keke tertawa dan bergembira bersama. Sungguh sangat beruntung Keke mempunyai sahabat seperti mereka.

Sang Ayah, Joddy Tri Aprianto tidak menyerah. Ia terus berjuang agar sang putri kesayangannya itu dapat terlepas dari vonis kematiannya. Perjuangan sang ayah dalam menyelamatkan putrinya tersebut begitu mengharukan. Ayahnya berusaha untuk mencari pengobatan alternative, hingga dia menemukan ada satu cara lain pengobatan yang bisa membunuh kanker itu, yaitu kemoterapi. Perjuangan Keke melawan kanker membuahkan hasil. Dengan segala upaya orang tuanya, Gita mendapatkan kesempatan untuk sembuh setelah bertahan selama 6 bulan melalui kemotrapi untuk membunuh sel-sel kanker yang menggerogoti tubuhnya. Untuk menjalani Kemotrapi, Keke harus merasakan sakit yang sangat luar biasa karena obat kimia yang dimasukkan ke dalam tubuhnya obat keras yang memberikan efek rasa sakit dan dingin yang tak tertahankan. Selain rasa sakit yang luar biasa, dampak kemoterapi ini juga mampu merontokkan semua rambut yang ada di tubuhnya, dan tubuh kecil Gita harus menjalaninya hingga 25 kali untuk bisa sembuh.

Kegigihan sang ayah dan kesabaran Keke serta tak luput dari kekuasaan tuhan membuahkan hasil membuatnya dapat bersama dengan keluarga serta sahabat yang ia cintai lebih lama. Nyatanya kemoterapi yang dijalani Keke, berhasil membuat benjolan kanker yang ada di wajahnya mengecil, setelah melakukan sebanyak enam kali bahkan benjolan kanker itu nyaris hilang dan Keke dinyatakan bebas dan sembuh dari kanker yang deritanya. Namun kanker itu kembali setelah sebuah pesta kebahagiaan sesaat, Kanker itu datang lagi, namun kali ini dengan lokasi berbeda, di pelipis mata sebelah kanan. Kali ini, ayahnya mencoba cara yang pertama yaitu kemoterapi, berharap bisa membunuh kanker mematikan itu. Kemoterapi pun dilakukan sekali lagi, seluruh rambut Keke rontok tak bersisa, tapi sepertinya kanker itu mulai kebal terhadap obat kimia kemoterapi. Dokter yang menangani Keke akhirnyapun menyerah dengan kondisi Keke yang tak kunjung membaik.

Akhirnya ayahnya mencoba pengobatan ke Singapura, disana hasilnya sama saja, dokter menyarankan untuk operasi. mereka pun kembali ke Indonesia dengan kondisi Keke yang semakin parah, Kenker itu mulai menyebar ke seluruh tubuh, ke paru-paru, Jantung dan organ-organ lain. satu hal yang membuat aku terharu, dengan kondisi yang begitu parah, semangat belajar Keke sangat tinggi, dia tetap keukeuh untuk sekolah. bahkan disaat tangan dan kakinya sudah tak mampu lagi digerakkan. Kondisi Keke tak juga membaik hingga akhirnya dia harus rawat inap lagi di RSCM dan mengalami koma selama tiga hari. Di nafasnya yang terakhir ia menuliskan sebuah surat kecil kepada Tuhan. Gita Sesa Wanda Cantika atau Keke nafasnya telah terhenti pada tanggal 25 desember 2006.


KELEBIHAN
  1. Buku ini mengajarkan kita akan pentingnya perjuangan, kesabaran, dan rasa sukur kepada tuhan. Perjuangan yang sangat luar biasa Keke yaitu tokoh utama dalam buku novel ini dalam melawan kanker ganas.
  2. Cerita yang disajikan dalam buku novel ini dapat menghanyutkan para pembaca dan perjuangan penuh mengharukan dan membuat pembaca tanpa sadar meneteskan air mata.
  3. Buku novel ini mengajarkan juga walau dalam keadaan seburuk atau kekurangan seperti apapun, tidak bisa menghalangi kita untuk bisa berprestasi, semangat menuntut ilmu, dan semangat untuk belajar. Semangat seperti ini patut kita contoh sebagai generasi muda penerus bangsa.
  4. Keke tokoh utama dalam buku novel ini mengajarkan kita agar ikhlas, sabar, dan menerima ketentuan atau takdir yang diberikan tuhan dengan penuh keimanan
  5. Mengajarkan persahabatan. Dengan kondisi seperti yang dialami Keke, sahabat-sahabat dan keluarganya tetap disampingnya, memotivasi dan terus menyemangati hingga akhir hayat Keke
  6. Selain kelebihan tersebut, masih banyak lagi kelebihan-kelebihan yang bisa kita ambil pelajaran penting dalam buku novel ini. Sosok tegar dan kuat Keke patut kita jadikan contoh dalam menghadapi masalah dalam kehidupan sehari-hari.


KELEMAHAN

            Kelemahan atau kekurangan dalam novel ini masih terdapat kesalahan penulisan atau typographi dan juga tidak dijelaskan secara detail sekaligus munculnya pertanyaan yang tidak saya temukan jawabannya dalam buku novel ini, yaitu bagaimana Keke melakukan ibadah shalat wajib ?, karena hanya dijelaskan ibadah puasa saja yang dilakukan Keke.


KESIMPULAN

Buku yang berjudul Surat Kecil Untuk Tuhan adalah sebuah kisah nyata yang penuh ispiratif, diangkat dari sebuah perjalanan panjang gadis remaja bernama Gitta sesa wanda cantika atau sering dipanggil Keke. Kisah ini mengajarkan tentang kehidupan diujung pengharapan dimana Keke yang divonis kanker ganas berjuang untuk hidup. Walau pada akhirnya ia menyerah namun ia tidak kalah karena oleh penyakitnya itu. dia pun menuliskan surat terakhirnya kepada Tuhan yang ia beri judul surat kecil untuk Tuhan.


SARAN

            Seperti yang disampaikan pada kelemahan buku, masih terdapatnya kesalahan penulisan atau typographi. Dalam hal ini pembaca menyarankan perlunya perbaikan lagi pada cetakan berikutnya.


Download ebook via Goole Drive : Klik Moh. Syairi


Resentator : Moh. Syairi

RESENSI BUKU 168 JAM DALAM SANDERA

RESENSI BUKU 168 JAM DALAM SANDERA


DATA IDENTITAS

Judul                          : 168 Jam Dalam Sandera
Pengarang                  : Meutya Hafid
Penerbit                     : Hikmah
Tahun terbit              : 2007
Cetakan                      : Cetakan I, September 2007
Jumlah Halaman       : 286
ISBN                           : 978-979-114-121-5
Jenis buku                 : E-book
Harga                          : free


SINOPSIS

            Tanggal 15 Februari 2005 adalah peristiwa menggemparkan bagi Negara Indonesia, pasca terjadinya Tsunami Aceh. Peristiwa bersejarah yang dialami oleh reporter Metro TV yang bernama Meutya Hafid dan juru kamera yaitu Budiyanto yang disandera mujahidin Irak karena dicurigai telah menjadi mata-mata pasukan koalisi Amerika. Penyanderaan ini terjadi selama 168 jam atau selama satu minggu.

            Setelah kembalinya dari tugas peliputan bencana Tsunami Aceh, ia yang kerap dipanggil Meutya dan rekannya Budiyanto terpilih dan ditugaskan meliput suasana Irak setelah terjatuhnya kekuasaan Saddam Hussein. Negara Irak saat itu hancur dan porak-poranda, bagdad hancur berantakan, mencekam dan jalan di kota dipenuhi tank militer dan disetiap sudut dijumpai tentara dengan senjata lengkap. Medan yang sangat berat ditempuh Meutya dan Budiono serta seorang penerjemah dan orang yang menyewakan mobil untuk mereka yang bernama Ibrahim, setelah mereka menyelesaikan tugas mereka dengan baik, akhirnya mereka siap untuk kembali ketanah air, tiba-tiba bagian redaksi tempat mereka bekerja memerintahkan untuk membatalkan kepulangan mereka dan harus kembali ke Irak untuk meliput kegiatan peringatan Asyura yaitu peristiwa kematian cucu Nabi Muhammad SAW, Hussein bin Ali yang diperingati kaum syiah secara besar-besaran di kota karbala. Mereka terkejut dengan perintah itu, namun apadaya ini adalah perintah dan mereka menyanggupinya.

            Dalam perjalanan mereka kembali ke Negara Irak, mobil yang mereka tumpangi berhenti untuk mengisi bahan bakar di pom bensin, pada saat itulah peristiwa penculikan itu terjadi. Beberapa orang pasukan Mujahidin dengan wajah tertutup Kafiyeh, menyergap mereka dan kemudian membawa mobil mereka termasuk sang sopir KBRI yang mereka sewa, Ibrahim. Mereka dibawa ke sebuah gurun, dimana hanya ada padang pasir yang terhampar luas sejauh mata memandang. Maka tak ada jalan lain bagi Meutya, Budi, dan Ibrahim, kecuali  pasrah mengikuti para penyandera. Tak mungkin mereka melarikan diri atau melawan karena mereka bertiga ditodong senjata AK kecuali mereka ingin mati.

            Setelah berjam-jam perjalanan melewati gurun, mobil yang mereka kendarai bersama penyandera akhirnya sampai pada sebuah gua kecil yang akan menjadi tempat mereka disandera. Hampir setiap malam bunyi pesawat tentara koalisi melintas di atas mereka, benar-benar menciptakan suasana ketegangan dan ketakutan, karena ternyata gua yang mereka diami, adalah wilayah antara Ramadi dan Fallujah, wilayah itu adalah zona pertempuran antara gerilyawan Irak dan tentara koalisi. Dan itu berarti, jika pertempuran pecah, gua itu akan jadi sasaran empuk berondongan peluru dari kedua sisi berlawanan.

            Meski mereka disandera, namun perlakuan yang mereka terima selama masa penyanderaan jauh dari penyiksaan, mereka pun diperlakukan dengan sangat baik dan penuh rasa hormat layaknya tamu. Makanan-makanan dan air setiap hari diantar dalam jumlah yang cukup, mesti para Mujahidin lain yang bertugas mengantar makanan-makanan itu mempertaruhkan nyawanya dalam perjalanan menuju gua. Selama beberapa hari itu tidak terasa mereka sudah bersahabat dengan para penyandera yang bernama Muhammad dan Ahmad. Mereka saling menceritakan dan berbagi pengalaman seputar diri, pekerjaan dan bahkan keluarga, membuat mereka merasa akrab satu sama lain. Kebersamaan mereka dari hari ke hari nyatanya telah menciptakan suatu ikatan batin diantara mereka.

            Pembebasan yang berliku-liku pun mesti dilewati dengan penuh kesabaran dan emosional, kenyatanya pembebasan yang mereka nanti-nantikan hanya sebuah janji yang tak kunjung terpenuhi, seperti yang dijanjikan Rois (pemimpin mujahidin). Dan pada akhirnya setelah menyelesaikan beberapa proses seperti rekaman dan foto, hari dimana yang mereka nantikan yaitu hari pembebasan karena mereka tidak terbukti bersalah. Namun hari pembebasan itu tak semulus perkiraan, karena dicurigai letak gua yang mereka tempati  telah diketahui oleh tentara koalisi Amerika, dan mereka harus diungsikan tiba-tiba ditengah gelapnya malam. Pada keesokan harinya mereka dilepas tempat dimana mereka diculik yaitu pom bensin, mereka segera menuju dan menancap gas ke perbatasan Irak-Yordania, karena mereka akan dijemput disana. Namun lagi-lagi masalah harus mereka hadapi, karena gerbang perbatasan Irak-Yordania untuk sementara ditutup karena adanya perayaan Asyura yang tidak memperbolehkan siapa saja keluar maupun masuk perbatasan. Setelah proses yang dilakukan pemerintah Indonesia dan Irak mereka akhirnya diberikan izin untuk melewati gerbang perbatasan dan kembali ke Indonesia dengan selamat.


KELEBIHAN

Buku ini benar-benar memberi pelajaran pada kita, bahwa setiap pekerjaan, mempunyai resiko yang kadang memang menantang dan berbahaya. Namun kita pun harus mengukur seberapa besar kesiapan dan kemampuan kita, sampai dimana seharusnya kita melangkah atau berhenti ketika telah diambang batas kemampuan kita. Buku ini banyak sekali peristiwa yang rasanya membuat nyawa mereka serasa sudah diujung tanduk, namun secara mengejutkan, ternyata mereka bisa bertahan melewati itu semua.

Buku ini menggambarkan pengalaman bagaimana keadaan pada saat mula diculik atau disandera, hidup didaerah konflik yang jauh dari tanah air, dan pengalaman-pengalaman menegangkan lainnya, sampai akhirnya dibebaskan dan dipulangkan kembali ke Indonesia dengan selamat. Penuh dengan perjuangan dan ketegangan yang dirasakan, seolah-olah pembaca diajak larut dalam suasana ketegangan yang disajikan dalam buku ini. Tidak hanya ketegangan yang disajikan dalam buku ini, pembaca juga menemukan kejadian yang membuat kita tertawa dan kadang menitikkan air mata.

Pengalaman yang dirasakan Meutya dan Budianto tersebut penting untuk diketahui, terutama bagi komunitas wartawan atau jurnalistik yang dikhususkan hidup atau ditugaskan di daerah konflik. Sangat bermanfaat, mengajak kita untuk berpikir dan merenungkan, pada saat manusia berada dalam keadaan tekanan, keptusasaan, ternyata jika Tuhan mempunyai rencana lain, maka apapun menjadi mungkin. Dan hanya atas kekuasaannya, Meutya dan Budiyono, bisa keluar dengan selamat dan sehat walafiat dari Irak yang penuh ancaman.


KELEMAHAN

Sebagai pembaca kelemahan buku ini adalah tidak menceritakan secara detail kegiatan beribadah. Ketika saya membaca buku ini, muncul pertanyaan bagaimana mereka beribadah melakukan shalat wajib dengan keterbatasan tempat, air untuk berwudhu, yang tidak saya dapatkan jawabannya dalam buku ini. Buku ini disajikan dalam sudut pandang Meutya saja, padahal ada rekannya yaitu Budianto karena setiap pemikiran dan sudut pandang masing-masing pihak berbeda.


KESIMPULAN

            Buku 168 Jam Dalam Sandera ini menggambarkan pengalaman diculik dan disandera  yang alami oleh reporter Metro TV yang bernama Meutya Hafid dan rekannya juru kamera yaitu Budiyanto. Tempat terjadinya penculikan dan penyanderaan ini di Negara Irak, tempat dimana mereka berdua ditugaskan untuk meliput keadaan konflik disana. Buku ini sangat bermanfaat bagi para pembaca karena kita bisa mengambil pembelajaran bahwa setiap usaha yang kita jalani, pasti ada resiko yang harus kita hadapi, Seperti pepatah mengatakan “Semakin tinggi pohon, maka semakin besar pula angin yang menerpa”. Penulis juga ingin menyampaikan lewat buku ini bahwa, ikatan persahabatan yang mereka jalin bersama kedua penyandera yaitu Muhammad dan Ahmad, hal tersebut sangat mengharukan.


SARAN

            Seperti yang pembaca sampaikan pada kelemahan buku 168 Jam Dalam Penyanderaan, buku ini terasa kurang lengkap yang hanya bersudut pandang pada Meutya. Saya yakin dengan menghadirkan Budiyanto dan mungkin Ibrahim, mereka pasti memiliki pandangan atau perspektif yang berbeda dengan Meutya.



Download ebook via Google Drive : Klik Moh. Syairi


Resensator : Moh. Syairi

Kamis, 19 November 2015

Kritik Jurnal Ilmiah

Kritik Jurnal Ilmiah

Judul         : Pembangunan Media Pembelajaran Interaktif Microsoft Word 2007 Pada Sekolah Dasar Negeri 01 Sukosari Kabupaten Karanganyar

Penulis             : Dyah Ayu Retno Palupi, Gesang Kristianto Nugroho

Sumber            : http://ijns.org/journal/index.php/speed/article/view/1287, diakses tanggal 19 November 2015 pukul 16:17 WIB.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

1.   Masalah pada jurnal ini mengutarakan persoalan bagaimana membangun media pembelajaran interaktif Microsoft Word 2007 bagi siswa Sekolah Dasar Negeri 01 Sukosari Kabupaten Karanganyar

2.   Rumusan masalah dalam jurnal ini terdapat satu yang seharusnya tidak dijadikan sebagai rumusan masalah karena tidak konsisten dengan judul penelitian

3.   Dalam jurnal ini terdapat Hipotesis, batasan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian secara konsisten

4.   Dalam jurnal ini terdapat landasan teori sehingga menguatkan statemen penulis

5.   Variable bebas dalam jurnal ini adalah media pembelajaran interaktif Microsoft Word 2007

6.   Variable terikat dalam jurnal ini adalah hasil implementasi atau manfaat media pembelajaran interaktif Microsoft Word 2007 terhadap siswa

7.   Desain Penelitian

  • Desain dalam penelitian ini sudah sesuai dalam menjawab rumusan masalah dalam jurnal
  • Populasi dalam jurnal ini adalah siswa Sekolah Dasar Negeri 01 Sukosari Kabupaten Karanganyar
  • Dalam jurnal penelitian dijelaskan secara spesifik yaitu dilakukan dengan menggunakan Studi Literatur, Observasi, Wawancara, Analisis, Perancangan, Uji coba, dan Implementasi
  • Analisis dan rancangan sistem sudah tepat dan tergambar jelas bagaimana sistem atau media akan dibuat
  • Dalam penelitian ini tidak dijelaskan dalam pembuatan program media pembelajaran,hal ini tidak sesuai atau tidak terdapat pada Abstrak jurnal
  • Implementasi dalam jurnal penelitian ini tidak dijelaskan secara spesifik bagaimana penggunaan atau implementasi media pembelajaran interaktif ini. Sehingga pembaca tidak bisa mengetahui gambaran yang diusulkan penulis
  • Hasil tampilan pada akhir pembuatan program didefinisan dengan jelas dan sesuai dalam menjawab rumusan masalah penelitian

8.   Percobaan kuisoner yang dilakukan peneliti dengan sampel sebanyak 30 orang, rata-rata lebih dari 90% memberikan nilai positif untuk media pembelajaran interaktif ini

9.   Kesimpulan dan hasil penelitian dalam jurnal ini konsisten

10.  Dilakukan generalisasi dan pembaharuan dalam penelitian ini sehingga berlaku secara umum dan mendapat hasil yang maksimal.



Catatan :

Pada intinya kegiatan pembelajaran interaktif ini lebih banyak dilapangan bagaimana membangun media pembelajaran interaktif sehingga siswa dapat dengan mudah menyerap informasi yang disampaikan guru pengajar.